2.5 Pengertian Laju Pengeringan
Laju pengeringan drying rate; kgjam adalah banyaknya air yang diuapkan tiap satuan waktu atau penurunan kadar air bahan dalam satuan waktu. Penurunan
kadar air produk selama proses pengeringan dihitung dengan menggunakan persamaan 2.8 Suntivarakorn, Satmarong, Benjapiyaporn, Theerakulpisut,
2010. [Ref. International Journal of Aerospace Mechanical Engineering; Oct
2010, Vol. 4 Issue 4, hal. 220]
… … … … … … … … … … . . … … … … … … … … … … … . . .
Dimana : W
e
= Berat pakaian sebelum pengeringan kg W
f
= Berat pakaian setelah pengeringan kg t = Waktu pengeringan jam
Laju pengeringan biasanya meningkat di awal pengeringan kemudian konstan dan selanjutnya semakin menurun seiring berjalannya waktu dan berkurangnya
kandungan air pada bahan yang dikeringkan. Laju pengeringan merupakan jumlah kandungan air bahan yang diuapkan tiap satuan berat kering bahan dan tiap satuan
waktu Earle 1983; Mujumdar 2006.
2.6 Periode Laju Pengeringan
Menurut Henderson dan Perry 1955, proses pengeringan memiliki 2 dua periode utama yaitu periode pengeringan dengan laju pengeringan tetap dan
periode laju pengeringan menurun. Kedua periode utama ini dibatasi oleh kadar air kritis critical moisture content Taib, G. et al., 1988.
Simmonds et al. 1953 menyatakan bahwa kadar air kritis adalah kadar air terendah saat mana laju air bebas dari dalam bahan ke permukaan sama dengan
laju pengambilan uap air maksimum dari bahan. Pada pakaian umumnya kadar air ketika pengeringan dimulai lebih kecil dari kadar air kritis. Dengan demikian
pengeringan yang terjadi adalah pengeringan dengan laju pengeringan menurun. Perubahan dari laju pengeringan tetap ke laju pengeringan menurun terjadi pada
Universitas Sumatera Utara
berbagai t 1992.
Hender dengan la
permukaan laju peng
tergantung relative ke
Laju pe pengering
laju peng berbeda ak
Pada p dikeringka
menurun, air bebas y
Laju p kadar air b
Period dari dalam
udara seki ingkatan ka
rson dan P aju tetap, b
n bahan be guapan pad
g pada kead ecil. Taib, G
engeringan gan. Jumlah
eringan tet kan terjadi p
periode laju an tidak lag
energi pan yang sedikit
engeringan bahan lebih
de laju peng m ke permu
itarnya.
Gamb adar air yang
Perry 1955 bahan meng
rlangsung p da permuka
daan sekelil G. et al. 198
akan menu air terikat
tap menjad pada kadar
u pengerin gi ditutupi o
nas yang dip t sekali jum
menurun t kecil daripa
geringan m ukaan dan
bar 2.5 Graf g berbeda u
menyatak gendung ai
penguapan aan air beb
ling bahan, 88.
urun seiring makin lam
di laju peng air yang be
ngan menur oleh lapisan
peroleh bah mlahnya.
terjadi sete ada kadar a
menurun me permindah
fik hubunga untuk setiap
kan bahwa ir yang cu
yang lajuny bas. Laju
sedangkan
g dengan p ma semakin
geringan m rbeda pula.
run permuk n air. Selam
han digunak
elah laju pe air kritis Ga
liputi dua p han uap air
an kadar air bahan. Br
pada perio ukup banyak
ya dapat dis penguapan
pengaruh b
penurunan k berkurang.
menurun unt
kaan partik ma periode l
kan untuk m
engeringan ambar 2.5.
proses, yait dari permu
dengan wa rooker, D.B
ode penger ak, dimana
samakan de sebagian
bahannya se
kadar air se . Perubahan
ntuk bahan
kel bahan laju penger
menguapkan
konstan di
tu : perpind mukaan baha
aktu. , et al
ingan pada
engan besar
endiri
elama n dari
yang
yang ingan
n sisa
imana
dahan an ke
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : AB = Periode pemanasan
BC = Periode laju pengeringan menurun pertama CD = Periode laju pengeringan menurun pertama
DE = Periode laju pengeringan menurun kedua
2.7 Kadar Air