energi sebesar 50 daripada pengering pakaian listrik konvensional, dan karenanya memiliki potensi menyimpan energi yang besar Meyers, et al. 2010.
Karakteristik penting dari sebuah pompa kalor adalah bahwa jumlah panas yang dapat ditransfer lebih besar daripada energi yang diperlukan untuk
menggerakkan siklus. Perbandingan antara panas yang dihasilkan dan energi yang dibutuhkan dikenal dengan Coefficient of Performance COP.
Secara umum, pompa kalor mengambil panas dari udara atau dari permukaan sebagaimana aplikasi udara panas pengeringan secara konveksi. Udara yang
dipanaskan meningkatkan kelembaban relatif udara, sehingga mampu mengangkat uap air dari bahan yang terpanaskan oleh udara. Hal ini akan mempengaruhi
banyaknya air yang diuapkan tiap satuan waktu atau penurunan kadar air bahan dalam satuan waktu yang dikenal sebagai laju pengeringan.
Dengan latar belakang diatas, perlu adanya penelitian mengenai karakteristik laju pengeringan pada ruang pengering pakaian dengan menggunakan pompa
kalor daya 1 PK.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pembuatan model fisik unit mesin pengering pakaian sistem pompa kalor. Selanjutnya diuji mengeringkan
pakaian basah untuk menyelidiki dan mempelajari parameter-parameter yang mempengaruhi performansi mesin pengering tersebut.
1.3 Batasan Masalah
1. Pembuatan model fisik semua komponen pada unit mesin pengering pakaian ini didasarkan pada hasil perhitungan teoritis.
2. Pompa kalor yang digunakan beroperasi menggunakan siklus kompresi uap.
Universitas Sumatera Utara
1. 4 Tujuan Penelitian 1. 4 .1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu unit mesin pengering pakaian portable yang berorientasikan pada upaya efisiensi
energi listrik yang dapat diaplikasikan pada skala kecil dan besar.
1. 4. 2 Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui performansi siklus kompresi uap pada mesin pengering
pakaian sistem pompa kalor dengan daya 1 PK berdasarkan data hasil pengujian.
2. Untuk mengetahui karakteristik laju pengeringan pakaian, sehingga diperoleh perbandingan dengan mesin yang selama ini beredar di pasaran.
1. 5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah 1. Sistem yang sederhana ini secara luas berkontribusi untuk memenuhi
kebutuhan pengeringan pakaian pada sektor rumah tangga, khususnya usaha laundry di Indonesia.
2. Pemanfaatan aliran udara panas yang dapat membantu mengeringkan pakaian dan berpotensi menghemat energi.
3. Sebagai pengembangan dalam bidang penghematan energi dari teknologi refrigerasi dan pengkondisian udara.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam karya tulis ini dilakukan dengan : 1. Studi literatur dari beberapa buku referensi dan catatan kuliah
mengenai Perpindahan Panas. 2. Melakukan pengamatan dan pengambilan data secara langsung pada
proses pengujian Mesin Pengering pada saat mesin beroperasi di lingkungan Laboratorium Fakultas Teknik Mesin USU.
Universitas Sumatera Utara
3. Informasi dan masukan dari pembimbing maupun dengan pihak-pihak yang memahami materi tentang perancangan mesin pengeringan di
lingkungan Universitas Sumatera Utara USU.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode
pengumpulan data serta sistematika penulisan BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang menunjang penyelesaian masalah seperti
dalam hubungannya dengan prinsip pengeringan, teori pompa kalor, performansi siklus kompresi uap, serta laju pengeringan
pakaian. BAB III
METODA PENELITIAN Berisi tentang diagram alir proses pembuatan, deskripsi bentuk
konstruksi mesin pengering, prosedur kerja alat, pengujian mesin pengering.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data yang diperoleh selama pengujian dan
analisa perhitungan mengenai performansi siklus kompresi uap dan karakteristik laju pengeringan sehingga selanjutnya dapat ditarik
sebuah kesimpulan. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan data hasil pengujian
yang telah dianalisa dan saran-saran yang diberikan untuk menyempurnakan kinerja alat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Pengeringan
Pengeringan drying merupakan proses perpindahan panas dan uap air secara secara simultan yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air
yang dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas Thaib, dkk 1999.
Pengeringan dapat diartikan memindahkan atau mengambil kandungan zat cair dari benda padatnya, zat cair yang biasa kita pindahkan dari zat padat adalah
air. Sedangkan zat padat biasanya bermacam-macam, contohnya pada saat kita selesai mencuci pakaian, maka kita hendak melakukan proses pengeringan pada
pakaian kita, maka yang bertindak sebagai zat padat adalah kain baju kita, sedangkan yang menjadi zat cairnya adalah air yang berada dalam pakaian
tersebut. Metode yang dikembangkan untuk pengeringan ini amat beraneka ragam,
dengan berbagai karakteristiknya. Keragaman karakteristik ini mencakup ukuran bahan yang dapat dikeringkan, waktu pengeringan, biaya, tekanan saat operasi,
panas yang dapat dipindahkan dan karakteristik lainnya. Mujumdar dan Devahastin dalam bukunya mengatakan bahwa tidak ada satu prosedur
perancangan khusus yang mungkin diterapkan untuk seluruh atau beberapa jenis mesin pengering sekalipun. Karena itu saat mencoba untuk merancang mesin
pengering atau menganalisa mesin pengering perlu mengacu kembali pada dasar- dasar pindahan panas, massa serta proses termodinamika yang dikaitkan dengan
pengetahuan tentang sifat bahan. Secara matematis dapat dikatakan bahwa seluruh proses yang terlibat, meski pada mesin pengering yang paling sederhana sekalipun
adalah sangat tidak linier dan karenanya pembesaran skala mesin pengering umumnya sulit.
Ada beberapa masalah yang seringkali ditemui dalam proses pengeringan. Yang pertama adalah masalah yang berkaitan dengan mutu hasil pengeringan.
Operasi yang dijalani dalam pengeringan adalah operasi yang cukup rumit yang
Universitas Sumatera Utara