kebas dan semakin memberat sehingga os tidak dapat menggerakkan kedua lengan dan tungkai sejak 1 minggu terakhir. Sesak nafas dialami os sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat demam + 5 hari sebelumnya, disertai batuk. Riwayat mencret -. Riwayat trauma -. Riwayat batuk lama -
Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai sensorium compos mentis, vital sign frekuensi nafas 26xmenit. Hasil pemeriksaan neurologis didapatkan; sistem motorik
tetraparesis tipe LMN, penurunan reflek fisiologis pada keempat ekstremitas. Pada pemeriksaan sensibilitas dijumpai hipoestesia setinggi Th4-5 ke bawah. Pemeriksaan
vegetatif dijumpai inkontinensia urine dan inkontinensia alvi. Dari hasil pemeriksaan penunjang lumbal punksi dijumpai kadar protein serta
jumlah sel normal.
II.8. DIAGNOSA AKHIR
Tetraparese tipe LMN+ Hipestesia setinggi Th 4-5 ke bawah + Inkontinensia urin + Inkontinensia alvi ec Sindroma Guillain Barre
II.9. PENATALAKSANAAN
• Bed Rest • Diet MB TKTP
• O2 face mask 6-8Li • Inj. Dexamethasone 1 ampul6 jam tapering off
• Inj. Ranitidin 1 amp12 jam • Total Plasma Exchange
• Fisioterapi
II.10. PROGNOSA
- Ad vitam : dubia ad bonam
- Ad functionam : dubia ad bonam - Ad sanationam : dubia ad malam
Universitas Sumatera Utara
III. TINJAUAN PUSTAKA
III.1 DEFENISI
Sindroma Guillain Barre SGB adalah suatu polineuropati ascending, simetris, akut yang sering terjadi pada 1-3 minggu dan kadang-kadang hingga 8 minggu setelah suatu
infeksi akut.
III.2 EPIDEMIOLOGI
5
Penyakit ini dijumpai di seluruh dunia dengan tingkat insidens yang bervariasi dari 0,4 sampai 1,7 kasus per 100.000 penduduk tiap tahun.
4
Berdasarkan survey epidemiologi di Amerika Serikat mendapatkan insidens rerata tahunan SGB sekitar 3 kasus per 100.000
populasi. Perbandingan menurut kelompok umur, angka rerata rawat inap pasien SGB
meningkat sejalan dengan usia, dijumpai 1,5 kasus per 100.000 populasi pada penduduk berusia kurang dari 15 tahun dan puncaknya 8,6 kasus per 100.000 populasi pada penduduk
berusia 70-79 tahun.
1
Sindroma Guillain Barre dapat mengenai semua usia, walaupun jarang dijumpai pada bayi
1
6
. Penyakit ini mempunyai dua puncak usia yakni 15-35 tahun dan 50-75 tahun. Rasio pria berbanding wanita 1,5 : 1.
7
III.3 ETIOLOGI
Sindroma Guillain Barre telah dihubungkan dengan infeksi virus dan bakteri yang mendahuluinya, pemberian vaksin tertentu serta penyakit sistemik lainnya
7
. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit paska infeksi yang diperantarai sistem imun yang menyerang saraf
perifer
1
. Sindroma Guillain Barre sering terjadi paska infeksi pernafasan atau penyakit saluran cerna tetapi telah dilaporkan suatu infeksi spesifik seperti cytomegalovirus, Epstein-
Barr virus, enterovirus, Campylobacter jejuni, mycoplasma dan paska imunisasi.
Agen pencetus yang paling sering teridentifikasi adalah C.jejuni 13-39 kasus, cytomegalovirus
5-22, Epstein-barr virus 1-13 kasus dan Mycoplasma pneumonia 5 kasus. Seluruh kuman ini memiliki sekuens karbohidrat antigen yang menyerupai jaringan
saraf tepi.
5
6
Universitas Sumatera Utara