DIAGNOSA KESIMPULAN PEMERIKSAAN DIAGNOSA AKHIR

Refleks Fisiologis : kanan kiri Biceps Triceps : + ↓ +↓ + ↓ +↓ KPR APR : + ↓ +↓ + ↓ +↓ Refleks Patologis : kanan kiri Hofmann Tromner : - - Babinski : - - Klonus kaki : - - Sistem sensibiltas : Hipestesi setinggi Thoracal 4-5 ke bawah Vegetatif : Miksi : Inkontinensia urine Defekasi : Inkontinensia alvi Vertebra : Dalam batas normal Gejala serebellar : Tidak dijumpai Gejala Ekstrapiramidal : Tidak dijumpai Fungsi Luhur : baik

II.5. DIAGNOSA

Diagnosa Fungsional : Tetraparese tipe LMN + Hipestesia setinggi Th 4-5 ke bawah + Inkontinensia urin + Inkontinensia alvi Diagnosa Anatomis : Saraf perifer Diagnosa Etiologis : Autoimun Diagnosa Banding : 1. Sindroma Guillain Barre 2. Miopati 3. Myelitis transversalis Diagnosa Kerja : Tetraparese tipe LMN+ Hipestesia setinggi Th 4-5 ke bawah + Inkontinensia urin + Inkontinensia alvi ec Sindroma Guillain Barre Universitas Sumatera Utara

II.6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

II.6.1. Hasil Laboratorium 19 November 2009

Hb : 17,9 g dl Ureum : 68 mgdl Ht : 51,5 Kreatinin : 1,0 mgdl Leukosit : 12900 mm 3 Trombosit : 319.000 mm3 Natrium : 131 mEqL KGD ad random : 149 mgdl LED : 8 mmjam Kalium : 4,52 mEqL SGPT : 29 Ul Chlorida : 94 mEqL SGOT : 141 Ul Albumin : 3,59 gdl

II.6.2. Hasil EKG

Kesan : EKG dalam batas normal

II.6.3. Hasil Konsul Paru

Kesimpulan : Tidak tampak kelainan pada jantung dan paru II..7.4. Hasil Lumbal punksi 26 November 2009 Warna : jernih PH : 7,5 LDH : 32 UL PMN sel : sulit dinilai Protein : 11 mgdl MN sel : sulit dinilai Jumlah sel : 2 mm 3 Glukosa : 123 mgdl Reaksi pandy : - Reaksi none : -

II.7.5 Konsul Anestesi dan Reaminasi 19 November 2009

Jawaban : Acc perawatan di ICU

II.7. KESIMPULAN PEMERIKSAAN

Telah dirawat di RS HAM seorang pria ES, 50 tahun, Karo, Kristen protestan, petani, dengan keluhan utama lemah keempat anggota gerak. Dari anamnese didapati bahwa lemah keempat anggota gerak telah dialami penderita sejak 1 minggu sebelum masuk RS HAM, berlangsung secara perlahan- lahan. Awalnya rasa kebas pada kedua tungkai yang kemudian dikuti dengan rasa lemah namun os masih dapat berjalan dengan bantuan orang lain sejak 2 minggu yang lalu. Keesokan harinya memberat sehingga os tidak dapat berjalan. Rasa lemah ini terasa menjalar sampai ke lengan tiga hari kemudian yang juga disertai dengan rasa Universitas Sumatera Utara kebas dan semakin memberat sehingga os tidak dapat menggerakkan kedua lengan dan tungkai sejak 1 minggu terakhir. Sesak nafas dialami os sejak 1 hari yang lalu. Riwayat demam + 5 hari sebelumnya, disertai batuk. Riwayat mencret -. Riwayat trauma -. Riwayat batuk lama - Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai sensorium compos mentis, vital sign frekuensi nafas 26xmenit. Hasil pemeriksaan neurologis didapatkan; sistem motorik tetraparesis tipe LMN, penurunan reflek fisiologis pada keempat ekstremitas. Pada pemeriksaan sensibilitas dijumpai hipoestesia setinggi Th4-5 ke bawah. Pemeriksaan vegetatif dijumpai inkontinensia urine dan inkontinensia alvi. Dari hasil pemeriksaan penunjang lumbal punksi dijumpai kadar protein serta jumlah sel normal.

II.8. DIAGNOSA AKHIR

Tetraparese tipe LMN+ Hipestesia setinggi Th 4-5 ke bawah + Inkontinensia urin + Inkontinensia alvi ec Sindroma Guillain Barre

II.9. PENATALAKSANAAN