Persen Ralat Bearing Baru Dengan Bearing Rusak Ciri Getaran Dinamik Akibat Kerusakan Bearing

123

4.5. Persen Ralat Bearing Baru Dengan Bearing Rusak

Persen ralat dihitung hanya pada bearing baru posisi B yang dibandingkan dengan bearing rusak 1, bearing rusak 2, bearing rusak 3, dan bearing rusak 4 adalah sebagai berikut: Persen ralat bearing B dengan bearing rusak 1 Putaran 400rpm Persen ralat bearing B dengan bearing rusak 2 Putaran 400rpm Persen ralat bearing B dengan bearing rusak 3 Putaran 400rpm Universitas Sumatera Utara 124 Persen ralat bearing B dengan bearing rusak 4 putaran 400rpm Dan untuk perhitungan persen ralat selanjutnya untuk putaran 500 rpm-1200 rpm dihitung menggunakan excel dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.75 sebagai berikut: Tabel 4.75. persen ralat bearing baru dengan bearing rusak Persen ralat putaran rpm Bearing rusak 1 Bearing rusak 2 Bearing rusak 3 Bearing rusak 4 500 -0.36911 -5.1677 -2.583854 1.845566 600 -1.46028 -6.2063 -4.015838 -0.365071 Universitas Sumatera Utara 125 700 -0.73829 -4.7986 -2.952967 1.10734 800 -1.47108 -5.5165 -3.677619 0.367756 900 762.3748 882.266 732.95369 630.3478 1000 992.5955 742.148 1069.8255 633.6578 1100 973.4714 1152.94 828.20447 714.9335 1200 1082.094 743.666 976.58626 767.0309

4.6. Ciri Getaran Dinamik Akibat Kerusakan Bearing

Domain frekuensi hasil eksperimental yang merupakan ciri getaran yang berasal dari sifat fisik komponen motor akibat gaya-gaya imbalance dari komponen motor yang berdinamika menyebabkan komponen bantalan gelinding main bearing menghasilkan frekuensi getaran seperti ball pass frequency outer BPFO, ball pass frequency inner BPFI, ball spin frequency BSF, fundamental train frequency FTF. Hasil frekuensi yang dihasilkan oleh masing-masing komponen bearing akibat kelonggaran atau cacat lokal dapat dihitung sebagai berikut: Domain frekuensi untuk putaran 400 rpm e. Frekuensi pada lintasan luar ball pass frequency outer race, BPF0: Universitas Sumatera Utara 126 f. Frekuensi pada lintasan dalam ball pass frequency inner race, BPFI : g. Frekuensi putar bola ball spin frequency, BSF : h. Frekuensi pergerakan cage fundamental train frequency, FTF : Dan untuk perhitungan frekuensi akibat kelonggaran atau cacat lokal selanjutnya untuk putaran 500rpm-1200rpm dihitung menggunakan excel dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.76 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 127 Tabel 4.76. Frekuensi cacat bearing Frekuensi cacat bearing Hz Putaran rpm BPFO BPFI BSF FTF 500 25.42812 41.23855 16.58112 3.178515 600 30.51374 49.48626 19.89734 3.814217 700 35.59936 57.73397 23.21356 4.44992 800 40.68499 65.98168 26.52979 5.085623 900 45.77061 74.22939 29.84601 5.721326 1000 50.85623 82.4771 33.16223 6.357029 1100 55.94186 90.72481 36.47846 6.992732 1200 61.02748 98.97252 39.79468 7.628435

4.7. Deteksi Kerusakan Bearing