43
4.9.1 Uji Stasioneritas Data
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam estimasi model ekonomi dengan data time series adalah dengan menguji stasioneritas pada data. Berikut ini
hasil uji akar-akar unit untuk variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu.Central Bank Rate antar Anggota negara ASEAN+3 seperti Bank Indonesia
Reference Rate RIND, China Base Lending Rate RCIN,Bank of Japan Target Rate of Unsecured Over Ninght Call Rate expected RJEP,South Korea Official
Bank Rate RKSL,Malaysia Overnight Police Rate RMAL,Singapore Domestik Interbank Rates overnaight RSGP,Bank of Thailand Repurchase Market Rate 1 Day
Official RTHA dan Philipines Overninght Reverse Repurshase Aggrement RFILdengan mengunakanuji Augmented Dickey Fuller ADF.
Tabel 4.9 Nilai Uji Stasioner Tingkat Level
variabel ADF
Statistic
Mackinnon critical
value α=5
Kesimpulan
RIND -3.049904 -2.892536
Stasioner RCIN -1.973986
-2.892200 Tidak
stasioner RJEP -1.614085
-2.892536 Tidak
stasiner RKSL -2.045488
-2.892536 Tidak
stasioner RMAL -1.933413
-2.892536 Tidak
stasioner RSGP -1.875807
-2.892536 Tidak
stasioner RTHA -1.336591
-2.892536 Tidak
stasioner RFIL -1.519927
-2.892536 Tidak
stasioner
Pada tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa hanya variableBank Indonesia Reference Rate RIND yang mengalami stasioner pada taraf uji 5 di tingkat level, sedangkan
variabel,China Base Lending Rate RCIN,Bank of Japan Target Rate of Unsecured Over Ninght Call Rate expectedRJEP,South Korea Official Bank
Universitas Sumatera Utara
44
RateRKSL,Malaysia Overnight Police RateRMAL,Singapore Domestik Interbank Rates overnaightRSGP,Bank of Thailand Repurchase Market Rate 1 Day
OfficialRTHA dan Philipines Overninght Reverse Repurshase Aggrement RFIL tidak stasioner pada taraf uji 5 di tingkat level. Kriteria yang harus dipenuhi adalah
semua variable harus stasioner pada taraf uji 5, dengan demikian maka dilanjutkan dengan pengujian akar unit pada tingkat first difference.
Tabel 4.9.1 Hasil Uji Stasioneritas Bank Indonesia Reference Rate RIND
Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.552818
0.0086 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.1dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RIND adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0086 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RIND pada tingkat first different dengan
memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel RIND yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat
first different dengan tingkat signifikansi pada α = 5.
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.9.2 Hasil Uji Stasioneritas Variabel China Base Lending Rate RCIN
Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.344753
0.0000 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.2 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RCIN adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RICN pada tingkat first different dengan
memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel RICN yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat
first different dengan tingkat signifikansi pada α = 5
Tabel 4.9.3 Hasil Uji Stasioneritas Variabel Bank of Japan Target Rate of Unsecured Over Ninght Call Rate
expected RJEP Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.820292
0.0000 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.3dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RJEP adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit
Universitas Sumatera Utara
46
root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RJEP pada tingkat first different dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root.
Artinya, variabel RJEP yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat first different dengan tingkat signifikansi pada
α = 5.
Tabel 4.9.4 Hasil Uji Stasioneritas Variabel South Korea Official Bank Rate RKSL
Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.889522
0.0031 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.4 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RKSL adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0031 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RKSL pada tingkat first different dengan
memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel RKSL yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat
first different dengan tingkat signifikansi pada α = 5.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.9.5 Hasil Uji Stasioneritas Variabel Malaysia Overnight Police Rate RMAL
Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.250776
0.0000 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.5 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RMAL adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RMAL pada tingkat first different
dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel RMAL yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada
tingkat first different dengan tingkat signifikansi pada α = 5.
Tabel 4.9.6 Hasil Uji Stasioneritas Variabel Singapore Domestik Interbank Rates overnaight RSGP,
Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.870000
0.0000 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.6 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RSGP adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit
Universitas Sumatera Utara
48
root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RSGP pada tingkat first different dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root.
Artinya, variabel RSGP yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat first different dengan tingkat signifikansi pada
α = 5.
Tabel 4.9.7 Hasil Uji Stasioneritas Variabel Bank of Thailand Repurchase Market Rate 1 Day Official
RTHA Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.264321
0.0000 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Dari tabel 4.9.7 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RTHA adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RTHA pada tingkat first different
dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel RTHA yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada
tingkat first different dengan tingkat signifikansi pada α = 5.
Tabel 4.9.8 Hasil Uji Stasioneritas Variabel Philipines Overninght Reverse Repurshase Aggrement RFIL
Dengan Trend dan Intercept
t-Statistic Prob.
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.334738
0.0000 Test critical values:
1 level -3.501445
5 level
-2.892536 10
level -2.583371
MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Universitas Sumatera Utara
49
Dari tabel 4.9.8 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel RFIL adalah kurang dari
α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel RFIL pada tingkat first different dengan
memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel RFIL yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat
first different dengan tingkat signifikansi pada α = 5.
4.9.2 Penentuan Lag Length