Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: par
6
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;
dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
74
Tidak
berlaku untuk
Hak penambangan Reservasi tambang
Ciri
►
“ Used in operations
” and not for resale.
►
Long-term in nature and
usually depreciated.
►
Possess physical substance
.
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : par 7
aBesar kemungkinan
manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir
ke entitas; dan
bBiaya perolehan aset dapat
diukur secara andal
.
75
Kriteria pengakuan berlaku
pada saat pengakuan awal
dan untuk biaya
setelah perolehan awal.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan
.
Substansi Komersial
Substansi Komersial
Nilai wajar Aset
dipertukarkan Nilai wajar
Aset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar
nilai wajar kecuali:
– Tidak memiliki
substansi komersial
, atau
– Nilai wajar aset yang diterima
dan diserahkan
tidak dapat diukur
secara andal
76
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah
mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi 20 tahun yang akan datang. Estimasi biaya
untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6. PV dari biaya
restorasi 24,94.
Example Example
77
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas
300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Cr
Beban bunga 1,497 milyar Kewajiban diestimasi
1,497 milyar Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal
berikut: Dr
Aset Tetap 324,94 milyar Cr
Kas 300
milyar Kewajiban diestimasi
24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Cr
Beban bunga 1,497 milyar Kewajiban diestimasi
1,497 milyar
Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan tersebut terhadap
seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
78
Awal
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
–
Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
–
Jumlah revaluasian , yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, –
dikurangi Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
79
Metode Proporsional Metode Proporsional
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai
wajar aset adalah 4.800.000. Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai
sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
112012 Aset tetap
4.000,000 Kas
4.000,000 31122012 Beban Penyusutan
800.000 Akumulasi Penyusutan
800.000
3112 2012 Aset Tetap
2.000,000 Akumulasi Penyusutan
400.000 Surplus Revaluasi
1.600.000
4.800.000 - 3.200.000 3.200.000 x 800.000 = 400.000
Example Example
80
Pengukuran nilai wajar
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional
berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang
diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
penghasilan
atau
biaya pengganti yang telah disusutkan depreciated
replacement cost .
81
82
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka
revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif , sehingga
perlu direvaluasi secara tahunan
. • Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila
perubahan nilai wajar tidak signifikan
, asset dapat direvaluasi setiap
tiga atau lima tahun sekali .
Revaluation Model Revaluation Model
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca. Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode:
proporsional , atau
eliminasi .
83
Revaluation Model Revaluation Model
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode: • proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan
secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan
nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset.
Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan
secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan
nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset.
Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
84
Metode Eliminasi Metode Eliminasi
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai
wajar aset adalah 4.800.000. Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai
sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Example Example
85
11 2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000
3112 2012 Beban Penyusutan
800.000 Akumulasi Penyusutan
800.000
3112 2012 Akumulasi Penyusutan
800.000 Aset Tetap
800.000
Aset Tetap 1.600,000
Surplus Revaluasi 1.600.000
Awal
Revaluation Model Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka – seluruh
aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi , kenaikan tersebut
langsung dikreditkan ke ekuitas
pada bagian surplus revaluasi.
– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada
penurunan akibat revaluasi terdahulu impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi , penurunan tersebut
diakui dalam laporn laba rugi
. – Didebit ke surplus revaluasi ekuitas –
sejumlah saldo kredit surplus revaluasi jika ada sebelum debit ke saldo laba.
Entire class
Entire class
To Equity
directly To
Equity directly
Negative to PL
Negative to PL
86
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. partially
realized saat penyusutan – Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat
ekonomis
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
87
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
88
Revaluation Model
Example Example
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000
89
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap
3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap 700.000.
90
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp
400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000 Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
91
• PT. Kenanga membeli
mesin dengan harga 100.000 pada 1 Jan
2010 dan menggunakan
metode revaluasi
• Mesin tersebut
disusutkan dengan metode garis lurus
5thn.
• Pada 31 Desember
2010 direvaluasi sebesar 96.000
• Buat jurnal untuk
tahun 2010 dan 2011.
Contoh Contoh
Dr Aset tetap 100,000
Cr Kas
100,000 Dr
Aset tetap 100,000 Cr
Kas 100,000
Dr Beban Penyusutan 20,000
Cr Akumulasi Penyusutan
20,000 Dr
Beban Penyusutan 20,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 20,000
Dr Akumulasi Penyusutan 20,000
Cr Aset tetap
4,000 Cr
Surplus Revaluasi 16,000
Dr Akumulasi Penyusutan 20,000
Cr Aset tetap
4,000 Cr
Surplus Revaluasi 16,000
Revaluation Model Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan 48K4
24,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 24,000
Dr Surplus Revaluasi 4,000
Cr Saldo Laba
4,000 Dr
Beban Penyusutan 48K4 24,000
Cr Akumulasi Penyusutan
24,000 Dr
Surplus Revaluasi 4,000 Cr
Saldo Laba 4,000
1.1.2010
31.12.2011
92
31.12.2010
Penyusutan
• Penyusutan
adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan depreciable amount dari suatu aset selama
umur manfaatnya useful life .
Penyusutan Penyusutan
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
93
• Nilai residu
dan umur manfaat
suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun
buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut
harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:
– Harus mencerminkan
ekspektasi pola
konsumsi manfaat
ekonomis masa
depan atas aset oleh
entitas
. – Harus
di-review minimum
setiap akhir tahun buku, dan – Perubahan
metode diperlakukan
sebagai
perubahan estimasi .
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
94
PSAK 18
Karya
• IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
• PSAK 18 revisi 2010 tidak hanya mengatur entitas
dana pensiun, tetapi semua program manfaat purnakarya.
• Program manfaat karya: – Program Manfaat Pasti
– Program Iuran Pasti – Hybrid Plan
• Hybrid plan diberlakukan sebagai manfaat pasti
96
PSAK 18: Program Purna Karya
• Program Iuran Pasti:
– Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta berdasarkan:
a. jumlah iuran b. efisiensi kegiatan operasional
c. pendapatan investasi
– Tujuan pelaporan memberikan informasi periodik penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja
investasi
– Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
• Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan
97
PSAK 18: Program Purna Karya
• Program Manfaat Pasti:
– Laporan keuangan program manfaat pasti mencakup: • laporan yang menyajikan:
– Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya – nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan
– surplusdefisit atau
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya. – Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
didasarkan pada manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi
– Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya memberikan informasi secara periodik sumber daya
keuangan dan setiap perubahan manfaat yang akan diterima peserta dalam program manfaat pasti
98
PSAK 18: Program Purna Karya
• Investasi pada surat berharga yang diperdagangkan nilai wajar. Nilai wajar = nilai
pasar.
• Investasi pada non‐surat berharga yang diperdagangkan nilai wajar mengacu SAK terkait.
• Pengungkapan :
– Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya – Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan dan
– Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh
setiap perubahan program purnakarya selama periode tersebut
99
PSAK 19
• Aset tak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat diukur dengan andal
• Masa manfaat –
– terbatas dan tidak terbatas – Direview setiap tanggal laporan keuangan
• Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas • Model Biaya dan Model Revaluasi
• Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis • Akuisisi melalui hibah pemerintah
• Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali
memenuhi konsep pengembangan
101
PSAK 22
PSAK - 22
Akuntansi dan Pengukuran setelah
Pengakuan Awal
ISI
103
Efektif berlaku 2011
Menggantikan
PSAK 22 1994 Metode Akuisisi
Pengungkapan
Pedoman Aplikasi
104
Atribut Entity Theory
Parent Theory
Perbedaan fair value dari aset dan liabilitas
terindentifikasi pada saat akuisisi
Diakui penuh, mencerminkan hak
untuk induk dan non pengendali.
Hanya diakui sebesar hak induk
Penyajian pihak non pengendali NCI
Sebagai bagian dari ekuitas
Tidak sebagai equity atau utang
sebelum ekuitas
Goodwill Goodwill merupakan
aset entitas yang diakui penuh pada
tanggal akuisis Goodwill hanya
milik induk
• Entity Theory
menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non
pengendali
• Parent Theory
menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas induk
Biaya akuisisi Metode Pencatatan
Ruang Lingkup
PSAK 22 1994
•
Kecuali
•
Under common control
•
Ventura bersama
•
Purchase dan Polling of interest
•
Komponen harga perolehan
•
Panduan tersendiri untuk nilai wajar
•
Diukur dengan nilai wajar saat perolehan
tidak ada penilaian kembali
•
Berdasarkan nilai tercatat netto
•
Goodwill parent
•
Diamortisasi
•
Neg goodwiil diakui 105
Non Pengendali Akuisisi bertahap
Pengukuran aset dan liab
Goodwill
PSAK 22 2010
•
Kecuali
•
UCC
•
Ventura bersama
•
Akuisisi aset
•
Metode Akuisisi
•
Dibebankan periode berjalan
•
Mengikuti SAK lain
•
Diukur kembali, selisih diakui labarugi
•
Berdasarkan nilai wajar porsi aset identifikasi
•
Goodwill entity
•
impairment
•
Neg goodwiil – labarugi
Identifikasi Kombinasi Bisnis
106
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh “pengendalian” atas
satu atau lebih bisnis.
“penggabungan sesungguhnya true
merger” atau “penggabungan setara
merger of equals”
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh “
pengendalian” atas
satu atau lebih bisnis.
“penggabungan sesungguhnya true
merger” atau “penggabungan setara
merger of equals”
Bisnis
107
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari
kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam
bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung
kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari
kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam
bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung
kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.
Elemen yang dikeluarkan
Imbalan diberikan
Kepemilikan yang dimiliki
sebelumnya Kepentingan
non pengenlai Goodwill
Aset diidentifikasi
dan liabilitas
yang dialihkan entitas yang
diakuisisi
Pendekatan dua kolom
• PT. Melati membeli 80 saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011,
8000 lembar dengan harga 10lembar., nilai nominal saham 5lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi
apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya
konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.
• Jurnal akuisisi PT. Kenanga
Investasi dai PT. Kenanga 80.000 Biaya akuisisi
4.000 Modal saham
40.000 Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000 Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ; Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80 = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000 Goodwill total = 10.000
• PT. Melati membeli 80 saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011,
8000 lembar dengan harga 10lembar., nilai nominal saham 5lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi
apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya
konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.
• Jurnal akuisisi PT. Kenanga
Investasi dai PT. Kenanga 80.000 Biaya akuisisi
4.000 Modal saham
40.000 Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000 Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ; Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80 = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000 Goodwill total = 10.000
• PT. Induk mengakuisi 80 saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali
20. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada 1120x1: 1.000.000. Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai
buku dengan nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 10thn. Laba Anak selama tahun
tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak
Induk Anak
Aset lancar 3.200.00
500.000 Liabilita s
2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar
5.000.00 1.500.00
Ekuitas 6.000.000
1.000.000
8.200.0 00
2.000.0 00
8.200.000 2.000.000 Induk
Anak Induk
Anak
Aset lancar 2.000.00
500.000 Liabilita s
2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar
5.000.00 1.500.00
Ekuitas 6.000.000
1.000.000
Investasi di anak
1.200.00
8.200.0 00
2.000.0 00
8.200.000 2.000.000
•
Goodwill = Investasi S – P’ownership x fair value asset
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
•
Goodwill = 1.200.000 – 80 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent
• Goodwill untuk np = 160.00080 20 = 40.000
•
Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
Aset menjadi
lebih besar
Induk Anak FV Induk
Anak FV
Aset lancar 3.200.00
500.000 Liabilita s
2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar
5.000.00 1.800.00
Ekuitas 6.000.000
1.300.000
8.200.0 00
2.300.0 00
8.200.000 2.300.000 •
Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000total
• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80300.000
•
PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 20 = 200.000
•
PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 20 = 260.000
112
Induk Anak FV
Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000
500.000 Liabilitas 2.200.000
1.000.000 Aset tidak lancar
5.000.000 1.800.000 Ekuitas
6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.00 2.300.00
8.200.000 2.300.000
Konsolidas i
Konsolida si
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas
3.200.000 Aset tidak
lancar 6.800.000 Ekuitas
6.000.000 Goodwill
160.000 Non pengendali
260.000
9.460.000 9.460.000
Knsl Knsl
AL 2.500 L
3.200 ATL
6.800 E 6.000
GW 200 NP
300 9.500
9.500
Goowill parent
Goowill parent NCI
Knsl Knsl
AL 2.500 L
3.200 ATL
6.740 E 6.000
GW 160 NP
200 9.400
9.400
PSAK LAMA
Aset menjadi lebih besar:
Fakto r: Jml akuisisi, Perbedaan BV, FV, HP
Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20 dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60 dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
• Total kepemilikan baru 20 + 60 = 80.
• Nilai wajar yang baru
60 = 1.200 maka 100 = 2.000 •
Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga • goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
• Goodwiil parent 1.600 – 80x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20 x 2.000 = 400, sehingga ada
keuntungan 400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80 x 2000 = 1.600
•
Jurnal
• Investasi 1.200
• Kas
1.200 • Investasi
80 •
Keuntungan investasi 80
• Goodwill dinilai apakah mengalami penurunan nilai • Jika mengalami penurunan nilai diturunkan selanjutnya direview
setiap pelaporan • Penurunan nilai apakah nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai dapat diperoleh kembali recoverable amount • Nilai diperoleh kembali, nilai yang lebih tinggi antara :
– Nilai wajar dikurangi biaya penjualan jika dijual – Nilai pakai hasil dari investasi di masa datang jika dipakai
dipertahankan
Nilai wajar – penjualan
4.500.000 Nilai buku
5.000.000 Nilai pakai
4.000.000 Nilai diperoleh
kembali 4.500.000
Penurunan nilai
500.000
PSAK 23
• Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima atau
dapat diterima
• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau
rabat.
• Jenis pendapatan:
– Penjualan barang – Penjualan jasa
– Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan
bunga, royalti dan dividen
116
PSAK 24
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka
Pendek Pesangon
Imbalan Paska Kerja
Imbalan Kerja
Jangka Panjang
Lainnya
ImbalanJangk a Pendek
Absen Bagi
hasil atau
Bonus Kontribusi
Pasti Manfaat
Pasti
Past service
cost Current
Service Cost
Diterapkan oleh pemberi kerja dalam pencatatan seluruh imbalan kerja,
kecuali yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis
Saham.
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN • Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program • Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA • Imbalan kerja jangka pendek
• Pesangon • Perubahan penting lainnya
119
120
Pengakua n
keuntunga n dan
kerugian Aktuaria
Melalui Laba
Rugi Melalui
OCI
Koridor
Pengakuan keuntungan
dan kerugian
Aktuaria
Melaui OCI
PSAK 24 R 2010
PSAK 24 R 2013
Diakui saat pekerja telah
memberi jasa Diakui saat
pekerja telah memberi jasa
Liabilitas jangka pendek sebagai: Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas setelah dikurangi yang telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
Beban atau pernyataan lain membolehkan sbg biaya perolehan
Cuti berimbalan jangka pendek
Cuti berimbalan jangka pendek
Boleh diakumulasi diakui pada saat
pekerja memberikan jasa Boleh diakumulasi
diakui pada saat pekerja memberikan jasa
cuti berimbalan yang tidak boleh diakumulasi
diakui saat cuti terjadi
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
1
Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
2
Dapat diestimasi secara andal
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran. Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan pembayaran.
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER EMPLOYER
PENSION FUND
PENSION FUND
EMPLOYEE EMPLOYEE
CONTRIBUTION S
BENEFIT
Defined Contributio
n Plans Defined
Contributio n Plans
Defined Benefit
Plans Defined
Benefit Plans
DEFINED VOLATILE
VOLATILE DEFINED
RISK LIMIT
RISK LIMIT
123
Pengakuan dan Pengukuran
Diakui sebagai beban Diakui sebagai beban
Diakui liabilitas beban terakru setelah dikurangi
dengan iuran telah dibayar atau aset pembayaran
dimuka jika terdapat kelebihan.
Diakui liabilitas beban terakru setelah dikurangi
dengan iuran telah dibayar atau aset pembayaran
dimuka jika terdapat kelebihan.
Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12 bulan
- didiskonto Jika iuran tidak jatuh tempo
seluruhnya dalam 12 bulan - didiskonto
Pengungkapa n
• jumlah yang diakui sebagai
beban untuk program iuran
pasti.
• Informasi program iuran
pasti untuk personel
manajemen kunci
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk memenuhi pembayaran imbalan
setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai • Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi
demografi dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program • Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGANKERUGIAN AKTUARIAL
125
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti NKKIP
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti NKKIP
Nilai Wajar Aset Program NWAP
Nilai Wajar Aset Program NWAP
Faktor-faktor:
Biaya Jasa: • Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu • Keuntungan kerugian
atas Penyelesaiaan
• Biaya Bunga • Remeasurement
Keuntungan dan kerugian aktuarial
Biaya Jasa: • Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu • Keuntungan kerugian
atas Penyelesaiaan
• Biaya Bunga • Remeasurement
Keuntungan dan kerugian aktuarial
• Pendapatan Bunga • Iuran atau Penarikan
• Remeasurement
Keuntungan dan kerugian aktuarial
• Pendapatan Bunga • Iuran atau Penarikan
• Remeasurement
Keuntungan dan kerugian aktuarial
Liabilitas Imbalan Pasti di Neraca
++ Nilai kini kewajiban imbalan pasti --
Nilai wajar aset program yang digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban secara langsung
Ekuitas di Neraca
+- Penghasilan komprehensif lain pendapatan atau kerugian
• Imbalan kerja perusahaan:
128
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10
Tingkat Hasil yang Diharapkan 12
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan 250.000
Nilai wajar aset 220.000
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Liabilitas Nilai Kini
Kewajiban Aset
Aktuaria Saldo awal
200.000200.000 Biaya jasa kini
30.000 30.000
Biaya bunga 20.000
20.000 Hasil yang diharapkan
24.000 24.000
Iuran 24.000
24.000 Imbalan
16.000 16.000
Penurunan ken kewajiban
16.000 16.000
Selisih aktual atas harapan
12.000 12.000
Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian keuntung
akturial 26.000
24.000 2.000 250.000220.000 28.000
129
130
Beban pensiun 26.000
Kas 24.000
Liabilitas 2.000
Liabilitas Nilai kini Kewajiban
250.000 Aset Program
220.000 Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi
28.000 Net Liabilitas manfaat pensiun
2.000 Beban pensiun
26.000 Kas
24.000 Liabilitas
2.000
Liabilitas Nilai kini Kewajiban
250.000 Aset Program
220.000 Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi
28.000 Net Liabilitas manfaat pensiun
2.000
2013
• Imbalan kerja perusahaan:
131
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000
Ilustrasi 1 – PSAK 24 Revisi 2013
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Pend Komprehensif Liabilitas
Nilai Kini Kewajiban
Aset
Saldo awal 200.000 200.000
Biaya jasa kini 30.000
30.000 Biaya bunga
20.000 20.000
Pendapatan bunga 20.000
20.000 Iuran
24.000 24.000
Imbalan 16.000 16.000
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000
16.000 Rugi Aktuaria – Aset
Program 6.000
6.000 Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian keuntung akturial
Jml tahun berjalan 30.000
24.000 22.000 28.000
250.000 222.000 Saldo Akhir
22.000
132
Kerugi an
Kerugi an
133
Beban pensiun 30.000
Pendapatan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000
Liabilitas Kewajiban manfaat Pensiun
28.000
Ekuitas Pendapatan komprehensif lain - kerugian
22.000 Notes
Nilai kini Kewajiban
250.000 Aset Program
222.000 Net Liabilitas manfaat pensiun
28.000 Beban pensiun
30.000 Pendapatan Komprehensif Lain
22.000 Kas
24.000 Liabilitas
28.000
Liabilitas Kewajiban manfaat Pensiun
28.000
Ekuitas Pendapatan komprehensif lain -
kerugian 22.000
Notes Nilai kini Kewajiban
250.000 Aset Program
222.000 Net Liabilitas manfaat pensiun
28.000
2013
• Imbalan kerja perusahaan:
134
KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10
Iuran 26.000
Imbalan 20.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600
Ilustrasi 2 – PSAK 24 Revisi 2013
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Pendapatan Komprehensif Liabilitas
Keweajiban Program
Aset Program
Saldo awal 22.000 28.000
250.000 222.000 Biaya jasa kini
34.000 34.000
Biaya bunga 25.000
25.000 Pendapatan bunga
22.200 22.200
Iuran 26.000
26.000 Imbalan
20.000 20.000 Penurunan kenaikan kewajiban
9.500 9.500
Selisih aktuaria Aset Program 26.400
26.400 Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian keuntungan akturial 36.800 26.000
35.900 25.100
14.900 2.900 279.500
276.600
135
136
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900
Liabilitas Liabilitas manfaat pensiun
2.900
Ekuitas Pendapatan komprehensif lain
14.900
Notes Nilai kini Kewajiban
279.500 Aset Program
276.600 Net Liabilitas manfaat pensiun
2.900
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900
Liabilitas Liabilitas manfaat pensiun
2.900
Ekuitas Pendapatan komprehensif lain
14.900
Notes Nilai kini Kewajiban
279.500 Aset Program
276.600 Net Liabilitas manfaat pensiun
2.900
PSAK 25
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
• Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan penyajian.
• Ketika SAK spesifik berlaku, kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada,
menggunakan pertimbangan manajemen.
• Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih
andal dan relevan. Jika ada tidak ada ketentuan transisi perubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis
• Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru
adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
• Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan
fakta dan iformasi relevan atas dampak penerapan PSAK tersebut.
138
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
• Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang
menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.
• Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari
penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
•
Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau b Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya. •
Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.
•
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau
b Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan
kembali untuk periode lalu sajian paling awal
139
Ilustrasi Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
• Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK No. S-2366BL2009
tertanggal 30 Maret 2009, penyediaan tenaga listrik oleh IPP kepada Perusahaan dan entitas anak termasuk dalam kategori
perjanjian pelaksanaan jasa publik ke swasta, yang dikecualikan dari penerapan ISAK 8, sampai DSAK–IAI menerbitkan
interpretasi standar akuntansi yang spesifik mangatur transaksi tersebut.
• Selanjutnya, sesuai dengan surat manajemen tanggal 22 Desember 2011 kepada Ketua Bapepam-LK, manajemen telah
memutuskan untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 revisi 2011, terhadap Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012. Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8 secara restrospektif, pengaruh
perubahan tersebut menyebabkan penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan Catatan 58.
140
PLN LK tahun 2012
PSAK 26
• Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi
aset kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut.
– biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut
selama periode berjalan dikurangi
– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang
terjadi.
• Biaya pinjaman yang dikapitalisasi menambah aset
142
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
• PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untuk membangun gedung dengan tingkat
bunga 8. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan sehingga sebagian dana
diinvestasikan.
• Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan gedung dari pinjaman yang
belum dipakai sebesar 300juta.
143
• Total biaya bunga yang terjadi adalah:
10.000 x 8 = 800 juta
• Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah
800 juta – 300 juta = 500 juta
Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan return 6. Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang
dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan tersebut adalah sbb:
1.
10, 2-year note specifically for the project: 500.000
2.
8, 5-year note other debt: 400.000
Berapa bunga yang dikapitalisasi ??
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: 480.000 July 31: 360.000
.
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: 480.000 July 31: 360.000
.
45.833 avoidable
Expenditure 840.000
Up to specific loan,
500.000 at 10 x 1112
Excess 840,000 less
500.000 = 340.000 At 8 x 512
+
56.567 11.333
avoidable
-
600 Revenue
Bunga yang dapat dihindari : 56.567
Bunga aktual : • 500.000 10 = 50.000
• 400.000 8 = 32.000
82.000 • Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga
aktual sehingga bunga yang dapat dikapitalisasi 56.567.
• Beban bunga 25.433 82.000-56.567.
PSAK 28
PSAK 28 Kontrak Asuransi Kerugian
148
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak asuransi kerugian diatur lebih khusus dalam
PSAK 28 • Pendapatan premi pengakuan pendapatan berdasarkan
kontrak polis atau berdasarkan risiko. • Reasuransi : prospektif dan retroaktif
dipertanggungjawabkan secara terpisah. • Beban klaim : diakui saat timbulnya kewajiban untuk
memenuhi klaim disetuju; poses penyelesaian; sudah terjadi tapi belum dilaporkan.
• Liabilitas utang klaim; estimasi klaim retensi • Pengungkapan kebijakan akuntansi; piutang premi dari
penutupan polis bersama dan jumlah premi jangka panjang
PSAK 30
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada
lessee untuk
menggunakan suatu aset selama periode
waktu yang disepakati.
• Sewa Pembiayaan Finance Lease adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya
dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan par. 8
• ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan
substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset – Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan PSAK 30
150
PSAK 34
• Mengatur perlakuan akuntansi yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
• Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran dipengaruhi oleh
ketidakpastian di masa mendatang.
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan
dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian
aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan.
• Metode menentukan tahap penyelesaian: proporsi biaya kontrak, survei atas pekerjaan dan penyelesaian suatu bagian
secara fisik.
• Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban
152
PSAK 38
PSAK 38 Kontrak Asuransi Jiwa
154
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak asuransi jiwa diatur lebih
khusus dalam PSAK 38 • Kontrak asuransi dibedakan menjadi kontrak
jangka pendek dan kontrak jangka panjang. • Pendapatan premi kontrak jangka pendek;
premi kontrak jangka panjang; pendapatan lain. • Beban klaim klaim yang disetujui; klaim dalam
proses penyelesaian; klaim yang terjadi tapi belum dilaporkan; klaim reasuransi pengurang
beban klaim • Liabilitas manfaat polis masa depan disajikan
dalam aktuaria berdasarkan perhitungan aktuaria harus memenuhi tes kecukupan liabilitas sesuai
PSAK 62. • Estimasi liabilitas klaim kesehatan dan
kecelakaan taksiran perhitungan teknis asuransi
PSAK 44
PSAK 44
• Diterapkan untuk perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat, walaupun aktivitas pengembangan real
estat tersebut bukan aktivitas utama perusahaan.
• Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual
penuh full accrual method apabila seluruh kriteria berikut:
– proses penjualan telah selesai; – harga jual akan tertagih;
– tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang
akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
– penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan tersebut.
• Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi
tersebut diakui dengan metode deposit deposit method sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
156
PSAK 45
• Mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. • Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami,
memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. • Pemisahan perolehan dana untuk tujuan pertanggungjawaban
• Laporan keuangan Organisasi Nirlaba • Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam
laporan keuangan entitas nirlaba.
• Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan.
158
Laporan posisi keuangan neraca pada
akhir periode laporan
Laporan aktivitas untuk suatu periode
pelaporan
Laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan
Catatan atas laporan keuangan.
PSAK 46
PSAK 46
• Beban pajak adalah jumlah dari : – Pajak kini
– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
penghitungan pajak penghasilan • Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan
netto, kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus anak dan induk
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini. • Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan
bahwa manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
160
Akuntansi -1
PSAK Undang-
Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Perman en
Tempore r
Pajak Tangguhan:
Aset Liabilitas
BebanPendapata n
BOOK TAX GAP DFFERENCE –
Tax Planning atau Tax Avoidance
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah
pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat
adanya:
a perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan,
dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan
.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah
jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai akibat adanya
perbedaan temporer kena pajak.
Laba Pajak Laba
Akuntansi
Laba Akuntansi
Laba pajak
162
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai
liabilitas .
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi jumlah pajak terutang, maka
selisihnya, diakui sebagai
aset .
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali untuk memulihkan pajak kini dari
periode sebelumnya diakui sebagai
aset .
163
• Beban Pajak Kini • Pajak dibayar dimuka = pajak kini
jumlah yang dibayarkan PPh 28 • Utang pajak = pajak kini jumlah yang
dibayarkan PPh 29 • Kompensasi kerugian yang dapat
digunakan untuk memulihkan pajak = aset
• Beban Pajak Kini • Pajak dibayar dimuka = pajak kini
jumlah yang dibayarkan PPh 28 • Utang pajak = pajak kini jumlah yang
dibayarkan PPh 29 • Kompensasi kerugian yang dapat
digunakan untuk memulihkan pajak = aset
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak
Penghasilan kena pajak ada pengakuan pajak
menurut akuntansi sehingga diakui beban pajak
tangguhan dan kewajiban pajak tangguha n.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak
Penghasilan kena paja k pajak yang dibayarkan
lebih besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui
aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki
kerugian
dapat dikompensasikan
di masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat kerugian tersebut
terjadi Aset pajak tangguhan dan manfaat pajak
tangguhan .
164
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000 dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Liabilitas 1
Pendapatan Beban
Laba sebelum pajak
Pajak Penghasilan 25 260.000
120.000
140.000
35.000
2012 2013
Total
Laporan Keuangan Laporan Keuangan
2011
Liabilitas 1
260.000 120.000
140.000
35.000 260.000
120.000
140.000
35.000 780.000
360.000
420.000
105.000
Penghasilan Beban yang boleh dikurangkan
Penghasilan kena pajak
Pajak terutang 25 200.000
120.000
80.000
20.000
2012 2013
Total
Laporan Pajak
2011
300.000 120.000
180.000
45.000 280.000
120.000
160.000
40.000 780.000
360.000
420.000
105.000
Laporan Keuangan PSAK Pajak Terutang Fiskal
Difference 35.000
20.000
15.000 35.000
2012
45.000 10.000
35.000
2013
40.000 5.000
105.000
Total
105.000
Perbandingan Perbandingan
2011
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan Tahun
Laporan yang diperlkan 2011
2012
2013
Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000 Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
Liabilitas 1
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000 Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000 Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar dibandingkan menurut akuntansi.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25, perbedaan tersebut akan dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
asetliabilitas pajak tangguhan.
Temporer
Temporer
2013 Aset Pajak
Tangguhan Liabilitas
Pajak Tangguhan
Laba sebelum pajak PSAK 3.000.000
Perbedaan depresiasi 800.000
800.000 Perbedaan pendapatan
sewa 1.000.000
1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak
3.600.000
Pajak terutang fiskal 900.000
Pajak tangguhan 250.000
200.000
Jurnal Beban Pajak penghasilan
850.000
900.000 – 50.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak tangguhan
200.000
Utang pajak penghasilan
900.000
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama.
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
20X1 20X2
20X3 20X4
Laba akuntansi 8.000
2.000 3.000
5.000 Beban pajak kini
- -
- 500
Beban manfaat pajak tangguhan
2.000 500
750 750
Total beban manfaat pajak 2.000
500 750
1.250 Laba setelah pajak
6.000 1.500
2.250 3.750
170
Tahu n
Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan
2.000 Manfaat pajak tangguhan
2.000 20X2
Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan
750 Aset pajak tangguhan
750 20X4
Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
171
PSAK 48
• Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva.
• Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai : – Informasi dari luar perusahaan
– Informasi dari dalam perusahaan
• Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
• Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi
sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. • Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan
harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. • Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus
disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa.
173
Penurunan Nilai
Carryin g
Amount Carryin
g Amount
Nilai Aset
Nilai Aset
Akumulasi Penyusutan
dan Akumulasi
Rugi Penurunan
Nilai Akumulasi
Penyusutan dan
Akumulasi Rugi
Penurunan Nilai
Nilai Wajar dikurangi Biaya
Penjualan
Nilai Pakai
Recoverabl e Amount
Nilai tertinggi
Recoverabl e Amount
Nilai tertinggi
Recovered through sale
Recovered through sale
Recovered through use
Recovered through use
174
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari
peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta
Rp 360 juta Rp 410 juta
Tidak ada penurunan
nilai
175
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
Rp 350 juta Rp40 juta
Rugi Penurunan Nilai
176
Rp 360 juta
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan
Rp 40 juta
Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini: Rp M
Goodwill 10
Properti 20
Pabrik dan Peralatan 30
60 Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.
Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih
perusahaan.
177
Goodwill Properti Pabrik
Peralatan Total
Nilai buku 10
20 30
60 Penurunan Nilai
10 2
3 15
Nilai setelah penurunan nilai
18 27
45
PSAK 50
179
• Definisi dan klasifikasi • Pemisahan liabilitas
keuangan dan ekuitas • Akuntansi untuk
instrumen keuangan majemuk.
• Akuntansi untuk penarikan saham dan
saham treasury • Saling hapus atas aset
dan liablitas • Definisi, klasifikasi
dan reklasifikasi • Pengakuan dan
penghapusan • Pengukuran setelah
pengakuan awal • Akuntansi untuk
derivarif untuk diperdagangkan dan
hedging.
Instrumen Keuangan
IAS 32 IAS 39
IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55
PSAK 60
Pengungkapan
instrumen keuangan dan
risiko
180
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
entitas lain
Kewajiban kontraktual Kas
Kontrak diselesaikan
dengan instrumen ekuitas entitas
Hak kontraktual
Instrumen ekuitas entitas
lain
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas
entitas
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi dengan seluruh kewajibannya
181
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan disisi lain ► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan
Kas
Instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas lain
Hak kontraktual: • untuk menerima kas atau
aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan
diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas
entitas • nonderivatif
• derivatif
►Kewajiban Keuangan
Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada
entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset
keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau
mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
• non derivatif; atau • derivatif
• Definisi • Penyajian
– Liabilitas dan Ekuitas – Instrumen Keuangan majemuk
– Saham Treasuri – Bunga Dividen, keuntungan dan kerugian
– Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan
Ketentuan Umum Penyajian
• Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan
instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset
keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian
kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen
ekuitas. - PAR 11
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas
• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan
untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas.
Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset
keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen
instrumen keuangan yang:
– menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan – memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk
mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang
bersangkutan.
• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan
untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas.
Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset
keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen
instrumen keuangan yang:
– menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan – memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk
mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang
bersangkutan.
184
• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen tersebut
saham treasuri dikurangkan dari ekuitas.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas
tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau
oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan
atau diterima diakui secara langsung di ekuitas.
185
PT JKL menerbitkan 20.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 200 pada harga Rp 500 per share. Sebagai tambahan,
perusahaan juga memiliki laba ditahan sebesar Rp20.000.000.
Ekuitas
Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan beredar
Rp 4.000.00
Agio saham biasa 6.000.00
Laba ditahan 20.000.0
00 Total ekuitas
30.000.0 00
186
Kemudian pada tanggal 2 Februari, PT JKL melakukan reakuisisi saham sebanyak 5.000 lembar saham dengan harga Rp 700.
Saham treasuri 3.500.000 Kas
3.500.000 Saham treasuri 3.500.000
Kas 3.500.000
Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan 15.000 beredar
Rp
4.000.000 Agio saham biasa
6.000.000 Laba ditahan
20.000.000 Dikurangi: biaya saham treasuri 5.000 lembar
3.500,000 Total ekuitas
26.500.000
187
Tanggal 2 Maret, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga
Rp 1.000
Kas 500.000
Saham treasuri 350.000
Agio saham treasuri 150.000
Kas 500.000
Saham treasuri 350.000
Agio saham treasuri 150.000
188
Tanggal 2 April, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga Rp 600.
Kas 300.000
Agio saham treasuri50.000 Saham treasuri
350.000 Kas
300.000 Agio saham treasuri50.000
Saham treasuri 350.000
Agio Saham Treasuri
2 April 50.0002 Maret
150.000
Saldo 100.000
189
Tanggal 2 Mei, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 1.000 lembar dengan harga Rp 550.
Kas 550.000
Agio saham treasuri 100.000 Laba ditahan
50.000 Saham treasuri
700.000 Kas
550.000 Agio saham treasuri 100.000
Laba ditahan 50.000
Saham treasuri 700.000
190
PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen
dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp
300 per lembar, maka pencatatannya adalah: PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200
dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham
tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:
Tanggal pengumuman
Laba ditahan 60 juta Saham biasa yang dapat didistribusikan
40 juta Agio saham biasa
20 juta
Tanggal distribusi
Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta Saham biasa
40 juta
191
PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT
UVW mengumumkan 30 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 600 ribu lembar saham tambahan
kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:
PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT
UVW mengumumkan 30 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 600 ribu lembar saham tambahan
kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:
Tanggal pengumuman
Laba ditahan 600 ribu x Rp 200 120 juta Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta
Tanggal distribusi
Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta Saham biasa
120 juta
192
Implementasi pendekatan with-and-without: 1. Menentukan jumlah nilai wajar utang yang dapat
dikonversi menjadi komponen liabilitas dan ekuitas. 2. Menentukan komponen liabilitas dengan menghitung
net present value atas arus kas masa depan pada tingkat suku bunga pasar.
3. Mengeluarkan komponen liabilitas dari nilai wajar utang yang dapat dikonversi untuk mendapatkan
komponen ekuitas.
193
Ilustrasi: PT ABC menerbitkan 1000 lembar obligasi yang dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp 200.000 pada
awal tahun 2013. Obligasi tersebut memiliki periode 6 tahun dengan pembayaran bunga 7 persen setiap akhir
Desember. Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi 100 lembar saham dengan nilai par Rp 500. Suku bunga pasar
untuk obligasi sejenis adalah 9 persen.
194
Komponen liabilitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar
PV nilai nominal = = Rp
119.253.465 PV pembayaran bunga =
62.802.860 PV komponen liabilitas
Rp 182.056.325
= Rp 119.253.465
62.802.860 PV komponen liabilitas
Rp 182.056.325
Komponen ekuitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar
Nilai wajar obligasi pada tanggal penerbitan Rp
200.000.000 Dikurangi: nilai wajar komponen liabilitas pada
tanggal penerbitan 182.056.325
Nilai wajar komponen ekuitas pada tanggal penerbitan
Rp 17.943.675
Pencatatan jurnal atas transaksi:
Kas 200.000.000
Utang obligasi 182.056.325
Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675
195
Kondisi 1: Obligasi tidak dikonversi sampai maturity
Utang obligasi 200.000.000
Kas 200.000.000
Kondisi 2: Obligasi dikonversi saat maturity
Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675 Utang obligasi
200.000.000 Saham biasa
50.000.000 Agio saham – biasa
167.943.675 Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 dapat
ditransfer ke akun agio saham – biasa.
Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 ditransfer ke akun agio saham – biasa.
196
Kondisi 3: Obligasi dikonversi sebelum maturity
Daftar Amortisasi Obligasi Tanggal
Kas dibayarkan Beban bunga Amortisasi diskonto Nilai tercatat 01012013
182,056,325 31122013
14,000,000 16,385,069
2,385,069 184,441,394
31122014 14,000,000
16,599,725 2,599,725
187,041,120 31122015
14,000,000 16,833,701
2,833,701 189,874,821
Obligasi dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2015
Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675 Utang obligasi
189.874.821 Saham biasa
50.000.000 Agio saham – biasa
157.818.496
197
Tujuan: 1 mengurangi beban bunga; dan 2 menurunkan rasio debt to equity.
Contoh: PT DEF mengeluarkan obligasi yang dapat dikonversi dengan nilai par Rp 500 juta yang dapat dikonversi menjadi 200 ribu lembar saham biasa dengan nilai
par Rp 1.500,- dan mencatat agio saham – koversi ekuitas sebesar Rp 70 juta. Dua tahun kemudian, PT DEF ingin mengurangi beban bunga dengan memberikan
insentif kepada pemegang obligasi tersebut sebesar Rp 85 juta bagi yang mengkonversi obligasi mereka. Ketika konversi tersebut terjadi, maka PT DEF
mencatat sebagai berikut:
Beban konversi 15 juta
Agio saham – ekuitas konversi 70 juta
Utang obligasi 500 juta
Saham – biasa 300 juta
Agio saham biasa 500 juta
Kas 85 juta
198
PSAK 53
PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, yang didefinisikan sebagai
berikut:
■ Equity-settled, Diselesaikan dengan instrumen ekuitas,
entitas yang menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrumen ekuitas milik entitas termasuk saham dan
opsi saham
■ Cash-settled, Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas
yang memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan liabilitas kepada pemasok barang atau jasa untuk suatu
jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga nilai saham milik entitas atau instrumen ekuitas entitas; dan
■ Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan
atas transaksi tersebut untuk diselesaikan secara tunai atau aset lain atau instrumen ekuitas.
200
Hak membeli saham bagi eksekutif dan karyawan kunci: • Kompensasi jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan
loyalitas pada karyawan kunci. • Metode pelaporan opsi saham:
• metode nilai intrinsik perbedaan harga saham dengan harga penggunaan waran saat waran diberikan; dan
• metode nilai wajar nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara
pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar arm’s length transaction
201
• Menentukan beban kompensasi: dengan metode nilai wajar • Mengalokasi beban kompensasi: selama periode karyawan
bekerja
Contoh: PT ABC merencanakan pemberian kompensasi kepada 10 anggota direksi untuk membeli saham masing-masing
sebanyak 1000 lembar dengan nilai par Rp 600. Opsi diberikan tanggal 1 Januari 2012 dan dapat digunakan selama 6 tahun ke
depan. Harga opsi per lembar saham adalah Rp 2000, dan harga pasar saham adalah Rp 3000 per lembar. Nilai wajar beban
kompensasi adalah Rp 16 juta. Perkiraan masa bakti expected period of benefit direksi adalah 2 tahun lagi.
202
Akuntansi untuk Kompensasi Saham
Tidak ada pencatatan saat tanggal pemberian opsi 1 Januari 2012 Pencatatan beban kompensasi untuk 31 Desember 2012 dan 31
Desember 2013
Beban kompensasi 8.000.000
Agio saham – opsi 16 juta 2 thn 8.000.000
Pencatatan saat direksi menggunakan 40 hak opsi 4.000 lembar tanggal 25 Februari 2015
Kas 4.000 x Rp 2.000 8.000.000
Agio saham – opsi 40 x 16jt 6.400.000
Saham biasa 4.000 x Rp 600 2.400.000
Agio saham – biasa
12.000.000
203
Pencatatan ketika direksi tidak menggunakan hak opsi sampai tanggal kadaluarsa 1 Januari 2018
Agio saham – opsi 60 x 16jt 9.600.000
Agio saham – opsi kadaluarsa 9.600.000
Berdasarkan IFRS, perusahaan tidak melakukan penyesuaian atas beban kompensasi saat tanggal kadaluarsa.
• Perusahaan dapat melakukan penyesuaian jika terdapat kondisi
kerja service condition pada rencana kompensasi. • Karena kondisi pasar direfleksikan dari penentuan nilai wajar opsi
saat tanggal pemberian, maka tidak diperbolehkan adanya penyesuaian jika penyebabnya adalah perubahan harga saham
perusahaan.
204
PSAK 55
206
Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Instrumen Ekuitas
Instrumen Derivatif
Instrumen Lindung
Nilai
Aset Keuangan
yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba
rugi Investas
dimiliki hingga jatuh
tempo Pinjaman
diberikan dan Piutang
Aset keuangan
tersedia untuk dijual
Liabilitas Keuangan
yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba
rugi Kewajiban
Lainnya Instrumen
Ekuitas Biasa
Instrumen Ekuitas
Majemuk
Instrumen Ekuitas
Sinstesis Derivatif
Biasa
Derivatif Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi
Neto pada Operasi Luar
Negeri
• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung:
Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan
• Nilai wajar
• Biaya diamortisasi
• Biaya penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan
• Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen
keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan
tainting rule. •
Derecognition kombinasi pendekatan risk reward dan control. Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer
of control.
• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan
adalah harga penawaran bid price dan untuk aset yang akan dibeli atau
liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan asking price.
• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen
keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.
207
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan
penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan
kolektif
Pengujian penurunan nilai secara individu untuk yang signifikan
Jika tidak ada penurunan nilai akan dilakukan penurunan nilai
secara kolektif.
Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM
dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria. Untuk AFS instrument ekuitas tidak diperkenankan
Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang
didesain untuk tujuan hedging
208
209
Aset dan Kewajiban Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
Nilai wajar
biaya transaksi expense
Tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Nilai wajar ditambah
Biaya Transaksi
biaya transaksi dikapitalisasi
Klasifika si
Neraca Biaya
Transak si
Keuntu ngan
atau Kerugi
an Nilai
Wajar Bunga
dan Divide
n Penuru
nan Nilai
Pembal ikan
Penuru nan
Nilai
FVTPL Nilai wajar Dibebankan Laba atau
rugi Laba atau
rugi By default By default
HTM Biaya
Diamortisas i
Dikapitalisas i
- Laba rugi
Laba rugi Laba rugi
Pinjaman Diberikan
dan Piutang Biaya
diamortisa si
Dikapitalisa si
- Laba rugi
Laba rugi Laba rugi
Klasifika si
Jenis Biaya
Transaksi Laporan
Posisi Keuang
an Keuntun
gan atau Kerugian
Nilai Wajar
Bunga dan
Divide n
Penurun an Nilai
Pemulih an
Penurun an Nilai
AFS Utang
Dikapitalisasi Nilai wajar
Pendapatan komprehensi
f lain Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Ekuitas Dikapitalisasi
Nilai wajar Pendapatan komprehensi
f lain Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
komprehen sif lain
Ekuitas: Tidak dapat
diukur secara
andal Dikapitalisasi
Harga perolehan
- Laba Rugi Laba Rugi
-
Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai
Diijinkan jika ada perubahan
intensi.
HTM
AFS FVTP
L
Diijinkan namun harus
memenuhi TAINTING RULE
Loans Receiva
ble
Situasi yang langka
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran
yang diterima di masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan
perolehanpenerbitan asetliabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon
213
214
Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8, tahunan. Bunga sebesar 8 kali total pinjaman
dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A membebankan
provisi 4, yang dipotong dari pinjaman yang diberikan
Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8, tahunan. Bunga sebesar 8 kali total pinjaman
dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A membebankan
provisi 4, yang dipotong dari pinjaman yang diberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan diterima sebesar 600.000 dikurang 4 = 576.000. Dihitung ulang
bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma dengan nilai
pinjaman 576.000 Jumlah pinjaman yang diberikan diterima sebesar
600.000 dikurang 4 = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan
nilai kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000
215
Tidak ada provisi 600,000
Pembayaran PV
8 1 48,000
44,444
2 48,000
41,152
3 48,000
38,104
3 600,000
476,299 600,000
Dengan provisi 4 576,000
Pembayaran PV
9.59708 1 48,000
43,797
2 48,000
39,962
3 48,000
36,462
3 600,000
455,779
576,000
• Tingkat suku bunga efektif lebih besar
karena nilai uang yang diberikan lebih
kecil.
• Perusahaan tetap akan memperoleh
pembayaran bunga 8 dari pokok
• Tingkat suku bunga efektif dihitung
sebesar 9,59708. • Tingkat suku bunga
efektif lebih besar karena nilai uang
yang diberikan lebih kecil.
• Perusahaan tetap akan memperoleh
pembayaran bunga 8 dari pokok
• Tingkat suku bunga efektif dihitung
sebesar 9,59708.
216
Piutang 576.000
Kas 576.000
sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar 600.000 dan dikurangi diskon sebesar 4.000
Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya transaksi
Kas
48.000 Pinjaman yang diberikan 7.279
Pendapatan bunga 55.279
Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif Piutang
576.000 Kas
576.000 sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar
600.000 dan dikurangi diskon sebesar 4.000 Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan
amortisasi biaya transaksi Kas
48.000 Pinjaman yang diberikan 7.279
Pendapatan bunga 55.279
Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif
Amortized Cost
Individually Collectively
Test for impairment for Financial Assets
Individually Significant Not Individually
Significant
Individually
217 Fail
Pass Fail
Pass
Collectively tested with similar credit
risk
218
Pada setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai
Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan
dan berdampak pada arus kas di masa depan
Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam
Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan pembayaran bunga maupun pokok
Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan pembayaran bunga maupun pokok
Pihak pemberi
pinjaman memberikan
kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam
Pihak pemberi
pinjaman memberikan
kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam
Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
Memburuknya kondisi
ekonomi yang
menyebabkan kemampuan membayar turun Memburuknya
kondisi ekonomi
yang menyebabkan kemampuan membayar turun
219
terdapat bukti objektif
terdapat bukti objektif
kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat
aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa
depan kerugian diukur berdasarkan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai
kini estimasi arus kas masa depan
Tingkat diskonto suku bunga efektif yang
berlaku pada saat pengakuan awal dari
aset tersebut Tingkat diskonto suku
bunga efektif yang berlaku pada saat
pengakuan awal dari aset tersebut
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi:
langsungpencadangan Nilai tercatat aset
keuangan dikurangi: langsungpencadangan
Kerugian diakui dalam laporan laba
rugi Kerugian diakui
dalam laporan laba rugi
220
Contoh Soal Obligasi
PT AAA menerbitkan obligasi senilai Rp 5 juta tertanggal 1 Januari 2012, jatuh tempo dalam waktu 4 tahun dengan kupon
8 persen yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari.
Kasus 1 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen at par.
Kasus 2 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen premium.
Kasus 3 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen diskon, kupon dibayar 1 Juli dan 1 Januari
semiannually.
Contoh Soal Obligasi at Par
1 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen.
Jan 12 Jan 13
Jan 14 Jan 15
Jan 16
N = 4 PV
400rb 400rb
400rb 400rb
5jt +
i = 8
PV nilai nominal =
PV pembayaran kupon = +
PV harga jual obligasi
Contoh Soal Obligasi at Par
223
1 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen.
01 Jan 12 Kas
5.000.000 Utang Obligasi
5.000.000 31 Des 12
Beban bunga obligasi 400.000
Utang bunga obligasi 400.000
01 Jan 13 Utang bunga obligasi
400.000 Kas
400.000
Contoh Soal Obligasi Premium
224
2 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen.
Jan 12 Jan 13
Jan 14 Jan 15
Jan 16
N = 4 PV
400rb 400rb
400rb 400rb
5jt +
i = 6
PV nilai nominal =
PV pembayaran kupon = +
PV harga jual obligasi
Contoh Soal Obligasi Premium
2 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen.
Tanggal Bunga dibayar
Beban bunga
Premium diamortis
asi Nilai buku
obligasi
112012 5,346,510
112013 400,000
320,791 79,209
5,267,301
112014 400,000
316,038 83,962
5,183,339
112015 400,000
311,000 89,000
5,094,339
112016 400,000
305,661 94,339
5,000,000
1,600,000 1,253,49
346,510
Contoh Soal Obligasi Premium
2 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen.
01 Jan 12 Kas
5.346.510 Utang obligasi
5.346.510 31 Des 12
Beban bunga obligasi 320.791
Utang obligasi 79.209
Utang bunga obligasi 400.000
01 Jan 13 Utang bunga obligasi
400.000 Kas
400.000
Contoh Soal Obligasi Diskon
3 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.
Jan 12 Jan 13
Jan 14 Jan 15
Jan 16
N = 4 x 2 = 8 PV
200rb 5jt
+ i = = 5
200rb 200rb
200rb 200rb
200rb 200rb
200rb
Juli 12 Juli 13
Juli 14 Juli 15
Contoh Soal Obligasi Diskon
3 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.
PV nilai nominal =
PV pembayaran kupon = +
PV harga jual obligasi
Contoh Soal Obligasi Diskon
3 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.
Tanggal Bunga
dibayar Beban
bunga
Diskon diamortis
asi Nilai
tercatat obligasi
112012 4,676,840
172012 200,000
233,842 33,842
4,710,682
112013 200,000
235,534 35,534
4,746,216
172013 200,000
237,311 37,311
4,783,527
112014 200,000
239,176 39,176
4,822,703
172014 200,000
241,135 41,135
4,863,838
112015 200,000
243,192 43,192
4,907,030
172015 200,000
245,352 45,352
4,952,382
112016 200,000
247,618 47,618
5,000,000
1,600,000 1,923,16
323,160
Contoh Soal Obligasi Diskon
3 Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.
01 Jan 12 Kas
4.676.840 Utang obligasi
4.676.840 01 Jul 12
Beban bunga obligasi 233.842
Utang obligasi 33.842
Kas 200.000
31 Des 12 Beban bunga obligasi
235.534 Utang obligasi
35.534 Utang bunga obligasi
200.000 01 Jan 13
Utang bunga obligasi 200.000
Kas 200.000
Metode Suku Bunga Efektif
Pada kasus ketiga, jika PT AAA menyiapkan laporan keuangan pada akhir bulan Februari 2012, maka PT AAA
melakukan pro-rata atas beban bunga sesuai dengan jumlah bulan yang dibebankan.
Bunga Akrual
Bunga akrual Rp 66.666,67
Amortisasi diskon 11.280,67
Beban bunga Jan – Feb Rp 77.947.34
Rp 66.666,67 11.280,67
Beban bunga Jan – Feb Rp 77.947.34
Beban bunga obligasi 77.947,34
Utang obligasi 11.280.67
Utang bunga obligasi 66.666.67
PSAK 56
Saham
• Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan pengungkapan LPS.
• Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan dan antar periode.
233
LPS Dasar = Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
LPS Dasar = Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
EPS EPS
Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata
Tertimbang Saham Biasa
Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata
Tertimbang Saham Biasa
Penyesuaian atas Efek
berpotensi saham biasa
yang dilutif Penyesuaian
atas Efek berpotensi
saham biasa yang dilutif
= ++
atau --
LPS Dasar
LPS Dilusian
PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
234
PT. Melati memiliki income sebesar 210.000 untuk tahun 2014 dan
rata-rata jumlah lembar saham beredar 100.000 saham. Perusahaan memiliki dua obligasi konversi.
Obligasi 6 dengan nilai total 1.000.000 yang dapat dikonversi menjadi 20.000 saham biasa. Bunga terkait dengan utang obligasi
tersebut sebesar 62.000.
Obligasi 7 dijual dengan total 1.000.000 pada 1 april 2014 dan dapat dikonversi menjadi 32.000 saham. Bunga terkait dengan
obligasi tersebut untuk tahun 2014 sebesar 80.000
EPS Dasar 210.000 100.000 = 2.1
Saham
Menghitung Diluted
EPS, dimulai dari EPS Dasar 2,1
210.000
100.000 =
+ 62.000 x 1 – 0,40
20.000
Basic EPS = 2,10
Pengaruh LPS=
1,86 +
+
+ 80,000 x 1 – 0,40 x 912
24.000
Pengaruh LPS = 1,50
LPS Dilusian = 1,97
6 Debentures 7 Debentures
Basic EPS
Saham
PSAK 57
• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti,
diakui jika
a Memiliki kewajiban kini
b Penyelesaian mengakibatkan arus keluar
sumber daya
c Estimasi yang andal
• Kewajiban kontinjensi adalah:
a kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau
b kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
c tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengan dung manfaat ekonomis selanjutnya disebut sebagai “sumber daya” untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
d jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
238
Contoh
• PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan mengembalikan uang pembelian dari pelanggan yang tidak
puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uang
konsumen.
239
1. Peristiwa mengikat adalah peristiwa penjualan produk,