Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003
17-1
INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH DAN KABUPATEN TAPANULI
SELATAN , PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh : Nazly Bahar, Umi Kuntjara, Syaiful Asri W.
SUBDIT. MINERAL NON LOGAM
ABSTRACT
Investigated area is in Middle Tapanuli and South Tapanuli Regency, North Sumatra Province. The Geological very complex, consist of igneous, metamorphic, and sedimentary rocks which age from
Permo-Carbon up to Resen. Both of this regency, conducive to have various area mineral commodities, especially non-metallic, which some type prospects to be developed.
In Middle Tapanuli it is found granite, clay, limestone, gravel, quartz sand, trass, andesite and dacite. While in South Tapanuli there are granite, clay, limestone, gravel, trass, pumice, slate and quartzite.
S A R I
Lokasi kegiatan terletak di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Kondisi geologi yang cukup kompleks, dengan jenis batuan yang berumur mulai dari Permo-
Karbon sampai dengan Resen, terdiri dari berbagai jenis litologi mulai dari batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen, memungkinkan kedua daerah kabupaten ini memiliki berbagai jenis
bahan galian, terutama non-logam, yang beberapa jenis diantaranya cukup prospek untuk dikembangkan.
Di Kabupaten Tapanuli Tengah tersebar bahan galian granit, lempung, batugamping, sirtu, pasirbatupasir kuarsa, tras, andesit dan dasit. Sedangkan di Kabupaten Tapanuli Selatan terdapat
bahan galian granit, lempung, batugamping, sirtu, tras, batuapung, batusabak dan kuarsit.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Sub Tolok Ukur
Mineral Non Logam, Proyek Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral Indonesia,
Tahun Anggaran 2003, dalam hal ini Sub Direktorat Mineral Non Logam, Direktorat
Inventarisasi Sumber Daya Mineral, telah mengadakan Inventarisasi dan Evaluasi Bahan
Galian Mineral di kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera
Utara. Penyelidikan dilaksanakan untuk memenuhi keinginan PEMDA Tingkat II
Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara
untuk mengetahui keterdapatan bahan galian di kedua daerah kabupaten tersebut. Sebagai
daerah otonom kedua Pemerintah Kabupaten tersebut berharap lebih mengetahui potensi
sumber daya mineral di daerah masing- masing, sehingga dapat dikelola seefisien
mungkin untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakatnya.
Disamping itu, Proyek Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral Indonesia ini
diadakan dalam rangka penyusunan bank data mineral nasional, sesuai dengan tugas dan
fungsi Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM.
1.2. Maksud dan Tujuan
Kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral Non Logam, Logam dan
Batubara, dimaksudkan untuk melengkapi Bank Data Sumber Daya Mineral Nasional,
melakukan pemutakhiran data yang telah
ada, serta melakukan pengkajian mengenai prospek bahan galian yang ada.
1.3. Lokasi Penyelidikan
Secara geografis, wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Selatan,
Provinsi Sumatera Utara, terletak di dalam koordinat 0°15’00’’ LU sampai 2°15’0” LU
dan 98°09’00” BT sampai 100º15’10” BT. Kabupaten Tapanuli Tengah beribukota di
Sibolga, dan Kabupaten Tapanuli Selatan di Padangsidempuan.
1.4. Demografi
Secara administratif Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 8 kecamatan dengan total
desa 140 dan 4 kelurahan. Luas wilayah kabupaten ini 2194,98 km² dengan jumlah
penduduk sekitar 249.840 jiwa, 125.133 jiwa diantaranya pria dan 124.707 jiwa wanita.
Sedangkan Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 28 kecamatan yang terbagi atas 1.233
desa dan 8 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan 1.226.155 Ha.
dengan jumlah penduduk mencapai 743.732 jiwa yang terdiri dari 367.478 pria jiwa dan
124.707 jiwa wanita.
1.5. Waktu Penyelidikan
Kegiatan dilakukan selama 36 tiga puluh enam hari, termasuk perjalanan dari Bandung
ke lapangan pergi - pulang. Perjalanan dinas tersebut dilaksanakan mulai dari tanggal 27
Juni sampai dengan tanggal 2 Agustus 2003.
1.6. Pelaksana
Kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral Non Logam dan Logam, di
daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi
Sumatera Utara, didukung oleh 6 enam orang personil staf Sub Direktorat Mineral
Non Logam, Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral.
1.7. Penyelidik Terdahulu
J.A Aspden dkk., 1982, M.C.G. Clarke, dkk., 1982, N.M.S., Rock., dkk., 1982, dari
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung telah melakukan pemetaan geologi
Lembar Sibolga, Lembar Pematangsiantar, dan Lembar Lubuksikaping, Sumatera, pada
skala 1:250.000. Disamping itu juga HRW. Simanjuntak dkk., 1991, dari Direktorat
Sumber Daya Mineral DIM Bandung, yang telah melakukan penyelidikan tinjau terhadap
batumulia dan bahan galian industri di daerah Tapanuli Selatan dan Sekitarnya, Provinsi
Sumatera Utara. 2. GEOLOGI UMUM
Secara umum, Pulau Sumatra terjadi sejak Pra Tersier akibat tumbukan lempeng Samodra
Hindia dengan Benua Asia, sehingga terbentuk busur luar deretan pulau di sebelah
barat Sumatera dan busur volkanik Pegunungan Barisan yang merupakan inti P.
Sumatra. Batas tumbukan itu sendiri adalah palung busur yang masih aktif sampai kini,
terletak di sebelah barat busur luar. Akibat dari tumbukan itu juga terbentuk suatu
cekungan luar antar busur yang membatasi antara busur luar dan busur volkanik
Sumatera, serta cekungan busur belakang yang membatasi busur volkanik dan inti benua.
2.1. Stratigrafi