koefisien korelasi Uji Regresi linier Berganda

Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabelvariabel bebas X yang ada dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka akan ditetukan dengan rumus, yaitu: = 2.17 dengan: = Jumlah Kuadrat Regresi = 1 1 + 2 2 + + 2.18 Harga yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing- masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja bersifat nyata.

2.7 koefisien korelasi

Setelah mendapatkan hasil tentang jumlah pengaruh pada variabel yang diteliti, untuk selanjutnya penulis akan mencari seberapa besar hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, atau antara variabel bebas itu sendiri. Korelasi linier Universitas Sumatera Utara berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas Hasan, 2002. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yag lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r” yang besarnya adalah akar koefisien determinasi. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: = 2.19 Koefisien korelasi r dapat digunakan untuk: 1. Mengetahui keeratan hubungan korelasi linier antara dua variabel. 2. Mengetahui arah hubungan antara dua variabel. Sandaran nilainya adalah, -1≤ ≤ 1. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan antara dua variabel tersebut semakin tinggi, jika nilai koefisiennya mendekati nilai 0 maka hubungannya semakin rendah. Sedangkan apabila dua buah variabel mempunyai r = 2 1, maka dua buah variabel tersebut mempunyai hubungan yang sempurna. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain koefisien korelasi selain diturunkan dari koefisien determinasi , dapat pula ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut: = 2.20 dimana: = koefisien korelasi antara Y dan X = Variabel bebas independen = Variabel terikat dependen Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r R Interpretasi 0,01 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 0,99 1 Tidak berkorelasi Sangat rendah Rendah Agak rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi

2.8 Uji Regresi linier Berganda

Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan formulasi hipotesis : = = = = = 0 , , , tidak mempengaruhi : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y. Universitas Sumatera Utara 2. Penentuan nilai kritis. Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi F dengan memperhatikan tingkat signifikan α dan banyaknya sampel digunakan serta nilai dengan derajat kebebasan = dan = 1 3. Menentukan kriteria pengujian diterima bila F hitung ≤ F tabel ditolak bila F hitung F tabel 4. Menentukan nilai statistik F dengan rumus : = 2.21 dimana: = jumlah kuadrat regresi = jumlah kuadrat residu sisa 1 = derajat kebebasan = + + + = 5. Membuat kesimpulan apakah diterima atau ditolak. Universitas Sumatera Utara

2.9 Uji Koefisien Regresi Berganda