Pelapukan Weathering Keberadaan aircairan dalam pori 3. Temperatur yang turun naik dalam jangka waktu tertentu.

BAB II PEMBAHASAN A. PROSES PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN Proses pembentukan batuan sediment disebut juga sedimentasi. Sedimentasi diartikan dalam banyak arti dan dari banyak ilmuwan. Salah satunya adalah Pettijohn. Ia mendefinisikan sedimentasi sebagai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai laut dalam. up Sedimentasi Gambar : Siklus Batuan Yang Mencakup Sedimantasi. Proses sedimentasi ini berlangsung dalam 4 tahap yaitu:

1. Pelapukan Weathering

Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada danatau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia danatau biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal source dari batuan sedimen dan tanah soil. Kiranya penting untuk diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk asal nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama duration pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri Boggs, 1995. A. PELAPUKAN FISIK Pelapukan fisik adalah proses dimana batuan pecah menjadi kepingan yang lebih kecil, tetapi tanpa mengalami perubahan komposisi kimia dan mineral yang berarti. Pelapukan fisik ini dapat menghasilkan fragmentkristal kecil sampai blok kekar joint block yang berukuran besar. Jenis pelapukan fisik yaitu : • Stress release: batuan yang muncul ke permukaan bumi melepaskan stress menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaan topografi. • Frost action and hydro-fracturing: pembekuan air dalam batuan. Proses ini tergantung: 1. Keberadaan pori dan retakan dalam batuan

2. Keberadaan aircairan dalam pori 3. Temperatur yang turun naik dalam jangka waktu tertentu.

B. PELAPUKAN KIMIA Pelapukan kimia membuat komposisi kimia dan mineralogi suatu batuan dapat berubah. Mineral dalam batuan yang dirusak oleh air kemudian bereaksi dengan udara O2 atau CO2, menyebabkan sebagaian dari mineral itu menjadi larutan. Selain itu, bagian unsur mineral yang lain dapat bergabung dengan unsur setempat membentuk kristal mineral baru. Kecepatan pelapukan kimia tergantung dari iklim, komposisi mineral dan ukuran butir dari batuan yang mengalami pelapukan. Pelapukan akan berjalan cepat pada daerah yang lembab humid atau panas dari pada di daerah kering atau sangat dingin. Jenis pelapukan kimia: 1. Hidrolisis adalah reaksi antara mineral silikat dan asam larutan mengandung ion H+ dimana memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan silika. Mineral lempung seperti kaolin, ilit dan smektit besar kemungkinan hasil dari proses pelapukan kimia jenis ini Boggs, 1995. Pelapukan jenis ini memegang peran terpenting dalam pelapukan kimia. 2. Hidrasi adalah proses penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk mineral baru. Lawan dari hidrasi adalah dehidrasi, dimana mineral kehilangan air sehingga berbentuk anhydrous. Proses terakhir ini sangat jarang terjadi pada pelapukan, karena pada proses pelapukan selalu ada air. Contoh yang umum dari proses ini adalah penambahan air pada mineral hematit sehingga membentuk gutit. 3. Oksidasi berlangsung pada besi atau mangan yang pada umumnya terbentuk pada mineral silikat seperti biotit dan piroksen. Elemen lain yang mudah teroksidasi pada proses pelapukan adalah sulfur, contohnya pada pirit Fe2S. 4. Reduksi terjadi dimana kebutuhan oksigen umumnya oleh jasad hidup lebih banyak dari pada oksigen yang tersedia. Kondisi seperti ini membuat besi menambah elektron dari Fe3+ menjadi Fe2+ yang lebih mudah larut sehingga lebih mobil, sedangkan Fe3+ mungkin hilang pada sistem pelapukan dalam pelarutan. 5. Pelarutan mineral yang mudah larut seperti kalsit, dolomit dan gipsum oleh air hujan selama pelapukan akan cenderung terbentuk komposisi yang baru. 6. Pergantian ion adalah proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan seperti pergantian Na oleh Ca. Umumnya terjadi pada mineral lempung.

2. Erosi dan Transportasi