Dalam geologi, cross-bedding cenderung mengacu pada struktur sedimen di unit horizontal batu. Struktur miring ini adalah merupakan deposito dari
bedforms seperti riak dan bukit pasir, dan mereka menunjukkan bahwa lingkungan depositional berisi fluida yang mengalir biasanya, air atau angin.
Singkatnya Cross Bedding Current Bedding dapat diartikan dengan perlapisanbatuan saling potong memotong satu dengan yang lainnya.
Cross Bedding dapat dibagi 2 bentuk yaitu planar dan wavy cross bedding. Planar cross bedding memiliki bentuk relative seperti garis, sedangkan wavy cross
bedding berbentuk seperti kurva.
3. Graded Bedding
Graded Bedding merupakan struktur sedimen yang terbentuk bila butiran butiran dalam tubuh batuan sedimen berubah secara gradual, samakin menghalus
atau semakin mengkasar. Pettijohn 1957 menggambarkan dua tipe pokok gradasi. Tipe pertama yaitu tidak terdapat butiran halus pada bagian bawah
gradasi . Sedangkan tipe kedua yaitu butiran-halus-terdapat-pada-seluruh-gradasi-. Pettijohn,1957
Struktur ini berguna dalam penentuan top and bottom suatu batuan dimana pada umumnya pada gradasi normal, butiran yang berukuran lebih besar akan
terendapkan terlebih dulu, sehingga bagian bottom memiliki ukuran butiran yang cenderung lebih besar.
Struktur graded bedding merupakan struktur yang khas sekali dimana butiran makin ke atas makin halus. Secara genesa, graded bedding oleh arus turbid
juga terjadi oleh selain oleh kerja suspensi juga disebabkan oleh pengaruh arus turbulensi.
4. Load Cast
Load Cast merupakan lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya atau dapat diartikan sebuah ketidakteraturan di dasar
sebuah lapisan atasnya, biasanya batu pasir, sedang yang menjadi lapisan dasar biasanya shale atau tanah liat.
5. Convolute Bedding
Merupakan liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi. Struktur ini merupakan struktur yang paling tidak terstruktur dikarenakan energi
gelombang yang bolak-balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang susah di prediksi.
Dari no.1-5 diatas merupakan contoh-contoh struktur sediment, sedangkan no. 6-10 dibawah ini merupakan contoh batuan sedimen dan fungsinya.
6. Batubara Coal
Termasuk kedalam jenis batuan sedimen batubara. Batu bara merupakan batuan sedimen nonklastik yang tersusun atas senyawa karbon, batu bara dibentuk
dari tumbuhan purba yang mengalami dekomposis dan terkubur dalam lapisan sedimen selama jutaan tahun lamanya dalam periode carboniferous 260 – 350
juta tahun lalu semakin banyak lapisan yang terbentuk, maka lapisan ini akan tertimbun oleh lapisan diatasnya dan mengalami peningkatan suhu dan berat dan
bahan organic yang ada, setelah jutaan tahun, kondisi fisik ini menyebabkan batu bara terbentuk dari karbon, hydrogen, oksigen, sulfur, nitrogen, dan mineral
anorganik lain dari tumbuhan. Batu bara yang terbentuk pada suatu lapisan disebut “seams”. Untuk batubara dibedakan berdasarkan kandungan unsure
karbon,oksigen, air dan tingkat perkembangannya. Contohnya peat, lignit, bituminous coal, anthracite.
Beberapa jenis batu bara :
Peat : Padat dan sebagian terdiri dari hasil penguraian material
organik. Mengandung 50
Lignite : Berwarna coklat atau abu-abu, rapuh dan kebanyakan tidak murni, masih memperlihatkan potongan-potongan
tumbuhankayu. Mengandung 80 karbon
Bituminous : Hitam dengan beberapa kumpulan. Beberapa kumpulan bersinar sedangkan yang lain tidak. Kumpulan-
kumpulan ini menunjukkan beberapa macam material tumbuhan dalam proses yang berbeda-beda yang dapat dilihat dengan
mikroskop. Mengandung 90 karbon.
Anthracite : Fase tertinggi dalam batu bara. Mengandung 95
karbon
7. Batu Gamping Limestone