Korupsi Birokrasi Etika Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi | Liando | JURNAL EKSEKUTIF 15100 30307 1 SM

lingkungan terdekat. terdapat beberapa faktor utama penyebab diskriminasi dalam pelayanan publik. Lemahnya pengawasan juga menjadi sebab buruknya kinerja birokrasi. Lembaga pengawas kinerja birokrasi didaerah tidak optimal dari segi kelembagaan. Lembaga pengawas dalam hal ini Inspektorat Daerah merupakan bagian dari SKPD. Ada semangat korps yang terbangun antara sesama SKPD yang dengan demikian sangalah sulit untuk melakukan pengawasan. Kemudian karakter birokrat yang masih terpola pada kebiasaan lama yakni pegawai harus dihormati dan dilayani. Pegawai Negeri Sipil selalu terikat dengan ststus sosial. Sebagian orang menganggap bahwa menjadi PNS adalah untuk meningktakan status sosial yang daripadanya harus selalu dihormati oleh orang lain dan kerap merasa terhina jika harus melayani orang lain terutama kalangan orang miskin. Oleh karena status sosial inilah sehingga banyak yang harus merelakan menjual sawah atau kebun hanya karena ingin mendambakan menjadi PNS.

3. Korupsi Birokrasi

Beberapa indikasi yang menyebabkan buruknya kinerja birokrasi diatas, yakni manajemen rekrutmen dan promosi pegawai, lemahnya pengawasan serta karakter pegawai ikut juga memberi kontribusi terhadap peluang-peluang terjadinya korupsi. Rekrutmen pegawai yang dilakukan tanpa analisis jabatan memberi peluang terjadinya suap. Jika analisis dilakukan, kebutuhan pegawai akan sangat terbatas dan pelamarnya akan terbatas pula. Selama ini prilaku dan modus-modus korupsi penerimaan CPNS telah terungkap dan sudah ada yang divonis di pengadilan. Tindakan yang dilakukan pada saat melamar CPNS akhirnya terbawa-bawa sampai menduduki sebuah jabatan tertentu. Uang yang disetorkan pada saat masuk CPNS, menjadi alasan untuk melakukan korupsi dengan maksud agar uang itu harus kembali. Korupsi birokrasi terjadi pula akibat lemahnya pengawasan, baik pengawasan yang dilakukan lembaga external inspektorat daerah, maupun pengawasan yang dilakukan oleh atasan sendiri. Terkesan telah menjadi kebiasaan bahwa “silakan lakukan, tetapi harus bertanggungjawab sendiri, karena kami juga ada yang harus dipertanggungjawabkan”. Dari segi pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat selalu berbenturan dengan kelemahan kelembagaan dan SDM. Korupsi birokrasi terjadi pula karena kebutuhan akan ststus sosial dari pegawai yang bersangkutan. PNS selalu indentik dengan ststus sosial yang tinggi yang ditandai dengan kepemilikan barang-barang yang mahal dan gaya hidup istimewa. Mereka yang tidak mampu menyediakannya sering menempuh jalan pintas dengan melakukan korupsi. Sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka peningkatan kinerja birokrasi seperti penguatan kelembagaan, penyediaan regulasi-regulasi maupun penguatan kapasitas SDM birokrasi serta penyediaan anggaran. Tetapi keadaan untuk mengubah kinerja birokrasi belum juga optimal. Artinya penguatan struktur birokrasi belum membuahkan hasil yang diharapkan.

4. Penguatan Etika dan Integritas