pada proses pembuatan biogas sebagian besar dilakukan setiap pagi dan sore hari. Keterbatasan tenaga untuk juga merupaka kendala yang
dihadapi dalam proses pembuatan biogas. 3. Pemanfaatan biogas di Desa Jetak digunakan untuk memasak dan
untuk penerangan. Dari 43 pengguna biogas ada 36 pengguna biogas yang menggunakan energi biogas hanya untuk memasak, dan ada 7
pengguna biogas yang sudah menggunakan energi biogas untuk memasak dan untuk penerangan. Selain itu ada 7 pengguna biogas
yang sudah menyalurkan energi biogas yang dihasilkan kepada tetangga. Dalam pemakaian biogas pengguna biogas mengeluarkan Rp
60.000 per bulan, sehingga dapat menghemat Rp 86.000 dibanding penggunaan LPG dan Rp 12.000 dibanding penggunaan kayu bakar.
Limbah biogas baik padat maupun cair bisa digunakan sebagai pupuk untuk pertanian.
B. SARAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan peneliti memberikan beberapa saran yang bisa diajukan adalah sebagai berikut.
1. Pemanfaatan secara optimal potensi Desa Jetak dalam pengembangan energi biogas diperlukan adanya bantuan permodalan dan peningkatan
fasilitas sarana dan prasarana penunjang. 2. Minat masyarakat untuk beralih menggunakan biogas perlu
dikembangkan.
3. Adanya alat ukur dalam pendistribusian energi biogas apabila energi yang dihasilkan akan disalurakan kepada tetangga agar bisa adil dan
tidak terjadi kesalahpahaman.
102
DAFTAR PUSTAKA
Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi Mengenai Dampak Lingkungan dalam Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi. Jakarta: Graha Ilmu.
Aksi Agraris Karnisius. 1995. Petunjuk Praktis Beternak Sapi Perah. Yogyakarta: Karnisius.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. ----- . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Institut Petanian Bogor Press. Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Getasan Dalam Angka Tahun 2014.
Semarang: BPS. Departemen Pertanian. 2009. Pemanfaatan Limbah dan Kotoran Ternak Menjadi
Energi Biogas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
Dinas Pekerjaan Umum. 2014. Laporan Akhir Penyusunan Studi Potensi Energi Baru Terbarukan di Kabupaten Semarang. Semarang: CV. Java Design
Consultant. Haeruman JS. 1978. Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Hubungannya
Dengan Teknologi Dan Hukum. Bandung: Makalah penataran anggota BAPPEDA seluruh Indonesia dalam analisa dampak lingkungan.
Hambali, Erliza dkk. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hamidi. 2004. Metode Penelitin Kualitatif Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal
dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hanif, Andi. 2009. Studi Pemanfaatan Biogas sebagai Pembangkit Listrik 10 Kw
Kelompok Tani Mekarsari Desa Dander Bojonegoro Menuju Desa Mandiri Energi. Tesis. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.
Herawati, Defi. 2013. Sumbangan Usaha Peternakan Sapi Perah Terhadap Tingkat Pendapatan Rumah Tanggadi Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.
Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Junaedi, L. 2002. Teknologi Tepat Guna Membuat Biogas. Yogyakarta: Karnisius.
Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah Ternak untuk Kompos dan
Biogas. Nusa Tenggara Barat: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Mahajoeno, E. 2009. Produksi Biogas dari Limbah Makanan Melalui
Peningkatan Suhu Biodigester Anaerob. Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Surakarta: FKIP UNS.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Pabundu Tika, Moh. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Pardede, Kristina. 2009. Pemanfaatan Sampah Organik Buah-Bahan dan
Berbagai Jenis Limbah Pertanian untuk Menghasilkan Biogas. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.
Prasetyo, A. 2004. Model Usaha Rumput Gajah Sebagai Pakan Sapi Perah di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Semarang: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Rahayu, Sugi dkk. 2009. Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber
Energi Alternatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek Sosio Kulturalnya. Pengabdian
Masyarakat. Yogyakarta:
FISE Universitas
Negeri Yogyakarta.
Said, Sjahruddin. 2008. Membuat Biogas dari Kotoran Hewan. Jakarta: Indocamp.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatf dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sastrosupeno, Suprihadi. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Proyek PPBMPUP Depdikbud.
Setiawan A. I. 2002. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Jakarta : PT. Penebar Swadaya.
Simomara, S., Salundik, Sri Wahyuni, dan Sarajudin. 2008. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. Jakarta:
Agromedia Pustaka. Soehartono, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RD. Bandung: Alfabeta.
Sulaeman, Dede. 2008. Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Kotoran Ternak. Jakarta: Karsinus.
Sumarno, Alim. 2012. Perbedaan Penelitian dan Pengembangan, diunduh pada 31 Maret 2015 dari http:elearning.unesa.ac.idmyblogalimsumarno
perbedaan-penelitian-dan-pengembangan diakses 15 Januari 2015
Suriawiria dan Sastramihardja. 1980. Faktor Lingkungan Biotis dan Abiotis di Dalam Proses Pembentukan Biogas serta Ke-mungkinan Penggunaan
Starter Efektif di Dalamnya. Lokakarya Pengembangan Energi Non Konvensional. Jakarta: Direktorat Jenderal Ke-tenagaan Departemen
Pertambangan dan Energi.
Suyitno, Muhammad Nizam, dan Dharmanto. 2010. Teknologi Biogas Pembuatan, Operasional, dan Pemanfaatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Triyatno, Joko. 2005. “Pengaruh Perbandingan Kandungan Air dengan Kotoran Sapi terhadp Produktifitas Biogas pada Digester Bersekat.”. Jurnal STTI
Bontang. ISSN: 2085-3548. Halaman 162-164. STTI Bontang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Wahyuni, Sri. 2009. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya.
----- . 2011. Menghasilkan Biogas Dari Aneka Limbah. Jakarta: PT
ArgroMedia Pustaka. Wiryokusumo, Iskandar dan Usman Mulyadi. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan
Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara. Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http:www.energi.lipi.go.id 09 November 2014 http:www.disnak.jabarprov.go.iddataarsip 09 November 2014
http:uwityangyoyo.wordpress.com20091113biogas-limbah-peternakan-sapi- sumber-energi-alternatif-ramah-lingkungan 10 November 2014
http:www.petra.ac.idscienceapplied_technologybiogas98biogas.htm
10 November 2014
http:www.peternakankita.com 12 Januari 2015 http:felicitasdian.blogspot.com200911sapi-perah_25.html 11 Juni 2015
LAMPIRAN
107
Lampiran 1
No Responden:
INSTRUMEN PENELITIAN “Pengembangan Biogas Dalam Rangka Pemanfaatan Energi Terbarukan di
Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang”
Petunjuk Pengisian
a. Sebelum mengisi angket ini bacalah dengan teliti b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan Saudara silang x pada
huruf a, b, c, dan d sesuai dengan pilihan Saudara c.
Isi jawaban pada bagian yang telah disediakan ……………
A. IDENTITAS RESPONDEN