terus mengalami kenaikan dari hanya sebesar 6,6 pada tahun 2011, meningkat menjadi 6,9 pada tahun 2015, dan mencapai 13,3 pada tahun
2030.
D. Pengertian Energi Biomassa
Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan biologis seperti tanaman. Bahan organik juga dapat diperoleh dari hewan dan
mikroorganisme. Biomassa yang terdiri dari tumbuhan, mampu memberikan sejumlah besar energi yang digunakan untuk berbagai keperluan. Saat tidak
dikonsumsi oleh hewan, tumbuhan lantas dipecah atau dimetabolisme oleh mikroorganisme untuk kemudian melepaskan karbon dioksida dan metana kembali
ke atmosfer. Hal tersebut merupakan proses berkesinambungan yang berkontribusi pada siklus karbon. Ada empat jenis biomassa DPU Kabupaten Semarang, 2014,
yaitu: 1. Bahan bakar padat limbah organik
Bahan bakar ini dapat terurai di alam, contohnya kayu serta limbah pertanian yang dapat dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik.
Banyak industri yang menghasilkan limbah yang dapat dipakai kembali untuk menggerakkan mesin mereka sendiri.
2. Bahan bakar limbah padat anorganik Tidak semua limbah adalah organik, beberapa di antaranya bersifat
anorganik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini bekerja
dengan cara yang sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara. Perbedaannya adalah bahan bakar yang digunakan bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang
dibakar.
3. Bahan bakar gas Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan
menghasilkan gas metan. Jika gas metan tersebut ditampung, maka dapat langsung dimanfaatkan untuk dibakar yang menghasilkan panas untuk
penggunaan praktis atau digunakan pada pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik. Metan dapat juga dihasilkan dengan menggunakan kotoran hewan dan
manusia dalam metode yang terkendali. Biodigester adalah wadah kedap udara dimana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen melalui
proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menghasilkan gas yang mengandung banyak metan. Gas ini dapat dipakai untuk memasak, memanaskan
dan membangkitkan listrik. Gasifikasi adalah proses untuk menghasilkan gas yang dapat dipakai sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Dalam proses
gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti batubara atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan dan digunakan
untuk pemanas dan pembangkit listrik. Dengan menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik dapat dikonversi menjadi minyak solar sintetik atau bahan
bakar dari sumber hayati biofuel berkualitas tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.
4. Bahan bakar hayati berbentuk cair Bahan bakar hayati adalah bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau
mesin. Bahan bakar ini dapar digunakan sebagai tambahan atau menggantikan bahan bakar konvensional untuk mesin. Bioethanol adalah salah satu contoh
bahan bakar hayati cair. Bioethanol merupakan alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi gula yang terkandung pada tanaman pangan contoh: tebu, ubi
kayu atau jagung, dan digunakan sebagai tambahan untuk bensin. Biodiesel
dibuat dari minyak sayur contoh: minyak sawit, jatropha curcas, minyak kelapa atau minyak kedelai, dan limbah minyak sayurWVO. Biodiesel dapat digunakan
sendiri atau sebagai tambahan pada mesin diesel tanpa harus memodifikasi mesin.
E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Biomassa