Prosedur Bank Garansi Biaya dan Jaminan Lawan Bank Garansi

Dasar-dasar Perbankan Jilid 2 Direktorat Pembinaan SMK 2013 71 - Tanggal penerbitan surat bank garansi - Jumlah uang yang dijaminkan oleh bank - Batas waktu untuk mengajukan klaim kepada bank - Pernyataan bahwa penjamin bank akan memenuhi pembayran hingga suatu jumlah tertentu dengan terlebih dulu menyita dan menjual lebih dulu benda-benda milik terjamin yang dijadikan jaminan lawan. - Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan terhitung saat bank menerima tuntutan. - Tanda tangan pihak bank pemberi garansi. Sedangkan, ketentuan dan syarat-syarat lainnya yang tidak boleh dimuat dalam surat garansi bank antara lain: - Sebagai syarat berlaku bank garansi terjamin terlebih dulu harus memenuhi syarat-syarat tertentu; - Keterangan yang menyatakan bahwa bank garansi dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak.

e. Prosedur Bank Garansi

Mekanisme bank garansi dapat dilihat dalam skema berikut: Gambar 2. 6 Mekanisme Bank Garansi Bank Penjamin Obligee Pemilik Proyek Principal Kontraktor 5 4 1 6 2 6 3 Dasar-dasar Perbankan Jilid 2 Direktorat Pembinaan SMK 2013 72 Adapun keterangan lebih lanjut dari skema di atas adalah sebagai berikut: 1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke bank. Hal ini dilakukan karena kontraktor hendak melakukan pekerjaan milik obligee. 2. Bank akan menerbitkan bank garansi jika kontraktor memenuhi syarat termasuk telah menyetor jaminan lawan. 3. Bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak obligee. 4. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan pihak obligee, misalnya kontraktor ingkar janji wanprestasi, maka pihak obligee dapat langsung membawa garansi asli yang dipegangnya ke bank untuk dicairkan. 5. Pihak bank akan memberi ganti rugi dengan cara mencairkan jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya. 6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya, maka pihak obligee akan mengembalikan garansi asli ke kontraktor sehingga kontraktor dapat mengembalikannya ke bank. Bank dalam hal ini bertindak sebagai penjamin yang akan menbayar sejumlah uang kepada pihak obligee apabila si kontraktor ingkar janji tidak dapat memenuhi kewajibannya atau cedera janji.

f. Biaya dan Jaminan Lawan Bank Garansi

Setiap transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan biaya. Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan permohonan bank garansi merupakan balas jasa atau pendapatan bagi bank. Biaya-biaya ini merupakan kompensasi dari resiko yang akan dihadapi bank yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Biaya-biaya yang dimaksud adalah: - Biaya provisi Biaya provisi merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin kepada bank sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Biaya provisi biasanya dihitung atas dasar presentase tertentu dari jumlah nominal bank garansi dan untuk jangka waktu tertentu, bisa triwulan, semester atau satu tahun dan sebagainya. - Biaya adminsitrasi Biaya ini merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung bank masing-masing. - Bea materai Bea materai merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank garansi yang ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin. Dasar-dasar Perbankan Jilid 2 Direktorat Pembinaan SMK 2013 73 Di samping biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya, permohonan bank garansi juga harus disertai jaminan lawan yang sepadan. Jaminan lawan yang akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap resiko yang mungkin timbul di kemudian hari. Dalam menentukan besarnya jaminan pihak bank selalu berpedoman pada ketentuan Bank Sentral dan kelaziman yang berlaku di dunia perbankan, biasanya setara dengan nilai jaminan yang tercantum dalam garansi bank. Oleh karena bank garansi mengandung suatu tingkat resiko, maka pertimbangan tentang resiko ini perlu diperhatikan dan pihak terjamin dituntut untuk menyediakan jaminan lawan atau disebut counter guarantee. Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa uang tunai, giro yang dibekukan, sertifikat deposito, surat-surat berharga seperti saham dan obligasi, sertifikat tanah, dan jaminan lawan lainnya yang dianggap aman oleh bank.

6. Payment Point