Sudut-sudut Kerja Driveshaft Universal Joint
286
Kecepatan putar RPM driveshaft merupakan faktor utama dalam menentukan sudut kerja maksimum yang diperbolehkan. Baca tabel di bawah
ini.
Kecepatan Putar RPM Driveshaft
Sudut Kerja Maksimum
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
11º30‟ 8º40‟
7º 5º50‟
5º 4º15‟
3º40‟ 3º15‟
Dengan sudut-sudut kerja yang sama, driving shaft shaft penggerak dan driven shaft shaft yang digerakkan akan berputar pada kecepatan
yang konstan dan sama.
Jika sudut-sudut kerja dua universal joint yang berhadapan berubah- ubah lebih dari satu derajat, driveshaft tersebut tidak akan berputar dengan
lancar, dan akan terjadi getaran yang berlebihan.
Sudut-sudut menjadi lebih besar jika suspensi kendaraan melentur untuk melintasi rintangan, ini terjadi pada kecepatan rendah, sehingga bukan
merupakan masalah besar kecuali bila sudut-sudut Drive Line untuk dimulai.
287
7. DRIVESHAFT PHASING
Gambar 7.20 – Driveshaft akan menambah dan mengurangi kecepatan setelah masing-masing putaran
Heavy-duty universal joint memiliki karakteristik yang unik. Karena heavy-duty universal joint selalu bekerja pada suatu sudut, mereka tidak
mentransmisi torsi yang konstan atau berputar pada kecepatan yang seragam selama putaran 360 derajatnya Gambar 7.20.
Gambar 21 – Dua buah universal joint berada pada fase yang sama akan menghilangkan fluktuasi kecepatan di dalam driveshaft.
Pada drive yoke yang bekerja pada RPM konstan, driveshaft akan menambah dan mengurangi kecepatan setelah setiap putaran.
Untuk mengatasi fluktuasi kecepatan driveshaft ini, dua buah universal joint digunakan dan ditempatkan dalam fase yang sama in-phase
Gambar 7.21.
288
Gambar 7.22 – Sebuah driveshaft berada dalam fase yang sama ketika lug pada tube yoke dan slip yoke lurus satu sama lain.
Bila berada dalam fase yang sama in-phase, slip yoke lug dan tube yoke lug lurus Gambar 7.22. Biasanya, ini adalah kondisi yang ideal dan
memberikan putaran shaft yang lancar.
Harus ada sebuah anak panah peluruspenyejajar alignment arrow yang dicap pada slip yoke dan pada tube shaft untuk memastikan phasing
yang tepat ketika merakit komponen-komponen ini. Jika tanda alignment tidak ada, tanda-tanda tersebut dapat ditambahkan sebelum pembongkaran
shaft untuk memastikan perakitan kembali yang tepat.