Deskripsi Kelas 11 SMK Power Train dan Hydraulic Alat Berat 3

270

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan proses pembelajaran diharapkan siswa dapat : 1. Memahami fungsi driveshaft pada driveline Alat berat 2. Memahami konstruksi Universal joint 3. Memahami sistem pelumasan pada universal joint 4. Memahami jenis-jenis universal joint 5. Menjelaskan cara kerja slip joint 6. Menjelaskan cara kerja slip joint dengan center support bearing 7. Memahami rancangan drive shaft 8. Menjelaskan sudut-sudut kerja driveshaft dan universal joint 9. Memahami sambungan-sambungan Ujung universal joint 10. Memahami jenis-jenis universal joint yang bisa dilumasi kembali 11. Memahami jenis-jenis universal joint yang dilumasi secara permanen 12. Memahami jenis-jenis Slip joint yang dapat dilumasi kembali 13. Memahami jenis-jenis Slip joint yang dilumasi secara permanen 14. Memahami slip Joint Tubing dan Center bearing 15. Mengidentifikasi masalah problem diagnosa pada driveline

C. Uraian Materi

SISTEM DRIVELINE 1. Fungsi Driveshaft Driveline di dalam kendaraan berat manapun terdiri dari satu atau lebih driveshaft. Driveshaft ini mentransmisi gerakan putar melalui sudut tetap atau sudut variabel sambil membiarkan terjadi perubahan kompensasi dengan memanjang. Salah satu komponen yang paling umum digunakan untuk mentransmisi tenaga antara transmisi dan driving axle pada kendaraan berat adalah driveshaft propeller shaft atau tail shaft. 271 Ini adalah rakitan assembly yang terdiri dari satu atau lebih universal joint yang menggunakan konstruksi solid atau tabung tube. Driveshaft harus dirancang untuk: 

1. Mentransmisi torsi melalui suatu sudut

 2. Berputar rotate pada kecepatan yang diperlukan 

3. Memberikan aliran torsi yang lancar smooth, tidak

 terputus.  4. Berubah panjang ketika beroperasi  5. Berubah sudut ketika beroperasi 

6. Bekerja di luar kecepatan kritis

 7. Bebas getaran Free vibration Driveshaft harus mentransmisi torsi dan transmisi ke driving axle melalui perubahan sudutangle dan panjanglength yang konstan. Driveshaft harus mampu mentransmisi torsi gear rendah maksimum yang ditimbulkan oleh engine ratio dan transmission ratio, dan menahan setiap beban kejutshock yang mungkin timbul. Driveshaft juga harus mampu berputar pada kecepatan maksimum yang diperlukan untuk operasi kendaraan. Kecuali bila overdrive pada kecepatan maksimum yang diperlukan untuk operasi kendaraan. Kecuali adalah kecepatan engine normal. Jika overdrive ratio dipasang, kecepatan driveshaft ditingkatkan berdasarkan overdrive ratio. Kendaraan berat menggunakan kombinasi tiga jenis shaft, tergantung dari susunan transmisi dan driving axle-nya. Untuk semua tujuan praktek, jenis-jenis driveshaft ini dapat digolongkan sebagai two joint and shaft assembly, permanent joint and shaft assembly, and short-coupled joint assembly. Masing-masing assembly ini terdiri dari komponen-komponen yang sama seperti yoke, universal joint dan shaft, dan komponen-komponen tersebut dapat digunakan dalam berbagai kombinasi driveline.