269
BAB 5
Cara Kerja Drive Line Assembly
A. Deskripsi
Pembelajaran memahami Power train alat berat adalah salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran Power Train dan
Hidrolik Alat Berat.
Dalam bab ini akan dipelajari tentang Sistem Driveline Alat Berat yang didalamnya akan dibahas mengenai :
A. Fungsi Driveshaft
B. Two Joint and Shaft Assembly Driveshaft C. Permanent Joint and Shaft Assembly Center Bearing Shaft
D. Short Coupled Universal Joint E. Prinsip kerja Universal Joint
F. Konstruksi Universal Joint G.
Pelumasan Uiniversal Joint H. Jenis-jenis Universal Joint
I. Slip Joint
J. Center Support Bearing
K. Rancangan Driveshaft
L. Sudut-sdut kerja Drveshaft dan Universal joint M.
Driveshaft Phasing N.
Inspeksi Driveshaft O.
Sambungan-sambungan Ujung Universal Joint End Fitting P.
Pemeriksaan Universal Joint Q.
Jenis-jenis Universal Joint yang bisa dilumasi kembali R.
Universal Joint yang dilumasi secara permanen S.
Slip Joint Assembly T.
Model Slip Joint yang bisa dilumasi kembali U.
Model Slip Joint yang dilumasi secara permanen
270
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran diharapkan siswa dapat : 1. Memahami fungsi driveshaft pada driveline Alat berat
2. Memahami konstruksi Universal joint 3. Memahami sistem pelumasan pada universal joint
4. Memahami jenis-jenis universal joint 5. Menjelaskan cara kerja slip joint
6. Menjelaskan cara kerja slip joint dengan center support bearing 7. Memahami rancangan drive shaft
8. Menjelaskan sudut-sudut kerja driveshaft dan universal joint 9. Memahami sambungan-sambungan Ujung universal joint
10. Memahami jenis-jenis universal joint yang bisa dilumasi kembali 11. Memahami jenis-jenis universal joint yang dilumasi secara permanen
12. Memahami jenis-jenis Slip joint yang dapat dilumasi kembali 13. Memahami jenis-jenis Slip joint yang dilumasi secara permanen
14. Memahami slip Joint Tubing dan Center bearing 15. Mengidentifikasi masalah problem diagnosa pada driveline
C. Uraian Materi
SISTEM DRIVELINE
1. Fungsi Driveshaft Driveline di dalam kendaraan berat manapun terdiri dari satu atau lebih
driveshaft. Driveshaft ini mentransmisi gerakan putar melalui sudut tetap atau sudut variabel sambil membiarkan terjadi perubahan kompensasi dengan
memanjang.
Salah satu komponen yang paling umum digunakan untuk mentransmisi tenaga antara transmisi dan driving axle pada kendaraan berat adalah driveshaft
propeller shaft atau tail shaft.