[HUKUM PERDATA] HUKUM BENDA DAN HAK KEBENDAAN
1. Pengertian Benda
Benda zaak secara yuridis adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik pasal 499 BW. Berdasarkan pengertian tersebut maka segala sesuatu yang tidak dapat dimiliki
orang bukuanlah termasuk pengertian benda menurut BW buku II, seperti bulan, bintang, laut, udara, dan lain sebagainya.
2. Perbedaan Macam-Macam Benda
Benda sebagai obyek hukum tersebut dibagi menjadi 2, yaitu benda berwujud dan benda yang tidak berwujud. Namun menurut sistem hukum adat tidak dikenal benda yang tidak
berwujud, karena pandangan hukum adat hak atas suatu benda tidak dibayangkan tidak terlepas dari benda yang berwujud.
Menurut sistem hukum perdata barat sebagaimana diatur dalam BW benda dapat dibedakan atas:
a. Benda tidak bergerak pasal 505-508 BW ada 3 golongan: Benda yang menurut sifatnya tidak bergerak.
Benda yang menurut tujuan pemakaiannya supaya bersatu dengan benda tidak bergerak. Misalnya: mesin pabrik, ikan dalam kolam, segala kaca, dan barang reruntuhan dari suatu
bangunan apabila dimaksudkan untuk dipakai guna mendirikan lagi bangunan. Benda yang menurut Undang-Undang sebagai benda tidak bergerak, seperti: hak-hak atau
perniagaan mengenai suatu benda tidak bergerak, kapal yang berukuran 20 meter kubik ke atas dalam hukum perniagaan.
b. Benda bergerak pasal 509-511 BW ada 2 golongan: Benda yang menurut sifatnya bergerak, misalnya sepeda, kursi, meja.
Benda yang menurut Undang-Undang sebagai benda bergerak, misalnya memetik hak hasil dan hak memakai.
c. Benda yang musnah, yaitu benda-benda yang dalam pemakaiannya akan musnah, kegunaan dari benda-benda ini justru terletak pada kemusnahannya, misalnya: makanan dan minuman, kayu
bakar dan arang. d. Benda yang tetap ada, yaitu benda-benda yang dalam pemakaiannya tidak mengakibatkan benda
itu menjadi musnah, tetapi memberi manfaat bagi si pemakai, misalnya: cangkir, sendok, mobil. e. Benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat diganti
Perbedaannya tidak disebutkan secara jelas dalam BW, tetapi perbedaan itu ada dalam BW, misalnya dalam pasal yang mengatur perjanjian penitipan barang, pasal 1694 dan pasal 714
titipan berupa uang. f. Benda yang dapat dibagi adalah benda yang apabila dibagi tidak mengakibatkan hilangnya
hakikat daripada benda itu sendiri, misalnya: beras, gula pasir.
g. Benda yang tidak dapat dibagi adalah benda yang apabila wujudnya dibagi mengakibatkan hilangnya hakikat benda itu sendiri, misalnya: kuda, sapi, uang.
h. Benda yang diperdagangkan adalah benda-benda yang dapat dijadikan obyek suatu perjanjian. i. Benda yang tidak dapat diperdagangkan adalah benda-benda yang tidak dapat dijadikan obyek
pokok suatu perjanjian. j. Benda yang terdaftar dan benda yang tidak terdaftar
Benda-benda yang harus didaftarkan diatur dalam berbagai macam peraturan yang terpisah-pisah seperti peraturan tentang pendaftaran tanah, kapal, kendaraan bermotor, dan lain sebagainnya.
3. Pengertian Hak Kebendaan