ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.Ø
Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak
kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi i benda berwujud yang tidak bergerak misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu; ii benda
berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan iii benda tidak berwujud misalnya hak tagih atau piutang.
Khusus untuk bagian tanah, sebagian keØtentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 5 tahun 1960 tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai
penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU tentang hak tanggungan.
Buku III tentang Perikatan; mengatur tentang hukum perikatan atau kadang disebut juga perjanjian walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang berbeda, yaitu hukum
yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek hukum di bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan yang terdiri dari perikatan yang timbul dari ditetapkan undang-
undang dan perikatan yang timbul dari adanya perjanjian, syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu perjanjian. Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang
KUHD juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer.
1.2 Rumusan Masalah Dari pembahasan diatas, saya ingin menyampaikan beberapa inti permasalahan, antara lain :
a. Apakah pengertian Hukum Benda ? b. Apa yang Menjadi Dasar Hukum Benda ?
c.asas-asas hukum benda? d.Mengapa Hukum Benda Perlu Dijelaskan pada KUHPerdata ?
e.pengertian benda menurut KUHP perdata f.contoh kasus mengenai hak kebendaan
1.3Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
pengertian dan
syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam hukum benda. Dapat mengetahui macam- macam hukum benda dan
bisa mengetahui ciri-ciri hukum benda. Jadi dengan penulisan makalah
ini kita dapat melatih kita dalam mempelajiri apa itu hukum benda.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hukum Benda Yang dimaksud dengan Benda dalam konteks hukum perdata adalah segala sesuatu yang dapat
diberikan diletakkan suatu Hak diatasnya, utamanya yang berupa hak milik. Dengan demikian,
yang dapat memiliki sesuatu hak tersebut adalah Subyek Hukum, sedangkan sesuatu yang dibebani hak itu adalah Obyek Hukum. Benda yang dalam hukum perdata diatur dalam Buku II
BWI, tidak sama dengan bidang disiplin ilmu fisika, di mana dikatakan bahwa bulan itu adalah benda angkasa, sedangkan dalam pengertian hukum perdata bulan itu bukan belum dapat
dikatakan sebagai benda, karena tidak belum ada yang dapat memilikinya . Pengaturan tentang hukum benda dalam Buku II BWI ini mempergunakan system tertutup, artinya orang
tidak diperbolehkan mengadakan hak hak kebendaan selain dari yang telah diatur dalam undang undang ini. Selain itu, hukum benda bersifat memaksa dwingend recht, artinya harus dipatuhi,
tidak boleh disimpangi, termasuk membuat peraturan baru yang menyimpang dari yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut dalam hukum perdata, yang namanya benda itu bukanlah segala sesuatu yang berwujud atau dapat diraba oleh pancaindera saja, melainkan termasuk juga pengertian benda
yang tidak berwujud, seperti misalnya kekayaan seseorang. Istilah benda yang dipakai untuk pengertian kekayaan, termasuk didalamnya tagihan
piutang, atau hak hak lainnya, misalnya bunga atas deposito . Meskipun pengertian zaak dalam BWI tidak hanya meliputi benda
berwujud saja, namun sebagian besar dari materi Buku II tentang Benda mengatur tentang benda yang berwujud. Pengertian benda sebagai yang tak berwujud itu tidak dikenal dalam Hukum
Adat kita, karena cara berfikir orang Indonesia cenderung pada kenyataan belaka, berbeda dengan cara berfikir orang Barat yang cenderung mengkedepankan apa yang ada di alam
pikirannya. Selain itu, istilah zaak didalam BWI tidak selalu berarti benda, tetapi bisa berarti yang lain, seperti : “perbuatan hukum “ Ps.1792 BW, atau “kepentingan” Ps.1354 BW, dan
juga berarti“kenyataan hukum” Ps.1263 BW. 2.2 Dasar Hukum
Pada masa kini, selain diatur di Buku II BWI, hukum benda juga diatur dalam: a Undang Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960, dimana diatur hak hak kebendaan yang
berkaitan dengan bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya. b Undang Undang Merek No.21 Tahun 1961, yang mengatur tentang hak atas penggunaan
merek perusahaan dan merek perniagaan. c Undang Undang Hak Cipta No.6 Tahun 1982, yang mengatur tentang hak cipta sebagai benda
tak berwujud,
yang dapat
dijadikan obyek
hak milik.
d Undang Undang tentang Hak Tanggungan tahun 1996, yang mengatur tentang hakatas tanah dan bangunan diatasnya sebagai pengganti hipotik dan crediet verband .
2.3. Asas-Asas Hukum Benda 1. pengertian
Asas-asas hukum benda berasal dari kata asas dan hukum benda. Asas berarti pokok, dasar, prinsip. Sedangkan hukum benda yaitu hubungan hukum antara sebyek hukum dengan objek
hukum benda. Jadi yang yang dimaksud dari asas hukum benda yaitu dasar-dasar atau pokok- pokok hubungan antara sebyek hukum dengan objek hukum benda.
Sebelum kita mulai membicarakan hak-hak kebendaan itu satu persatu secara lebih mendalam, lebih dahulu asas-asas umum dari hukum benda. Di dalam kita memperkenalkan atau
menafsirkan aturan-aturan dari hukum benda itu hendaklah selalu ingat asas-asas umum itu.
Dalam hukum benda buku II KUHPdt diatur mengenai beberapa asas yang berlaku bagi hak- hak kebendaan. Asas-asas tersebut adalah seperti diuraikan berikut ini:
1 Asas hukum pemaksa dewingenrecht Hukum pemaksa artinya berlakunya aturan-aturan itu tidak dapat disimpangi oleh para pihak .
Hak-hak kebendaan tersebut tidak akan memberikan wewenang yang lain daripada apa yang sudah ditentukan oleh Undang-undang. Dengan kata lain, bahwa kehendak para pihak itu tidak
dapat memengaruhi isi hak kebendaan. Hukum benda adalah merupakan dwigendrecht hukum memaksa, artinya bahwa berlakunya aturan-aturan itu tidak dapat disimpangi oleh para pihak.
Akan tetapi terhadap asas tersebut terdapat pengecualiannya, antara lain pada: • Pasal 674 KUH perdata BW mengenai pengabdian pekarangan; di sini para pihak diberi
kebebasan untuk menentukan sendiri jenisnya, misalnya: hak jalan, hak pemandangan, dan lain- lain.
• Pasal 1165 KUH perdata BW berkaitan dengan hipotek khususnya mengenai ligkup luas hipotek. Dalam hal ini para pihak dapat mempengaruhi sedikit isi dari hak kebendaan tersebut.
2 Asas dapat di pindah tangankan Menurut perdata barat, tidak semua hak kebendaan dapat dipindahkan, kecuali hak pakai dan hak
mendiami. Tetapi setelah berlakunya UUHT , semua benda dapat dipindah tangankan. Berlainan dengan pada tagihan, di sini para pihak dapat menentukan bahwa, tidak dapat dipindah
tangankan. Namun berhak juga menyanggupi akan tidak memperlainkan vervreemden barangnya, Tetapi berlakunya dibatasi oleh `etische causaliteitsregel [pasal 1337 KUH perdata]:
tidak berlaku jika tujuannya bertentangan dengan kesusilaan. Hak milik kebendaan dapat dialihkan dari pemiliknya semula kepada pihak lainnya, dengan segala akibta hukumnya.
3 Asas individualiteit Objek hak kebendaan selalu benda tertentu atau dapat ditentukan secara individual , yang
merupakan kesatuan. Artinya orang hanya dapat sebagai pemilik dari barang yang berwujud yang merupakan kesatuan , misalnya: rumah, meubel, dan hewan. Tidak dapat atas barang yang
ditentukan menurut jenis dan jumlah, misalnya 10 buah kendaraan bermotor, 100 ekor burung. 4 Asas totaliteit
hak kebendaan selalu terletak diatas seluruh objeknya sebagai satu kesatuan psl 500, 588, 606 KUHPdt. Siapa yang mempunayai zakelijkrecht atas suatu zaak ia mempunyai zakelijkrecht itu
atas keseluruhan zaak itu, jadi juga atas bagian-bagiannya yang tidak sendiri. Misalnya hak jaminan piutang atas kendaraan bermotor mobil BE 2601 AA, sebagai satu kesatuan, termasuk
ban serep, kunci, dongkrak, tape recorder dalam mobil. Demikian pula terhadap barang-barang yang tidak berdiri sendiri. Akibatnya, jika suatu benda
sudah terlebur dalam benda lain, maka hak kebendaan atas benda pertama menjadi lenyap. Terhadap
akibat tersebut
terdapat pelunakan:
a Adanya hak milik bersama atas barang baru pasal 607 KUHPerdata BW. b Jika pada waktu terlebur sudah ada hubungan antara kedua pemilik yang bersangkutan lihat
pasal 714,
725,1567 KUHPerdata
BW. c Lenyapnya barang yang ternyata terjadi atas usaha pemiliknya sendiri pasal 602, 606, 608
KUHPerdata BW. 5 Asas tidak dapat dipisahkan onsplitsbaarheid
Orang yang berhak tidak boleh memindah tangankan sebagian dari kekuasaan yang termasuk suatu hak kebendaan yang ada padanya . Misalnya pemillik kendaraan mobil tidak boleh
memindahtangankan sebagian kekuasaannya atas mobil itu terhadap orang lain. Kekuasaannya atas mobil itu harus utuh sesuai dengan kebendaan itu. Pemilik rumah menyewahkan sebuah
kamar kepada mahasiswa tidaklah termasuk dalam pengertian memisahkan kekuasaannya sebagai pemilik. Hak miliknya tetap utuh. pemilik Pemisahan daripada zakelijkrecht itu tidak
diperkenankan, tetapi pemilik dapat membebani hak miliknya dengan iura in realina pemilik diberi kewenangan untuk membebani hak miliknya dengan hak kebendaan lainnya yang bersifat
terbatas. Ini kelihatannya seperti melepaskan sebagian dari wewenangnya. Tetapi itu hanya kelihatannya saja, hak miliknya tetap utuh.
6 Asas prioriteit Hak prioriteit adalah hak yang lebih dahulu terjadinya dimenangkan dengan hak hak yang terjadi
kemudian. Semua hak kebendaan memberi kekuasaan yang sejenis dengan kekuasaan atas hak milik eigendom sekalipun luasnya berbeda-beda, dus perlu diatur urutannya.Ius realiena
meletakkan sebagai beban atas eigendom. Sifat ini membawa serta bahwa iura in realiena didahulukan [pasal 674, 711, 720, 756, dan 1150 KUHPer.]. misalnya atas sebuah rumah
dibebani hipotik, kemudian dibebani lagi dengan hak memungut hasil. Dalam hal ini hipotik diprioritaskan karena terjadinya lebih dahulu daripada hak memungut hasil. Artinya kreditur
mempunyai hak memperlakukan melelang benda jaminan itu tanpa memperhatikan hak-hak yang terjadi lebih kemudian, seolah-olah benda jamina itu tidak dibebani oleh hak-hak yang
lainnya. Asas prioriteit sifatnya tidak tegas, tetapi akibat dari sifat ini bahwa seorang itu hanya dapat
membarikan hak yang tidak melebihi apa yang dipunyai asas nemoplis yang artinya bahwa orang dapat memberikan atau memindahkan kepada orang lain suatu hak yang lebih besar
banyak daripada hak yang ada pada dirinya. Vollmar berpendapat, bahwa orang yang memperoleh peralihan hak tidak bisa memperoleh hak lebih daripada yang dimiliki pemilik yang
lebih dahulu. Berlakunya asas prioriteit didalam praktek ternyata ada yang ditrobos, sehingga urut-urutan hak kebendaan menjadi terganggu. Misalnya seseorang memberikan wewenang pada
temannya untuk menempati rumahnya, tetapi malahan rumah itu dihipotekkan oleh yang menempati dijadikan tanggungan hutang. Disini asas prioriteit ditrobos sebab yang
didahulukan adalah
hipotek recht-nya.
7 Asas percampuran Verminging Hak kebendaan yang terbatas jadi selain hak milik hanya mungkin atas benda orang lain. Tidak
dapat orang itu untuk kepentingan sendiri memperoleh hak gadai menerima gadai hak memungut hasil atas barangnya sendiri. Apabila hak yang membebani dan yang dibebani itu
terkumpul dalam satu tangan , maka hak yang membebani itu lenyap pasal 706, 718, 724, 736, 807 KUHPdt. Jadi orang yang mempunyai hak memungut hasil atas tanah kemudian membeli
tanah itu, maka hak memungut hasil itu lenyap, contohnya ialah hak numpang karang lenyap apabila tanah pekarangan itu dibeli oleh yang bersangkutan pasal 718 KUHPdt. Hak memungut
hasil lenyap apabila pemegang hak tersebut menjadi pemilik pekarangan itu. Misalnya karena jual beli, karena pewarisan, karena hibah pasal 807 KUHPdt.
8 Asas perlakuan
yang berlainan terhadap benda bergerak dan tidak bergerak Terhadap benda bergerak tak bergerak terdapat perbedaan pengaturan dalam hal terjadi peristiwa
hukum penyerahan , pembebanan , bezit , kedaluarsa mengenai benda-benda roernd dan Onroerend berlainan. Demikian menegenai Iura in realina yang dapat diadakan, misalnya untuk
benda bergerak maka hak kebendaan yang dapat diadakan : gadai, hak memungut hasil; sedangkan untuk benda tetap ; pengabdian pekarangan, erfpacht, postal, hipotek, hak pakai dan
mendiami. 9 Asas publiciteit
Hak kebendaan atas benda tidak bergerak diumumkan dan didaftarkan dalam register umum, misalnya hak milik, hak guna usaha. sedangkan mengenai benda-benda yang bergrak cukup
dengan penyerahan nyata, tanpa pendaftaran dalam register umum, misalnya hak milik atas pakaian sehari-hari, hak gadai. Kecuali apabila ditentukan lain oleh Undang-undang bahwa hak
kebendaan itu harus didaftarkan, misalnya hak milik atas kendaraan bermotor. 10 Asas mengenai sifat perjanjiannya Asas bahwa hak kebendaan mempunyai sifat zakelijk
overeenkomst Hak yang melekat atas benda itu berpindah, apabila bendanya itu di serahkan kepada yang
memperoleh hak kebendaan itu. Untuk memperoleh hak kebendaan perlu dilakukan dengan perjanjian zakelijk. Yaitu perjanjian memindahkan hak kebendaan. Setelah perjanjian zakelijk
selesai dilakukan, tujuan pokok tercapai yaitu adanya hak kebendaan. Tegasnya, hak yang melekat atas benda itu berpindah, apabila bendahnya itu diserahkan kepada yang memperoleh
hak kebendaan itu. Misalnya hak sewa rumah. Hak mendiami rumah hanya akan diperoleh apabila rumah itu diserahkan kepada penyewa, diserahkan kepada yang mendiaminya.
Sifat perjanjian ini menjadi makin penting adanya dalam pemberian hak kebendaan yang terbatas Iura in Realina sebagaimana dimungkinkan dalam Undang Undang.
[1]
2.4. Macam-macam Benda Doktrin membedakan berbagai macam benda menjadi :
a. Benda berwujud dan benda tidak berwujud
arti penting pembedaan ini adalah pada saat pemindah tanganan benda dimaksud, yaitu : Kalau benda berwujud itu benda bergerak, pemindah tanganannya harus becara nyata dari
tangan ke tangan. Kalau benda berwujud itu benda tidak bergerak, pemindah tanganannyaharus dilakukan dengan
balik nama. Contohnya, jual beli rokok dan jual beli rumah.
Penyerahan benda tidak berwujud dalam bentuk berbagai piutang dilakukan dengan : • Piutang atas nama op naam dengan cara Cessie.
• Piutang atas tunjuk an toonder dengan cara penyerahan surat dokumen yang bersangkutan dari tangan ke tangan.
• Piutang atas pengganti aan order dengan cara endosemen serta penyerahandokumen yang bersangkutan dari tangan ke tangan Ps. 163 BWI.
b. Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak
Benda bergerak adalah benda yang menurut sifatnya dapat dipindahkan Ps.509 BWI. Benda bergerak karena ketentuan undang undang adalah hak hak yang melekat pada benda bergerak
Ps.511 BWI, misalnya hak memungut hasil atas benda bergerak, hak memakai atas benda bergerak,
saham saham
perusahaan.Ø Benda tidak bergerak adalah benda yang menurut sifatnya tidak dapat dipindahpindahkan,
seperti tanah dan segala bangunan yang berdiri melekat diatasnya. Benda tidak bergerak karena tujuannya adalah benda yang dilekatkan pada benda tidak bergerak
sebagai benda pokoknya, untuk tujuan tertentu, seperti mesin mesin yang dipasang pada pabrik.Tujuannya adalah untuk dipakai secara tetap dan tidak untuk dipindah-pindah Ps.507
BWI.Ø Benda tidak bergerak karena undang undang adalah hak hak yang melekat pada benda tidak
bergerak tersebut, seperti hipotik, crediet verband, hak pakai atas benda tidak bergaerak, hak memungut
hasil atas
benda tidak
bergerak Ps.508
BWI. Arti penting pembedaan benda sebagai bergerak dan tidak bergerak terletak pada:
penguasaannya bezit, dimana terhadap benda bergerak maka orang yang menguasai benda tersebut dianggap sebagai pemiliknya Ps.1977 BWI; azas ini tidak berlaku bagi benda tidak
bergerak. penyerahannya levering, yaitu terhadap benda bergerak harus dilakukan secara nyata,
sedangkan pada benda tidak bergerak dilakukan dengan balik nama ; kadaluwarsa verjaaring, yaitu pada benda bergerak tidak dikenal daluwarsa, sedangkan pada
benda tidak bergerak terdapat kadaluwarsa : dalam hal ada alas hak, daluwarsanya 20 tahun;
dalam hal tidak ada alas hak, daluwarsanya 30 tahun pembebanannya bezwaring, dimana untuk benda bergerak dengan gadai, sedangkan untuk
benda tidak
bergerak dengan
hipotik.Ø dalam hal pensitaan beslag, dimana revindicatoir beslah penyitaan untuk menuntut kembali
barangnya,hanya dapat dilakukan terhadap barang barang bergerak . Penyitaan untuk melaksanakan putusan pengadilan executoir beslah harus dilakukan terlebih dahulu
terhadapbarang barang bergerak, dan apabila masih belum mencukupi untuk pelunasan hutang tergugat, baru dilakukan executoir terhadap barang tidak bergerak.
c. Benda dipakai habis dan benda tidak dipakai habis Pembedaan ini penting artinya dalam hal pembatalan perjanjian. Pada perjanjian yang obyeknya
adalah benda yang dipakai habis, pembatalannya sulit untuk mengembalikan seperti keadaan benda
itu semula,
oleh karena
itu harus diganti dengan benda lain yang sama sejenis serta senilai, misalnya beras, kayu bakar,
minyak tanah dlsb. Pada perjanjian yang obyeknya adalah benda yang tidak dipakai habis tidaklah terlalu sulit bila perjanjian dibatalkan, karena bendanya masih tetap ada,dan dapat
diserahkan kembali, seperti pembatalan jual beli televisi, kendaraan bermotor, perhiasan dlsb . d. Benda sudah ada dan benda akan ada
Arti penting pembedaan ini terletak pada pembebanan sebagai jaminan hutang, atau pada pelaksanaan perjanjian. Benda sudah ada dapat dijadikan jaminan hutang dan pelaksanaan
perjanjiannya dengan cara menyerahkan benda tersebut. Benda akan ada tidak dapat dijadikan jaminan hutang, bahkan perjanjian yang obyeknya benda akan ada bisa terancam batal bila
pemenuhannya itu tidak mungkin dapat dilaksanakan Ps.1320 btr 3 BWI . e.
Benda dalam
perdagangan dan
benda luar
perdagangan Arti penting dari pembedaan ini terletak pada pemindah tanganan benda tersebut karena jual beli
atau karena warisan. Benda dalam perdagangan dapat diperjual belikan dengan bebas, atau diwariskan kepada ahli waris,sedangkan benda luar perdagangan tidak dapat diperjual belikan
atau diwariskan, umpamanya tanah wakaf, narkotika, benda benda yang melanggar ketertiban dan
kesusilaan. f.
Benda dapat
dibagi dan
benda tidak
dapat dibagi
Letak pembedaannya menjadi penting dalam hal pemenuhan prestasi suatu perjanjian, di mana terhadap benda yang dapat dibagi, prestasi pemenuhan perjanjian dapat dilakukan tidak
sekaligus, dapat bertahap, misalnya perjanjian memberikan satu ton gandum dapat dilakukan dalambeberapa kali pengiriman, yang penting jumlah keseluruhannya harus satu ton. Lain halnya
dengan benda yang tidak dapat dibagi, maka pemenuhan prestasi tidak dapat dilakukan sebagian demi sebagian, melainkan harus secara seutuhnya, misalnya perjanjian sewa menyewa mobil,
tidak bisa sekarang diserahkan rodanya, besok baru joknya dlsb. g. Benda terdaftar dan benda tidak terdaftar
Arti penting pembeaannya terletak pada pembuktian kepemilikannya. Benda terdaftar dibuktikan dengan bukti pendaftarannya, umumnya berupa sertifikatdokumen atas nama si pemilik, seperti
tanah, kendaraan bermotor, perusahaan, hak cipta, telpon, televisi dlsb. Pemerintah lebih mudah melakukan kontrol atas benda terdaftar, baik dari segi tertib administrasi kepemilikan maupun
dari pembayaran pajaknya. Benda tidak terdaftar sulit untuk mengetahui dengan pasti siapa pemilik yang sah atas benda itu, karena berlaku azas ‘siapa yang menguasai benda itu dianggap
sebagai pemiliknya’. Contohnya, perhiasan, alat alat rumah tangga, hewan piaraan, pakaian dlsb. [2]
2.5. Hak Kebendaan 2.5.1. Sifat Karakter Hak kebendaan.
Perbedaan antara hak kebendaan yang diatur dalam Buku II BWI dengan hak perorangan yang diatur dalam Buku III BWI adalah sebagai berikut :
a Hak kebendaan bersifat mutlak absolut, karena berlaku terhadap siapa saja, dan orang lain harus menghormati hak tersebut, sedangkan hak perorangan berlaku secara nisbi relatief,
karena hanya melibatkan orang pihak tertentu saja, yakni yang ada dalam suatu perjanjian saja. b Hak kebendaan berlangsung lama, bisa jadi selama seseorang masih hidup, atau bahkan bisa
berlanjut setelah diwariskan kepada ahli warisnya, sedangkan hokum perorangan berlangsung relatif lebih singkat, yakni sebatas pelaksanaan perjanjian telah selesai dilakukan.
c Hak kebendaan terbatas pada apa yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku, tidak boleh mengarang menciptakan sendiri hak yang lainnya, sedangkan dalam hak
perorangan, lingkungannya amat luas, apa saja dapat dijadikan obyek perjanjian, sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. Oleh karena itu sering
dikatakan hokum kebendaan itu bersifat tertutup, sedangkan hukum perorangan bersifat terbuka.
Ciri ciri Hak Kebendaan adalah : mutlak absolute
mengikuti benda dimana hak itu melekat, misalnya hak sewa tetap mengikuti benda itu berada, siapapun
yang memiliki
hak diatasnya.
hak yang ada terlebih dahulu yang lebih tua, kedudukannya lebih tinggi; misalnya sebuah rumah dibebani hipotik 1 dan hipotik 2, maka penyelesaian hutang atas hipotik 1 harus
didahulukan dari
hutang atas
hipotik 2.
memiliki sifat diutamakan, misalnya suatu rumah harus dijual untuk melunasi hutang, maka hasil penjualannya lebih diutamakan untuk melunasi hipotik atas rumah itu.dapat dilakukan
gugatan terhadap siapapun yang mengganggu hak yang bersangkutan. pemindahan hak kebendaan dapat dilakukan kepada siapapun.
[3] 2.5.2. Penggolongan Hak Kebendaan
Hak atas Kebendaan dibagi dalam 2 dua macam, yaitu :
• Hak Kebendaaan yang memberi kenikmatan. • Hak Kebendaan Yang bersifat Memberi Jaminan
2.5.3. Perolehan Hak Kebendaan Ada beberapa cara untuk memperoleh hak kebendaan, seperti:
a. Melaui Pengakuan Benda yang tidak diketahui siapa pemiliknya res nullius kemudian didapatkan dan
diakui oleh seseorang yang mendapatkannya, dianggap sebagai pemiliknya. Contohnya, orang yang menangkap ikan, barang siapa yang mendapat ikan itu dan
kemudian mengaku sebagai pemiliknya, dialah pemilik ikan tersebut. Demikian pula halnya dengan berburu dihutan, menggali harta karun dlsb.
b.Melalui Penemuan Benda yang semula milik orang lain akan tetapi lepas dari penguasaannya, karena
misalnya jatuh di perjalanan, maka barang siapa yang menemukan barang tersebut dan ia tidak mengetahui siapa pemiliknya, menjadi pemilik barang yang
diketemukannya .
Contoh ini adalah aplikasi hak bezit. c.Melalui Penyerahan
Cara ini yang lazim, yaitu hak kebendaan diperoleh melalui penyerahan berdasarkan alas hak rechts titel tertentu, seperti jual beli, sewa menyewa, hibah
warisan dlsb Dengan adanya penyerahan maka titel berpindah kepada siapa benda itu
diserahkan. d.Dengan Daluwarsa
Barang siapa menguasai benda bergerak yang dia tidak ketahui pemilik benda itu sebelumnya misalnya karena menemukannya, hak milik atas benda itu diperoleh
setelah lewat waktu 3 tahun sejak orang tersebut menguasai benda yang
bersangkutan. Untuk benda tidak bergerak, daluwarsanya adalah
• jika ada alas hak, 20 tahun • jika tidak ada alas hak, 30 tahun
e Melalui Pewarisan Hak kebendaan bisa diperoleh melalui warisan berdasarkan hukum waris yang
berlaku, bisa hukum adat, hukum Islam atau hukum barat.
f. Dengan Penciptaan Seseorang yang menciptakan benda baru, baik dari benda yang sudah ada maupun
samasekali baru, dapat memperoleh hak milik atas benda ciptaannya itu. Contohnya orang yang menciptakan patung dari sebatang kayu, menjadi pemilik
patung itu, demikian pula hak kebendaan tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta dan lain sabagainya.
g.Dengan cara ikutan turunan Seseorang yang membeli seekor sapi yang sedang bunting maka anak sapi yang
dilahirkan dari induknya itu menjadi miliknya juga. Demikian pula orang yang membeli sebidang tanah, ternyata diatas tanah itu kemudian tumbuh pohon durian,
maka pohon durian itu termasuk milik orang yang membeli tanah tersebut [4]
2.5.4. Hapusnya Hak Kebendaan Hak kebendaan dapat hapus lenyap karena hal hal :
a. Bendanya Lenyap musnah
Karena musnahnya sesuatu benda, maka hak atas benda tersebut ikut lenyap, misalnya hak sewa atas sebuah rumah yang habismusnah ketimbun longsoran
tanah gunung, menjadi musnah juga. Atau, hak gadai atas sebuah sepeda motor, ikut habis apabila barang tersebut musnah karena kebakaran .
b. Karena dipindah-tangankan Hak milik, hak memungut hasil atau hak pakai menjadi hapus bila benda yang
bersangkutan dipindah tangankan kepada orang lain. c.
Karena Pelepasan Hak Dalam hal ini pada umumnya pelepasan yang bersangkutan dilakukan secara
sengaja oleh yang memiliki hak tersebut, seperti radio yang rusak dibuang ketempat sampah. Dalam hal ini maka halk kepemilikan menjadi hapus dan
bisa menjadi hak milik orang lain yang menemukan radio tersebut. d. Karena Kadaluwarsa
Daluwarsa untuk barang tidak bergerak pada umumnya 30 tahun karena ada alas hak, sedangkan untuk benda bergerak 3 tahun.
e. Karena Pencabutan Hak
Penguasa publik dapat mencabut hak kepemilikan seseorang atas benda tertentu, dengan memenuhi syarat :
• harus didasarkan suatu undang undang • dilakukan untuk kepentingan umum dengan ganti rugi yang layak
2.6 Pengertian Benda menurut KUHP perdata Pengertian benda secara hukum dapat kita lihat dalam Pasal 499 KUHPerdata yang berbunyi
sebagai berikut: “Menurut paham Undang-undang yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap
hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”.Didalam KUHPerdata kita temukan dua istilah yaitu benda zaak dan barang goed.Pada umumnya yang diartikan dengan benda baik itu berupa
benda yang berwujud, bagian kekyaan, ataupun yang berupa hak ialah segala sesuatu yang dapat dikuasai manusia dan dapat dijadikan obyek hukum.Kata “dapat” dalam definisi tersebut
mengandung artimempunyai arti yang penting karena membuka berbagai kemungkinan yaitu pada saat-saat tertentu sesuatu itu belum berstatus sebagai objek hukum namun pada saat-saat
yang lain merupakan obyek hukum seperti aliran listrik. Jadi untuk dapat menjadi obyek hukum ada syarat yang harus dipenuhi yaitu penguasaan
manusia dan mempunyai nilai ekonomidan karena itu dapat dijadikan sebagai obyek hukum. Misalnya:
Jika seorang membuka hutan dan mengolahnya, maka lahir penguasaannya terhadap tanah tersebut. Penguasaan itu menjadi pasti setelah pohon-pohon yang ditanami pembuka hutan itu
tumbuh berbuah sehingga hutan yang dibuka tadi bukan lagi “res nullius” akan tetapi sudah ada pemiliknya.
Selain daripada itu di dalam KUHPerdata terdapat istilah Zaak yang tidak berarti benda tetapi dipakai untuk arti yang lain, yaitu misalnya:
Pasal 1792 KUHPerdata: Lastgeving ialah suatu perjanjian yang disitu seseorang memberikan kuasa kepada seorang lain danorang ini menerimanya untuk melakukan suatu zaak lastgever itu.
Zaak disini berarti perbuatan hukum Pasl 1354 KUHperdata: apabila seseorang dengan sukarela tanpa mendapat pesanan untuk itu
untuk menyelenggarakan zaak seorang lain dengan atau tanpa diketahui orang lain…dan sebagainya
Zaak disini berarti kepentingan. Pasal 1263 KUHPerdata : perutangan dengan syarat menunda ialah perutangan yang
tergantung daripada suatu kejadian yang akan datang dan tidak pasti atau daripada suatu zaak yang sudah
terjadi tetapi belum diketahui oleh para pihak. [5]
2.7 PEMBEDAAN HAK KEBENDAAN
1. bersifat memberikan kenikmatan zekelijk genotsrecht a Bezit, merupakan suatu keadaan dimana seseorang menguasai suatu benda , baik sendiri
maupun dengan perantaraan orang lain , seolah-olahnya benda itu miliknya sendiri
b Hak milik hak eigendom, disebutkan dalam pasal 570 BW menyatakan bahwa hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatu benda dengan sepenuhnya dan untuk
berbuat sebebas-bebasnya terhadap benda itu c Hak memungut hasil adalah hak untuk menarik hasil memungut hasil dari benda orang
lain , seolah-olah benda itu miliknya sendiri dengan kewajiban untuk menjaga benda tersebut tetap dalam keadaan seperti semula .
d Hak pakai dan mendiami, dalam BW hak pakai dan hak mendiami ini diatur dalam buku II title XI dari pasal 818 s.d 829 . dalam pasal 818 BW hanya disebutkan bahwa hak pakai dan
hak mendiami itu merupakan hak kebendaan yang terjadinya dan hapusnya sama seperti hak memungut hasil vruchtgebruik
2. bersifat memberikan jaminan : 1 hak gadai pasal 1150 BW : hak yang diperoleh atas suatu benda bergerak yang diberikan
kepadanya oleh debitur obyek : benda bergerak subyek : orang cakap 2 jaminan fidusia : hak jaminan atas benda bergerak baik berwujud maupun tidak dan benda
tidak bergerak dibebani hak tanggungan. Subyek : orang yang membuat perjanjian 3 hypotheek : hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan kepada kreditur bahwa
piutangnya akan dilunasia debitur dalam buku II title XXI pasal 1162 s.d 1232, tidak semua berlaku
4 privilege piutang –piutang yang di istimewakan [6]
2.8 Contoh kasus mengenai hak kebendaan:
Hak kebendaanadalah suatu hak absolut, hak yang melekat pada suatu benda, memberikan kekuasaan langsung atas benda tersebut dan dapat dipertahankan terhadap tuntutan oleh setiap
orang.
Ciri-ciri hak kebendaan: Bersifat absolut artinya dapat dipertahankan terhadap tuntutan setiap orang;
Droit de suite artinya suatu hak yang terus mengikuti pemilik benda, atau hak yang mengikat bendanya di tangan siapa pun;
Droit de preference: hak yang didahulukan atau diutamakan. Jika pemegang hak kebendaan pailit hak kebendaan lain yang melekat di atasnya dapat
dipertahankan dari kepailitan artinya hak kebendaan lain tersebut dapat dituntut seratus persen karena
tidak dipengaruhi
oleh kepailitan.
Jika terjadi kepailitan maka para pemegang hak perorangan harus puas menerima, jika ada, sebagian dari tagihannya seimbang dengan besarnya hak masing-masing.
Kalau terjadi benturan antara hak kebendaan dengan hak perorangan, maka hak kebendaan yang didahulukan tanpa memperhatikan apakah ada hak kebendaan tersebut terjadi lebih dulu atau
sesudah terjadinya
hak perorangan.
Kasus selebritis dalam hal hak kebendaan adalah kasus harta pembagian harta gono-gini ketika pasangan musisi Maia dan Ahmad Dhani bercerai, dalam kasus ini dalam hal ini bisa dibuktikan
bahwa dalam gugat kebendaan, dapat dilakukan terhadap siapa saja yang mengganggu haknya.
Pengertian benda secara hukum dapat kita lihat dalam Pasal 499 KUHPerdata yang berbunyi sebagai berikut:
“Menurut paham Undang-undang yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”.
Didalam KUHPerdata kita temukan dua istilah yaitu benda zaak dan barang goed. Pada umumnya yang diartikan dengan benda baik itu berupa benda yang berwujud, bagian
kekyaan, ataupun yang berupa hak ialah segala sesuatu yang dapat dikuasai manusia dan dapat dijadikan obyek hukum.
Kata “dapat” dalam definisi tersebut mengandung artimempunyai arti yang penting karena membuka berbagai kemungkinan yaitu pada saat-saat tertentu sesuatu itu belum berstatus
sebagai objek hukum namun pada saat-saat yang lain merupakan obyek hukum seperti aliran listrik.
Jadi untuk dapat menjadi obyek hukum ada syarat yang harus dipenuhi yaitu penguasaan manusia dan mempunyai nilai ekonomidan karena itu dapat dijadikan sebagai obyek hukum.
Misalnya: -
Jika seorang membuka hutan dan mengolahnya, maka lahir penguasaannya terhadap tanah tersebut. Penguasaan itu menjadi pasti setelah pohon-pohon yang ditanami pembuka hutan itu
tumbuh berbuah sehingga hutan yang dibuka tadi bukan lagi “res nullius” akan tetapi sudah ada pemiliknya.
Berikut adalah materi tentang teori hukum benda yang akan penulis paparkan: Hukum Benda adalah Peraturan –peraturan hukum yang mengatur tentang benda atau barang-
barang zaken dan Hak Kebendaan zakelijk recht. Pengertian benda dapat dibedakan menjadi pengertian dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pengertian ialah benda dalam arti sempit ialah
setiap barang yang dapat diihat saja berwujud. Sedangkan pengertian benda dalam arti luas disebut dalam Pasal 509 KUHPerdata yaitu benda ialah tiap barang-barang dan hak-hak yamg
dapat dikuasai dengan hak milik atau denga kata lain benda dalam konteks hukum perdata adalah segala sesuatu yang dapat diberikan diletakkan suatu Hak diatasnya, utamanya yang berupa hak
milik. Dengan demikian, yang dapat memiliki sesuatu hak tersebut adalah Subyek Hukum, sedangkan sesuatu yang dibebani hak itu adalah Obyek Hukum.
[7]
2.9 Hapusnya Hak Kebendaan
Hak kebendaan dapat hapus lenyap karena hal hal : a. Bendanya Lenyap musnah
Karena musnahnya sesuatu benda, maka hak atas benda tersebut ikut lenyap, misalnya hak sewa atas sebuah rumah yang habismusnah ketimbun longsoran
tanah gunung, menjadi musnah juga. Atau, hak gadai atas sebuah sepeda motor, ikut habis apabila barang tersebut musnah karena kebakaran .
b. Karena dipindah-tangankan Hak milik, hak memungut hasil atau hak pakai menjadi hapus bila benda yang
bersangkutan dipindah tangankan kepada orang lain. c. Karena Pelepasan Hak
Dalam hal ini pada umumnya pelepasan yang bersangkutan dilakukan secara sengaja oleh yang memiliki hak tersebut, seperti radio yang rusak dibuang
ketempat sampah. Dalam hal ini maka halk kepemilikan menjadi hapus dan bisa menjadi hak milik orang lain yang menemukan radio tersebut.
d. Karena Kadaluwarsa Daluwarsa untuk barang tidak bergerak pada umumnya 30 tahun karena ada
alas hak, sedangkan untuk benda bergerak 3 tahun. e. Karena Pencabutan Hak
Penguasa publik dapat mencabut hak kepemilikan seseorang atas benda tertentu, dengan memenuhi syarat:
• harus didasarkan suatu undang undang • dilakukan untuk kepentingan umum dengan ganti rugi yang layak
[8]
BAB III PENUTUP