Kadmium Cd Logam Berat

15 Penyerapan timbal dari makanan ke dalam tubuh dipengaruhi oleh umur. Umumnya orang dewasa menyerap 10 sampai 15 timbal dari makanan sedang anak-anak dapat mencapai 50 timbal dari makanan yang diserap. Selain itu faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap logam timbal adalah rendahnya nutrisi gizi. Kurangnya nutrisi dalam tubuh dapat meningkatkan kadar timbal dalam darah dan untuk menghindari hal ini dapat diimbangi dengan cukupnya kandungan kalsium dan besi. Tingginya kadar kalsium dan besi dalam makanan akan menurunkan penyerapan timbal dan bila kekurangan kedua unsur ini penyerapan timbal akan meningkat Fergusson, 1991. Besarnya tingkat keracunan timbal dipengaruhi oleh: 1 umur; pada anak-anak cenderung lebih rentan dibandingkan dengan orang dewasa, 2 jenis kelamin; wanita umumnya lebih rentan dibandingkan dengan laki-laki, 3 penderita penyakit keturunan; orang yang tidak mempunyai penyakit khusus cenderung lebih tahan, 4 musim; musim panas akan meningkatkan daya racun terhadap anak -anak, 5 peminum alkohol cenderung lebih rentan terhadap timb al Saeni, 2002.

2.3.2. Kadmium Cd

Kadmium merupakan logam lunak berbentuk kristal dan berwarna putih keperakan yang terletak pada Golongan II B dalam susunan periodik dengan nomor atom 48 dan bobot atom sebesar 112,40 Pais dan Jones, 1997. Di alam kadmium jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebas, biasanya berada dalam bentuk kadmium oksida, kadmium klorida dan kadmium sulfat Eco USA Search, 1999. Mineral kadmium dalam tanah antara lain CdO, CdCO 3 , CdPO 4 2 , dan CdCl 2 . Senyawa senyawa tersebut terikat pada senyawa organik atau oksida, namun yang dominan adalah CdS. Kandungan total kadmium dalam tanah berkisar antara 0,01 sampai dengan 7,00 ppm. Tanah dikatakan tercemar bila kandungan kadmium mencapai lebih dari 3,0 ppm Pendias Pendias, 2000. Pais dan Jones 1997 menerangkan bahwa kadmium walaupun tidak dibutuhkan oleh tanaman namun kandungannya dalam tanaman dapat mencapai 0,1 sampai dengan 1,0 ppm. Sumber kadmium adalah pelapukan bahan mineral tanah, abu vulkanik, pembakaran batu bara, pembakaran sampah, pupuk mineral seperti fosfat, batu kapur dan limbah. Kadmium bersifat racun dan umumnya terikat pada 16 protein dan senyawa organik lain EPA, 2000. Secara kimia kadmium sangat mirip dengan seng Zn dan di alam sering terdapat bersama-sama logam seng, tembaga dan timbal. Kadmium banyak digunakan untuk elektroplating, proses fotografi, bahan pelapis anti karat dan bahan pewarna pada proses pewarnaan tinta, plastik dan cat. Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia berasal dari makanan dan minuman serta saluran pernafasan. Proses metabolisme kadmium sangat mirip dengan seng sehingga secara spesifik kadmium dapat menggantikan seng dalam beberapa enzim, akibatnya struktur dari enzim tersebut serta afinitas katalisnya dirusak Saeni, 2002. Penyerapan kadmium melalui saluran pencernaan tergantung pada spesies, tipe senyawa Cd, dosis serta interaksinya dengan berbagai komponen makanan. Kadmium cenderung terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup dan diperkirakan kadmium dapat masuk dalam tubuh manusia sebesar 0,14 – 3,2 mgkg dalam otot, 1,8 mgkg dalam tulang, 0,0053 mgdm 3 dalam darah, 0,02 mgL dalam urin dan 0,354 mgkg dalam rambut Pais dan Jones, 1997. Kadmium mempunyai waktu paruh yang panjang yaitu 16 sampai dengan 33 tahun pada jaringan tubuh manusia. Kadmium dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan sel-sel darah merah Saeni, 2002. Bentuk Cd metallotionien terdapat dalam darah dan hati sedangkan CdCl 2 dalam ginjal. Setelah diserap, Cd dialirkan ke dalam darah terutama eritrosit yang bila berikatan dengan plasma akan menyebabkan hemolisis. Pengeluaran kadmium dapat dilakukan melalui feses, urin, rambut dan air susu ibu yang sedang menyusui. Dalam tubuh kadmium dapat tertimbun pada jarungan hati, ginjal, tulang dan gigi Slamet 1996; Eco USA Search, 1999.

2.3.3. Krom Cr