DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN JENIS RANCANGAN PENELITIAN

37

3.2 VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel-variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas: Status pemberian perlakuan: ekstrak Akar, Batang, Daun Herba Meniran Phyllanthus ninuri L, dan pemberian glibenklamid. 2. Variabel Terikat: Penurunan kadar glukosa darah mencit yang dibebani glukosa

3.2 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang diajukan dan teori yang diuraikan maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu: Ada perbedaan efektifitas pemberian ekstrak akar, batang dan daun herba Meniran Phyllantus Ninuri L terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit.

3.3 DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran Instrumen 1 2 3 4 Status pemberian perlakuan Status pemberian perlakuan terhadap hewan coba yang meliputi pemberian ekstrak cair dari akar, batang, dan daun herba meniran Phyllantus ninuri L. dan pemberian glibenklamid. Nominal, dengan kategori sebagai berikut: 1. Kontrol negatif: Tanpa pemberian perlakuan. 2. Kelompok pembanding: pemberian glibenklamid 0,013 mgkgBB  Pemberian ekstrak Akar, Batang, dan Daun Meniran dengan dosis 0,52 gr20grBB untuk semua jenis ekstrak. a. Sonde lambun g b. Tabel konvers i dosis antar jenis hewan 38 Penurunan kadar glukosa darah mencit antar kelompok perlakuan Beda atau selisih yang lebih besar dalam penurunan kadar glukosa darah mencit sebelum dan setelah pemberian perlakuan antar kelompok perlakuan dengan melakukan pengamatan pada menit ke 30, 60 dan 90 untuk melihat perbandingan efektifitasnya. Rasio, Satuan: mgdL Blood glucose stick meter.

3.4 JENIS RANCANGAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan experiment yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut. Dengan menggunakan rancangan penelitian pre and post test control group design. Dalam rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokan anggota-anggota kelompok eksperimen dilakukan secara acak atau random. Kemudian dilakukan pretest O1 pada kedua kelompok tersebut, dan diikuti intervensi X pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan posttest O2 pada kedua kelompok tersebut. Bentuk rancangan ini sebagai berikut: Gambar 3.2 Rancangan Pre and Post-test Control Group Design Sumber: Notoatmodjo S, 2010 R Kel. Eksperimen O1 X O2 R Kel. Kontrol positif + O X O2 R Kel. Pembanding O1 O2 39 Keterangan: R : Dilakukan randomisasi acak sebelum pemberian perlakuan pada masing- masing kelompok. O1: Observasi dilakukan pengukuran sebelum pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen Pretest O2: Observasi dilakukan pengukuran setelah pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen Posttest X : Eksperimen Intervensi atau pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen Dengan randomisasi R, maka kedua kelompok mempunyai sifat yang sama sebelum dilakukan intervensi perlakuan. Karena kedua kelompok sama pada awalnya, maka perbedaan hasil posttest O2 pada kelompok kedua kelompok tersebut dapat disebut sebagi pengaruh dari intervensi atau perlakuan. Rancangan ini adalah salah satu rancangan yang terkuat dalam mengontrol ancaman-ancaman validitas Notoatmodjo S, 2010: 58.

3.5 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN