Pengolahan Data Analisis Univariat Analisis Bivariat

44 4. Kemudian mencit diberi beban glukosa dengan dosis 0,195 mg20grBB untuk semua kelompok. Setelah 30 menit, diambil sampel darah dari ekor masing- masing mencit sebelum diberikan sediaan uji dan diukur kadar glukosa darah awalnya untuk memastikan bahwa semua mencit sudah dalam kondisi hiperglikemik ≥ β00 mgdl. 5. Kemudian diberikan perlakuan dengan pemberian ekstrak akar, batang, dan daun herba meniran pada masing-masing kelompok mencit. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol negatif yaitu tanpa perlakuan. Kelompok kedua, kelompok pembanding yaitu dengan pemberian glibenklamid dengan dosis 0,013 mgkgBB, kemudian kelompok pemberian ekstrak akar, kelompok pemberian ekstrak batang, dan kelompok pemberian ekstrak daun dengan dosis 0,52 gr20grBB untuk semua kelompok ekstrak. 6. Pemeriksaan kadar glukosa darah mencit setelah pemberian ekstrak dilakukan pada menit ke- 30, 60 dan 90 Post-Test untuk melihat grafik penurunan kadar glukosa. Kadar glukosa darah mencit diukur dengan menggunakan blood glucose stick meter.

2.9 TEKNIK ANALISIS DATA

2.9.1 Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul sebelum dianalisis harus melalui pengolahan data terlebih dahulu. Data yang dianalisis adalah data yang diperoleh langsung dari mencit yaitu kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan.

2.9.2 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel Notoadmodjo 45 S, 2010: 182. Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat untuk mengetahui dan mendeskripsikan berat badan mencit pada masing-masing kelompok, kadar glukosa darah pada masa adaptasi, kadar glukosa darah awal setelah diberi beban glukosa sebelum pemberian ekstrak akar, batang, dan daun pretest hiperglikemik pada masing-masing kelompok, dan setelah pemberian ekstrak akar, batang dan daun dari herba meniran pada masing-masing kelompok.

2.9.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Notoadmodjo S , 2010: 183. Dalam penelitian ini, pemberian ekstrak akar, batang, daun herba Meniran Phyllanthus Ninuri L, pemberian glibenklamid merupakan variabel bebas dan variabel terikatnya adalah penurunan kadar glukosa darah. Analisis yang utama untuk mengetahui perbandingan efektifitas kelompok pemberian oral ekstrak akar, batang, dan daun dari herba meniran, kelompok kontrol dan kelompok pembanding terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit. Skala pengukuran pada penelitian ini adalah skala numerik rasio maka harus dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Uji normalitas data yang digunakan adalah Shapiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50. Data dikatakan normal jika nilai p atau nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 Dahlan MS, 2008:53. Hasil uji Shapiro Wilk menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini terdistribusi normal. Selanjutnya, dilakukan uji One Way Annova untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar glukosa darah sebelum perlakuan antar kelompok perlakuan. Analisis kedua dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah mencit sebelum dan sesudah perlakuan glibenklamid + 46 dengan menggunakan uji Paired T-test. Analisis ketiga dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah mencit sebelum dan sesudah perlakuan pemberian ekstrak akar, batang dan daun dari herba meniran pada setiap kelompok perlakuan dengan menggunakan uji Paired T-test. Kemudian analisis yang terakhir yaitu One Way Annova untuk melihat adanya perbedaan penurunan kadar glukosa darah antar kelompok perlakuan dan melihat perbandingan efektifitas ekstrak akar, batang dan daun meniran. 47 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Univariat