meliputi fi’il salim, fi’il mahmuz, fi’il mudho’af dan fi’il mu’tal fi’il mitsal, fi’il
ajwaf, fi’il naqish, fi’il lafif mafruq, fi’il lafif maqrun. Dan menurut keaslian hurufnya ada dua, yaitu
fi’il mujarrad dan fi’il mazid Imaduddin dan Akhmad 2008:23.
2.2.5.1 Pembagian Fi’il Menurut Waktunya
Menurut Thalib 2002:29 pembagian fi’il berdasarkan waktunya dibagi
menjadi tiga, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il amr.
Fi’il madhi yaitu setiap fi’il yang menunjukkan terjadinya perbuatan di waktu yang lalu seperti lafadz
. ، Ü Ğ Ê ج ¿ ، ءÀ ج
مّĒ ع ت Tanda-tanda
fi’il madhi diantaranya dapat menerima
ÆĚكÀæل¿ ثين¶Êل¿ ءÀت contohnya ت Ö Ê ف , atau
àيĖضل¿ ءÀت contohnya pada lafadz ، م Ê Ö Ê ف ، ّن Ê Ö Ê ف ، ت Ö Ê ف ت Ö Ê ف ، ت Ö Ê ف ، À Ė Ê Ö Ê ف.
Fi’il mudhari’ yaitu setiap fi’il yang menunjukkan terjadinya perbuatan pada waktu sekarang atau akan datang dan didahului oleh salah satu dari huruf
mudhoro’ah, yaitu hamzah, nun, ya’, dan ta’. Contoh: ب Ê Ď ي ، مّĒ ع Ê ي ، ح Ê Ć ي. Tanda-tanda
fi’il mudhari’ yaitu dapat menerima huruf ف Ġ س،ã م ل،
، dan
ن ل
Ghalayini 2009:24. Fi’il amr yaitu fi’il yang digunakan untuk meminta suatu perbuatan pada
waktu yang akan datang. Contohnya: مّĒ ع ت
، Ü Ğ Ê ج ¿
، ح Ê ف ¿
. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
fi’il berdasarkan waktunya dibagi menjadi tiga, yaitu
fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il amr.
2.2.5.2 Pembagian Fi’il Berdasarkan Susunannya
Ditinjau dari segi susunannya tarkib, fi’il terbagi dalam dua bagian, yaitu:
fi’il tsulatsi dan fi’il ruba’i Busyro 2007:26. Fi’il tsulatsi ialah fi’il yang terdiri dari tiga huruf asal. Contoh
fi’il tsulatsi seperti wazan ل ع ف mauzunnya
à î ن .
Sedangkan fi’il ruba’i ialah fi’il yang terdiri dari empat huruf asal. Contohnya
seperti wazan ل Ē ع ف
mauzunnya Ï à خ Û
. Masing-masing
fi’il tsulatsi dan fi’il ruba’i, terbagi lagi kepada dua bagian, yaitu mujarrad
ÛàÒم dan mazid fih
. Üيâم
هيف Mujarrad berarti kosong
dari huruf penambah tidak mendapat tambahan huruf lain, sedangkan mazid fih Üيâم
هيف berarti ditambahkan huruf penambah mendapatkan tambahan huruf
lain Rifa’i 2012:41. Rifa’i 2012:43 membagi kalimah fi’il menjadi dua berdasarkan
susunannya, yaitu fi’il tsulatsi dan fi’il ruba’i. Pembagian tersebut dijelaskan
dalam bagan sebagai berikut:
Bagan 2.1
Pembagian Fi’il Berdasarkan Susunannya
2.2.5.3 Pembagian Fi’il Menurut Keaslian Hurufnya