1. Pendekatan Nilai Kini Bersih Net Present Value
Ekonomi pasar memiliki prinsip maksimalisasi nilai sekarang present value
sehingga cenderung memberikan perhatian terhadap penentuan penggunaan lahan. Aktivitas penggunaan lahan cenderung ditujukan untuk meningkatkan NPV.
Salah satu bentuk kriteria maksimalisasi nilai sekarang dalam penentuan rotasi dikenal sebagai NPV atau
cashflow terdiskonto. Menurut Klemperer 1996, pengertian
dari pendekatan NPV dapat
diartikan sebagai kesediaan
membayar dari investor untuk suatu asset yang
didasari pada pendugaan manfaat, biaya dan suku
bunga yang diinginkan sehingga dapat menjadi alat
tools yang sangat berguna dalam menilai lahan hutan. Menurut Davis
et al 2001, asumsi yang dipakai dalam analisis perhitungan dari sewa lahan hutan untuk tujuan produksi kayu diantaranya adalah: a
mencakup seluruh biaya pengelolaan uang relevan, biaya administrasi, dan pajak, b acuan rata-rata suku bunga yang mencerminkan secara tepat konteks dan
harapan dari pemilik lahan dan c telah ditetapkannya pedoman pengelolaan lahan untuk masa mendatang dan dengan pedoman yang sama akan digunakan untuk
setiap siklus produksi kayu dimasa mendatang. Biaya dan manfaat dari NPV diduga pada suatu
cashflow dari suatu pertambahan dengan menggunakan harga riil sekarang, dan sebelum dan sesudah
pengenaan pajak. Dalam hal penyesuaian terhadap rotasi dan juga hasil maksimum, maka
maksimalisasi NPV sangat diperlukan melalui suatu pengawasan. Hal tersebut dikarenakan bahwa umur maksimum NPV biasanya
lebih kecil dibandingkan dengan maksimum riap rata-rata tahunan mean annual
increment akan tetapi lebih besar dibandingkan riap rata-rata periodik periodic annual increment.
2. Pendekatan Nilai Harapan Lahan
Nilai harapan lahan land expectatioan value merupakan gambaran jumlah
yang harus dibayarkan oleh pembeli untuk lahan yang dipakai sebagai investasi dalam kegiatan kehutanan Davis
et al. 2001. Nilai lahan tersebut sama dengan jumlah nilai tunai
amount of cash pada tingkat bunga tertentu yang akan menghasilkan pendapatan bersih yang sama dari lahan setiap tahunnya.
Land Expectation Value LEV disebut juga formula Faustmann. LEV merupakan kasus khusus dari NPV dimana 1 lahan dikeluarkan dari
cashflow sehubungan dengan perhitungannya sebagai sisa 2 investasi diawali pada lahan
yang kosong, tidak ada tegakan 3 lahan yang secara terus menerus terdapat tegakan yang sama 4
cash flow tegakan tersebut secara pasti sama. Untuk hutan alam, biasanya nilai harapan lahan disebut nilai hutan
forest value.
3. Internal Rate of Return IRR