Hubungan In Praesentia Hubungan Sintagmatik

24 Hubungan antara unsur yang hadir dan unsur yang tidak hadir In absentia. Hubungan-hubungan itu membedakan pula hakikat dan fungsinya. Dalam linguistik yang dikemukakan oleh de Saussure istilah in praesentia disebut hubungan sintagmatik, sedangkan hubungan in absentia disebut hubungan paradigmatik. Hubungan-hubugan yang ada dalam teks tersebut adalah hubungan antara makna dan perlambangan atau penanda dengan petanda.

2.2.2.1 Hubungan In Praesentia Hubungan Sintagmatik

Hubungan sintagmatik merupakan hubungan relasi antar unsur bahasa yang hadir dalam suatu tuturan. Dalam tuturan itu, unsur-unsur yang berelasi itu diucapkan. Hubungan in praesentia atau hubungan sintagmatik ini digunakan untuk menelaah struktur sastra dengan menekankan urutan satuan-satuan makna karya sastra yang dianalisis. Dalam bahasa tulis, unsur-unsur itu juga dituliskan karena semua unsur yang berelasi itu hadir, relasi itu disebut juga dengan relasi sintagmatik. Sintagma itu sendiri merupakan satuan yang terdapat dalam tuturan yang berbentuk dari dua unsur secara vertikal semua hadir dalam tuturan. Apabila sebuah tuturan dapat disimbulkan dengan XY, tuturan itu mengandung sintagma yang terdiri dari unsur X dan Y Ducrot dan Todorov, 1981:106. Hubungan bersifat linier, konfigurasi, konstruksi bentuk dan satuan. Wujud hubungan-hubungan itu dalam teks karya sastra dapat berupa hubungan kata, peristiwa, atau tokoh. Peristiwa yang satu diikuti oleh peristiwa yang lain yang bersebab-akibat, dan kata-kata saling berhubungan dengan penuh Todorov 1985:11-12. 25 Dalam wacana, kata-kata bersatu demi kesinambungan, hubungan yang didasari oleh sifat langue yang linier, yang meniadakan kemungkinan untuk melafalkan dua unsur sekaligus. Unsur-unsur itu mengatur diri yang satu sesudah yang lain di rangkaian parole. Kombinasi tersbut yang ditunjang oleh keleluasaan, dapat disebut sintagma, jadi sintagma selalu dibentuk oleh dua atau sejumlah satuan berurutan de Saussure terjemahan Hidayat, 1988:219. Penuturan tersebut mengungkapkan bahwa hubungan in praesentia dapat dimunculkan dari suatu konfigurasi aspek sintaksis, sehingga hubungan tersebut bersifat jelas atau terlihat dalam teks. Bagaimanapun juga analisis terhadap suatu teks harus dilakukan secara sistematis, karenateks yang terdapat dalam karya sastra membentuk dan menformulasikan urutan peristiwa ke dalam hubungan yang logis dan kronologis.

2.2.2.2 Hubungan In Absentia Hubungan Paradigmatik