Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

49 tahap uji lapangan untuk ranah kognitif, sedangkan ranah afektif dan psikomotor diperoleh dari penilaian sikap dan keterampilan melalui angket. Analisis data yang dilakukan berdasarkan instrumen uji validasi ahli dan uji lapangan, bertujuan untuk menilai sesuai atau tidak produk yang dihasilkan sebagai salah satu media pembelajaran. Pada instrumen angket penilaian uji validasi ahli memiliki dua pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan. Instrumen penilaian kesesuaian materi pembelajaran dan desain pada produk memiliki dua pilihan jawaban, yaitu: “ Ya” dan “Tidak”. Masing-masing pilihan jawaban mengartikan tentang kelayakan produk menurut ahli. Data kemenarikan produk diperoleh dari siswa pada tahap uji lapangan. Instrumen angket terhadap penggunaan produk memiliki 4 pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan, yaitu: “tidak menarik”, ”cukup menarik”, ”menarik”, dan “sangat menarik”. Pada instrumen angket untuk memperoleh data kemudahan produk memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu: “tidak mempermudah”, ” cukup mempermudah”, ”mempermudah”, dan “sangat mempermudah”. Data kemanfaatan produk juga memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu: “tidak bermanfaat”, ”cukup bermanfaat”, ”bermanfaat”, dan “sangat bermanfaat”. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda. Penilaian instrumen total dilakukan dari jumlah skor yang diperoleh, kemudian dibagi dengan jumlah total skor tertinggi dan hasilnya dikali dengan banyaknya pilihan jawaban. Skor penilaian tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 2. 50 Tabel 2. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban dalam Suyanto 2009:20 Pilihan Jawaban Uji Kemenarikan Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan Skor Sangat Menarik Sangat Mempermudah Sangat Bermanfaat 4 Menarik Mempermudah Bermanfaat 3 Cukup Menarik Cukup Mempermudah Cukup Bermanfaat 2 Tidak Menarik Tidak Mempermudah Tidak Bermanfaat 1 Instrumen yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus: = 4 Hasil penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subjek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk yang dihasilkan. Hasil konversi ini diperoleh dengan melakukan analisis secara deskriptif terhadap skor penilaian yang diperoleh. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Konversi Skor Penilaian menjadi Pernyataan Nilai Kualitas dalam Suyanto 2009: 20 Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi 4 3,26 - 4,00 Sangat Baik 3 2,51 – 3,25 Baik 2 1,76 – 2,50 Kurang Baik 1 1,01 – 1,75 Tidak Baik 51

F. Desain Produk

Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini ialah modul interaktif dengan program LCDS untuk materi pokok Listrik Statis Sekolah Menengah Atas. Modul interaktif ini dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran bagi pembelajaran fisika SMA kelas XII. Modul interaktif akan dikembangkan dengan memanfaatkan program Learning Content Development System LCDS dan juga didukung dengan program- program lainnya, seperti Macromedia Flash 8, Adobe Photoshop, Microsoft Power Point, Microsoft Word, dan lain-lain. Modul interaktif yang akan dikembangkan ini akan memuat materi Listrik statis. Materi pokok Listrik Statis ini terdiri dari beberapa sub-sub materi yaitu Gaya Coulomb, Medan Listrik, Energi dan Potensial Listrik, dan Kapasitor. Kompetensi dasar materi yang akan dikembangkan yaitu memformulasikan Gaya Listrik, Kuat Medan Listrik, Fluks, Potensial Listrik, serta Penerapannya pada Keping Sejajar. Modul interaktif yang akan dikembangkan terdiri dari beberapa bagian yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Bagian pendahuluan akan memuat petunjuk penggunaan, profil penulis, standar kompetensi, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi dasar dan petunjuk mempelajari modul. Bagian petunjuk penggunaan apabila dipilih menu tersebut maka pengguna akan mendapatkan informasi mengenai prosedur penggunaan modul interaktif. Bagian profil penulis akan memuat mengenai pengarang modul.