PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI ALKANA DAN SIKLOALKANA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI ALKANA DAN SIKLOALKANA DI SEKOLAH

MENENGAH ATAS

Oleh: Suri Hartati NIM. 4121131026

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

v

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI ALKANA DAN SIKLOALKANA DI SEKOLAH

MENENGAH ATAS Suri Hartati (NIM. 4121131026)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) bahan ajar materi alkana dan sikloalkana pada buku yang digunakan di SMA/MA memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); 2) modul yang dikembangkan memenuhi kriteria BSNP; 3) implementasi model pembelajaran berbasis masalah yang didukung modul yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa; 4) hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi modul lebih besar dari harga KKM. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 9 Medan. Populasi yaitu seluruh siswa kelas XI MIA yang terdiri dari 4 (empat) kelas. Sampel ditetapkan dengan cluster random sampling dengan mengambil 1 kelas sebagai kelas eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Hasil penelitian menunjukkan : (1) bahan ajar pada materi alkana dan sikloalkana pada buku yang digunakan di SMA/MA sudah memenuhi kriteria BSNP dengan kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi; (2) modul yang dikembangkan memenuhi kriteria BSNP, data yang diperoleh yaitu kelayakan isi = 3,62; kelayakan bahasa = 3,56; kelayakan penyajian = 3,56; kelayakan kegrafikaan = 3,52 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi; (3) implemetasi model pembelajaran berbasis masalah yang didukung modul yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 79%; (4) hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi modul lebih besar dari harga KKM.

Kata kunci: Research and Development, modul, BSNP, pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, AlhamdulillahhirabbilA’lamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan nikmat, kesehatan dan kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.Skripsi berjudul“Pengembangan Modul Berbasis Masalah Pada Materi Alkana dan Sikloalkana di Sekolah Menengah Atas”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra. Ratu EvinaDibyantini, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Terimakasih kepada dosen penguji saya Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si,Ibu Dr.Iis Siti Jahro,M.Si, dan Bapak Agus Kembaren,S.SiM.Siyang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak,M.Pd, selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimedyang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada guru-guru di sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,

GuruKimia(Ibu AndiniWardani Putri, S.Pd dan Bapak MangasaLubis, S.Pd), Staf Tata Usaha ,dan siswa/i kelas XIMIA 2 danXIMIA 4SMA Negeri 9Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya Ayahanda Suparno dan Ibunda Almh. Lasmini yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di UNIMED. Tak lupa buat kakak, abang ipar, pakde dan adik saya yang tercinta yaitu KakUswatunHasanah, Bang KhairuddinSiregar, Pakde Musman, Dek Muhammad Agus Pahri, dan Dek Wiyuda Bambang


(5)

iv

Ferdiantoyang telah memberi semangat dan mendoakan penulis dalam

penyelasaian skripsi. Dan terima kasih juga kepada WidyaAstuti teman dan sekaligus saudara yang selalu menemani, membantu serta menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Terimakasih juga kepada sahabat Bsekawan: Salsabila Firdausyah, Erra Fazira, Khaidir Wijaya, Muhammad Adil, Widiawati,Asmianur, dan Nurhalimah Sitorusyang selalu menemani dan mendukung penulis selama 4 tahun ini. Dan tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan Rahmadani Lubis, Sri Hartini Br Bangun, dan Muhammad Adil. Terimakasih juga disampaikan kepada teman– teman Alumni SDN 40, Darmansyah, Dika Lestari, WikaAndriani dan teman-teman lain yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan semangat.Ucapan terimakasih juga kepadaRula yang telah memberi semangat dan menghibur penulis dalam penyusunan skripsi. Terimakasih kasih juga kepada Dek DhitaIrmayasari dan Dek UlfhaMaisyarahSitorus yang telah membantu penulis dalam pembuatan cover modul. Terimakasih untuk NursaniahGultom, Indriati Aulia, IndryEfa Sari yang selalu memberi dukungan serta semangat kepada penulis. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2016 Penulis


(6)

v


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Kata Pengantar iii

Abstrak v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Identifikasi Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Rumusan Masalah 6

1.6. Tujuan Penelitian 6

1.7. Manfaat Penelitian 7

1.8. Definisi Operasional 7

BAB IITINJAUAN TEORITIS

2.1.Metode PenelitianResearch And Development(R&D) 8

2.1.1. PengertianResearch and Development 8

2.1.2. Tahap-TahapResearch and Development 8

2.2.Bahan Ajar 11

2.3. Modul 12

2.3.1. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Modul 12

2.3.2. Prinsip-Prinsip Penyusunan Modul Pembelajaran 13

2.3.3. Format Modul 14


(8)

vii

2.4. Standar Buku Ajar Berdasarkan BSNP 17

2.4.1. Komponen Kelayakan Isi Buku Teks 17

2.4.2. Komponen Kelayakan Bahasa Buku Teks 17

2.4.3. Komponen Kelayakan Penyajian Buku Teks 17

2.4.4. Komponen Kelayakan Kegrafikaan Buku Teks 17

2.5. Modul Sebagai Bahan Ajar Dalam Pembelajaran 18

2.6. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul 18

2.7. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 19

2.7.1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah 20

2.7.2. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah 20

2.7.3. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 21

2.9. Belajar dan Hasil Belajar 22

2.9.1. Pengertian Belajar 22

2.9.2. Pengertian Hasil Belajar 22

2.10.Kerangka Konseptual 23

2.11. Hipotesis Penelitian 24

BABIIIMETODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi dan Sampel 25

3.2.1. Populasi 25

3.2.2. Sampel 25

3.3. Variabel Penelitian 25

3.3.1. Variabel Bebas 25

3.3.2. Variabel Terikat 26

3.4.Jenis Penelitian 26

3.5. Rancangan Penelitian 26

3.6.Prosedur Penelitian 27

3.6.1. Prosedur Analisis Bahan Ajar (Buku) Kimia 28

3.6.2. Prosedur Perancangan dan Pengembangan Modul 29


(9)

viii

3.6.4. Revisi Modul 29

3.6.5. Uji Coba/Implementasi Modul 30

3.7.Instrumen Penelitian 30

3.7.1.Uji Validitas Isi (Content Validity) 31

3.7.2.Reliabilitas Tes 31

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 32

3.7.4.Daya Pembeda Soal 33

3.7.5. Distruktor (Pengecoh) 33

3.8. Teknik Pengumpulan Data 34

3.9. Teknik Analisis Data 35

3.9.1. Uji Normalitas 36

3.9.2. Uji Homogenitas 36

3.9.3. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 37

3.10. Uji Hipotesis 37

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Analisis Buku Kimia 38

4.1.1.1. Analisis Buku Kimia Oleh Peneliti 38

4.1.1.2. Analisis Buku Kimia Oleh Responden Dosen 39

4.1.2. Perancangan dan Pengembangan Modul 42

4.1.2.1. Komponen Yang Diintegrasikan Dalam Modul 44

4.1.3. Standarisasi Modul 44

4.1.4. Hasil Uji Coba (Implementasi) Modul Yang Dikembangkan 50

4.1.5. Analisis Data Instrumen Tes 50

4.1.5.1. Validitas Instumen Tes 50

4.1.5.2 Reabilitas Instrumen Tes 51

4.1.5.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 51

4.1.5.4. Daya Pembeda Instrumen Tes 51


(10)

ix

4.1.6.Data Hasil Uji Coba (Implementasi) 52

4.2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba (Implementasi) 53

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 53

4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 53

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 53

4.3.1. Uji Normalitas Data 54

4.3.2.Uji Homgenitas Data 54

4.4. Uji Hipotesis 55

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 56

4.5.1. Analisis Tiga Buku Kimia 56

4.5.2. Standarisasi Modul 57

4.5.3. Uji Coba (Implementasi) 57

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 59


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Sintaks Model PBM 21

Gambar 3.1Rancangan Penelitian Pengembangan Modul Berbasis 26 Masalah Pada Materi Alkana dan Sikloalkana

Gambar 3.2Prosedur Penelitian Pengembangan Modul Berbasis 28 Masalah Pada Materi Alkana dan Sikloalkana

Gambar 3.3Prosedur Uji Coba Modul Berbasis Masalah 30


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1Rancangan Penelitian Uji Coba/Implementasi Modul 27

Tabel 3.2Klasifikasi Analisis Validitas Isi 31

Tabel 3.3Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-Rata 35 Bahan Ajar Pembelajaran

Tabel 3.4Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 36

Tabel 3.5Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 37

Tabel 4.1Jenis Buku Kimia yang Digunakan dalam Pengembangan Modul 38

Tabel 4.2Hasil Analisis Tiga Buku Kimia Oleh Responden Dosen 39

Tabel 4.3Deskrispi Tentang Masalah-Masalah yang Diintegrasikan 43 dalam Modul

Tabel 4.4Hasil Penilaian Validator Terhadap Kelayakan Isi Modul 45

Tabel 4.5Hasil Penilaian Validator Terhadap Kelayakan Bahasa Modul 46

Tabel 4.6Hasil Penilaian Validator Terhadap Kelayakan Penyajian Modul 47

Tabel 4.7Hasil Penilaian Validator Terhadap Kelayakan Kegrafikaan Modul 48

Tabel 4.8Hasil Standarisasi Modul 49

Tabel 4.9Hasil Penilaian Masalah Terhadap Modul Berbasis Masalah 49

Tabel 4.10Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 53

Tabel 4.11Hasil Uji Normalitas Data 54

Tabel 4.12Uji Homogenitas DataHasil Belajar Siswa 55


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Analisis Buku Kimia Oleh Peneliti 65

Lampiran 2 Hasil Analisis Buku Kimia Oleh Responden Dosen 69

Lampiran 3 Modul Berbasis Masalah 86

Lampiran 4Hasil Penilaian Modul Berbasis Masalah 150

Lampiran 5Hasil Penilaian Masalah dalam Modul 163

Lampiran 6Silabus 165

Lampiran 7Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 168

Lampiran 8Instrumen Penelitian Sebelum Validasi 177

Lampiran 9Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 185

Lampiran 10Instrumen Penelitian Sesudah Validasi 186

Lampiran 11Kunci Jawaban Instrumen Tes Sesudah Validasi 192

Lampiran 12 Lembar Validasi Isi Instrumen Tes 193

Lampiran 13 Tabel Validasi Instrumen Penelitian 208

Lampiran 14 Tabel Uji Reliabilitas Tes 209

Lampiran 15 Uji Reliabilitas Tes 210

Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 211

Lampiran 17 Tabel Uji Daya Beda 213

Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Tes 214

Lampiran 19 Tabel Distruktor 216

Lampiran 20Distruktor 218

Lampiran 21 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 219

Lampiran 22Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest 221

Lampiran 23Perhitungan Rata-rata, Varian, dan Standar Deviasi Nilai 222 Pretest-Posttest

Lampiran 24Tabel Varian dan Standar Deviasi Gain Eksperimen 223

Lampiran 25Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi 224

Data Gain


(14)

xiii

Lampiran 27 Uji Homogenitas 228

Lampiran 28Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 230

Lampiran 29Persentase Peningkatan Hasil Belajar 232

Lampiran 30 Pengujian Hipotesis 233

Lampiran 31Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 235

Lampiran 32Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2) 236

Lampiran 33Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 237

Lampiran 34Jadwal Kegiatan Penelitian 238

Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian 239


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki harapan yang besar pada perkembangan pendidikan karena pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia, yang mampu mempersiapkan warga negara agar membantu dalam pembangunan masyarakat dan negara. Sebagaimana tertera dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (Assriyanto, 2014). Demi mencapai tujuan pendidikan nasional, Indonesia sudah banyak melakukan upaya perubahan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan guru, perubahan dan penyempurnaan kurikulum, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, penerapan manajemen berbasis sekolah, sampai dengan pemberian remunerasi bagi guru sesuai tuntutan Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun 2005 (Situmorang, 2013).

Selama iniada beberapa kendala yang dihadapi peserta didik dalam penguasaan materi kimia pada tiap-tiap mata pelajaranantara lain adalahpeserta didik sering memahami berbagai konsep kimia itu sendiri tanpa mengetahui kebenaran konsep pada materi kimia yang mendasarinya serta pemahaman peserta didik terhadap materi kimia tertentu bisa jadi mengambang karena tidak adanya konsep yang mendasarinya. Hal ini menjadi penyebab kesulitan belajar peserta didik sehingga tidak tercapainya tujuan pembelajaran (Gultom 2015).

Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Komponen utama dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa dan guru, dalam hal ini siswanya yang menjadi subyek belajar, bukan menjadi obyek belajar. Oleh karena itu, paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru hendaknya dirubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa atau StudentCentered Learning. Pada kenyataanya, saat ini masih banyak guru yang belum menerapkan pembelajaran yang mengacu pada

StudentCentered Learning.Akibat dari kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang kreatif dalam memecahkan masalah, partisipasi rendah, siswa pasif, serta kegiatan


(16)

2

belajar mengajar tidak efisien sehingga pada akhirnya hasil belajar menjadi rendah (Dewi, 2013).

Beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran kimia di SMA, salah satunya adalah keterbatasan sumber belajar yang ada yaitu hanya buku teks. Pemilihan buku sebagai sumber belajar harus memperhatikan kesesuaian materi ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran, dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa belajar secara maksimum. Beberapa persyaratan yang diperlukan untuk menjadikan buku sebagai sumber belajar, yaitu ketersediaan yang dapat dijangkau oleh pebelajar, dapat membantu siswa untuk belajar dan memenuhi kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri. Buku ajar yang baik harus mampu memotivasi pembelajar dengan memanfaatkan hal-hal menarik seperti gambar, ilustrasi, contoh soal (kasus), memiliki materi yang mencukupi untuk mendukung pengajaran, dan dapat dipergunakan untuk mendukung kegiatan pemecahan masalah (Situmorang, 2013).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru/tenaga pendidikadalah dengan mengembangkan bahan ajar ke dalam berbagai bentuk bahan ajar. Namun demikian, dalam pengembangan bahan ajar perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Pentingnya pengembangan bahan ajar kimia adalah supaya antarpeserta

didik dan tenaga pendidik terdapat kesinambungan pemikiran dalam

pembelajaran. Pengembangan bahan ajar harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwewenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan kurikulum yang berlaku.Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah dan Atas (2010), bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar. Menurut Depdiknas (2008), bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan (Singarimbun, 2015).

Materi dalam bahan ajar yang akan dikembangkan dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk memacu siswa menguasai konsep aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Penyajian materi tidak dilengkapi dengan pengintegrasian


(17)

3

model pembelajaran yang tepat menyebabkan pembelajaran cenderung monoton dan membosankan, sehingga konsep dasar kimia menjadi kurang menarik dan semakin sulit dipahami siswa. Solusi dari hal tersebut maka bahan ajar harus diintegrasikan dengan model pembelajaran yang menarik dan juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran kimia. Pada kesempatan ini model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) (Khotim, 2015).

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakanpembelajaran terpadu

yang berbasismasalah. Pembelajaran Berbasis

Masalahmengembangkanketerampilan menganalisis masalah dan membahasnya sehingga motivasi untuk siswa belajar mandiri juga meningkat (Sawitri, 2015). Tujuan utama PBM adalah untuk meningkatkan penerapan pengetahuan, pemecahan masalah, dan keterampilan pembelajaran mandiri siswa yang mengharuskan mereka untuk secara aktif mengartikulasikan, memahami, dan memecahkan masalah. PBM terfokus, di mana pelajar mulai belajar dengan membahas simulasi dari suatu masalah otentik (Susilo, 2012).

Berdasarkan akar permasalahan di atas, maka diperlukan bahan ajar sebagai sumber belajar yang mudah dipahami siswa. Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu modul (Singarimbun 2015). Menurut Prastowo dalam Khotim (2015), modul adalah bahan ajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu agar siswa mampu menguasai kompetensi yang diajarkan.

Ilmu kimia sebagai salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat materi, struktur materi, perubahan materi serta energi yang menyertai reaksi kimia (Faika, 2011). Salah satu materi pada kelas XI semester ganjil pada kurikulum 2013 adalah hidrokarbon. Di dalam materi hidrokarbon terdapat materi mengenai senyawa alkana dan sikloalkana. Alkana disebut juga senyawa alifatik atau alisiklik yang artinya adalah senyawa rantai terbuka.Secara umum alkana mempunyai rumus molekul CnH2n+2.


(18)

4

tertutup atau berstruktur lingkar. Meskipun sikloalkana merupakan hidrokarbon jenuh, namun rumus umumnya adalah CnH2n. Hal ini disebabkan sikloalkana

kehilangan satu atom hidrogennya jika atom C – C membentuk cincin. Kedua senyawa ini tergolong dalam hidrokarbon jenuh.

Beberapa hasil penelitian dengan menggunakan bahan ajar kimia berbasis masalah telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, antara lain penelitian Khotim (2015) yang menunjukkan bahwa modul kimia berbasis masalah pada materi asam basa sangat layak dan efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa. dengan penilaian pakar diperoleh kriteria sangat layak yaitu pakar materi sebesar 3,82, pakar bahasa sebesar 3,69, dan pakar penyajian sebesar 3,9, itu berarti bahwa modul pembelajaran kimia adalah valid dan tidak perlu direvisi. Sunaringtyas (2015) menunjukkan bahwa modul kimia berbasis masalah pada materi konsep mol layak digunakan dalam proses pembelajaran dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan penilaian validator pada aspek kelayakan isi 4,3, kelayakan kebahasaan 4,3, kelayakan sajian 4,3 dan kelayakan kegrafisan 4,1, itu berarti bahwa modul kimia berbasis masalah valid dan tidak perlu direvisi.

Penelitian Yanti (2015) menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan modul pembelajaran fisika SMA/MA berbasis masalah efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.Hasil validasi dosen pada kelayakan isi dan kelayakan penyajian menunjukkan kategori baik dan hasil validasi guru pada kelayakan bahasa menunjukkan kategori baik. Hal ini berarti modul pembelajaran fisika berbasis masalah valid dan tidak perlu direvisi.

Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka penulis ingin mengembangkan bahan ajar kimia yaitu modul pada materialkana dan sikloalkana di Sekolah Menengah Atas dan penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Modul Berbasis MasalahPada Materi Alkana dan Sikloalkana di Sekolah Menengah Atas”


(19)

5

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan modul berbasis masalah pada materi alkana dan sikloalkana di Sekolah Menengah Atas.

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Adanya pemahaman konsep yang mengambang dalam penguasaan materi kimia menjadi penyebab kesulitan belajar siswa sehingga tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Saat ini masih banyak guru yang belum menerapkan pembelajaran yang mengacu pada StudentCentered Learningakibatnya siswa menjadi kurang kreatif dalam memecahkan masalah, partisipasi rendah, siswa pasif, serta kegiatan belajar mengajar tidak efisien sehingga pada akhirnya hasil belajar menjadi rendah.

3. Keterbatasan sumber belajar yang ada yaitu hanya buku teks yang harus memperhatikan kesesuaian materi ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa belajar secara maksimum.

4. Penyajian materi tidak dilengkapi dengan pengintegrasian model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran cenderung monoton dan membosankan, sehingga konsep dasar kimia menjadi kurang menarik dan semakin sulit dipahami siswa.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya: 1. Bahan ajar yang digunakan adalah modul yang dikembangkan.


(20)

6

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 9 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

4. Materi yang diajarkan adalah alkana dan sikloalkana. 5. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013.

1.5. Rumusan Masalah

Masalah yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah bahan ajar materi alkana dan sikloalkana padabuku yang digunakan di SMA/MA memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Apakah modul yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

3. Apakah implemetasi model pembelajaran berbasis masalah yang didukung modul yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi alkana dan sikloalkana?

4. Apakah hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi modul lebih besar dari harga KKM ?

1.6. Tujuan Penelitian

Adapun mengenai tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Untuk mengetahui bahan ajar materi alkana dan sikloalkana pada buku yang digunakan di SMA/MA memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

2. Untuk mengetahui modul yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

3. Untuk mengetahui implemetasi model pembelajaran berbasis masalah yang didukung modul yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi alkana dan sikloalkana.

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi modul lebih besar dari harga KKM.


(21)

7

1.7. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, modul yang dibuat dapat memberikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat sumber belajar serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2. Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peserta didik, bahan ajar dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri.

4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA Negeri 9 Medan.

1.8. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan pada penelitian

pengembangan ini diantaranya:

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan.

2. Materi ajar merupakan salah satu sumber belajar yang memberikan

kesempatan cukup besar dalam upaya memperluas kesempatan

memperoleh pendidikan dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

3. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

4. Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik


(22)

8

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri.

5. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang melibatkan siswa pada pembelajaran dan penyelesaian masalah real yang ada.


(23)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahan ajar pada materi alkana dan sikloalkana pada buku yang digunakan di

SMA/MA sudah memenuhi kriteria Badan Standar Nasional

Pendidikan(BSNP) dengan kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi.

2. Modulyang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh : kelayakan isi = 3,62; kelayakan bahasa = 3,56; kelayakan penyajian = 3,56; kelayakan kegrafikaan = 3,52 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.

3. Implemetasi model pembelajaran berbasis masalahyang didukung bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi alkana dan sikloalkana.

4. Dari penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan pengolahan data yang ada, maka didapat hasil belajar kimia menggunakan pembelajaran berbasis masalah terintegrasi modul lebih besar dari hargaKKM.

5.2.Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk sebelum menggunakan buku atau bahan ajar sebagai media pembelajaran, seharusnya pengajar terlebih dahulu memeriksa isi buku yang akan digunakan sehingga apabila ada kesalahan atau kekurangan baik dari segi urutan materi serta dalam kebenaran konsep, dapat diperbaiki sebelum disampaikan kepada pelajar.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini,


(24)

60

perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam belajar.

3. Modul berbasis masalah pada pengajaran alkana dan sikloalkana perlu direkomedasikan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

4. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar berbasis masalah pada materi kimia SMA/MA yang lain agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.


(25)

61

DAFTAR PUSTAKA

Aisyi, F.K., Elvyanti, S., Gunawan, T., dan Mulyana, E., (2013), Pengembangan Bahan Ajar TIK SMP Mengacu Pada Pembelajaran Berbasis Proyek,

Jurnal Invotec9 (2): 117-128

Arifin Z., (2011),Evaluasi Pembelajaran,PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Aritonang, K.T., (2008), Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Jurnal Pendidikan Penabur10: 11-21

Arsyad, A., (2008),Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia3 (3): 89-97

Dewi, R.S., Haryono, dan Utomo, S.B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa denganProblem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia2 (1) : 15-20

Dimyati, dan Mudjiono, (2013),Belajar dan Pembelajaran,Rineka Cipta, Jakarta

Faika, S., dan Side, S., (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar,Jurnal Chemica12 (2): 18-26

Gultom, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Hamdani, (2011),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Medan.


(26)

62

Haryati, S., (2012), Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, Jurnal Education37 (1): 11-26 Khotim, H.N., Nurhayati, S., dan Hadisaputro, S., (2015), Pengembangan Modul

Kimia Berbasis Masalah Pada Materi Asam Basa, Chemistry in

Education4 (2): 64-69

Kusnadi, Masykuri, M., dan Mulyani, S., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan

Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa,Jurnal Inkuiri2 (2): 163-172

Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mardapi, D., (2007), Buletin BSNP : Media Komunikasi dan Dialog Standar Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.

Meltzer,D.E., (2002), The Relerationship Betweeen Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physic: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 1-6.

Nugraha, D.A., Binadja, A., dan Supartono, (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education2 (1): 27-34

Nuryanto., Utami, B., dan S, A.N.C., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Presentasi Beajar Siswa Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI Siswa SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)4 (4)87-94

Parmin, dan Peniati, E., (2012), Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Penelitian Pembelajaran, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia1 (1): 8-15

Rosita, A., Sudarmin, dan Marwoto, P., (2014), Perangkat PembelajaranProblem Based Learning Berorientasi Green Chemistry Materi Hidrolisis Garam Untuk MengembangkanSoft Skill Konservasi Siswa, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia3 (2): 134-139


(27)

63

Sawitri, R.N., S,W.A.E., dan Mulyani, B., (2015), Upaya Peningkatan Kemampuan Analisis dan Presentasi Belajar Siswa Melalui Strategi Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Laboratorium Pada Matei Pokok Stoikiometri Kelas X-MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)4 (4): 103-108 Selcuk, G.S., Caliskan, S., dan Sahin, M., (2013), A Comparison of Achievement

in Problem-Based, Strategic and Traditional Learning Classes in Physics,

International Journal on New Trends in Education and Their Implications4 (1): 154-164

Silaban, R., Silaban, S., Panggabean, F.T.M., dan Ginting, E., (2014),

Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi Berbasis Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL), Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Silitonga, P., M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Singarimbun, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung : 237-246

Sudrajat, A., (2013),Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru.,Disertasi, UPI, Bandung.

Sumarji, (2009), Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika dan Tegangan di SMK, Lembaran Ilmu Kependidikan32 (2) : 129-140


(28)

64

Sunaringtyas, K., Saputro, S., dan Masykuri, M., (2015), Pengembangan Modul Kimia Berbasis Masalah Pada Materi Konsep Mol Kelas X SMA/MA Sesuai Kurikulum 2013,Jurnal Inkuiri4 (2): 36-46

Susilo, A.B.,(2012), Pengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berpikir Kritis Siswa SMP,

Journal of Primary Educational1(1) :58-63

Wahyudi, B.S., Hariyadi, S., dan Hariani, S.A., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso,Jurnal Pengajaran MIPA3 (3) : 83-92

Wasti, S., (2013), Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang, Skripsi, Fakultas Teknik, UNP, Padang.

Yanti, F.A., Sukarmin, dan Suparmi, (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika SMA/MA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa,Jurnal Inkuiri4 (3): 96-103


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahan ajar pada materi alkana dan sikloalkana pada buku yang digunakan di

SMA/MA sudah memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan(BSNP) dengan kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi.

2. Modulyang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh : kelayakan isi = 3,62; kelayakan bahasa = 3,56; kelayakan penyajian = 3,56; kelayakan kegrafikaan = 3,52 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.

3. Implemetasi model pembelajaran berbasis masalahyang didukung bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi alkana dan sikloalkana.

4. Dari penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan pengolahan data yang ada, maka didapat hasil belajar kimia menggunakan pembelajaran berbasis masalah terintegrasi modul lebih besar dari hargaKKM.

5.2.Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk sebelum menggunakan buku atau bahan ajar sebagai media pembelajaran, seharusnya pengajar terlebih dahulu memeriksa isi buku yang akan digunakan sehingga apabila ada kesalahan atau kekurangan baik dari segi urutan materi serta dalam kebenaran konsep, dapat diperbaiki sebelum disampaikan kepada pelajar.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini, dan dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan dengan


(2)

perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam belajar.

3. Modul berbasis masalah pada pengajaran alkana dan sikloalkana perlu direkomedasikan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

4. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar berbasis masalah pada materi kimia SMA/MA yang lain agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyi, F.K., Elvyanti, S., Gunawan, T., dan Mulyana, E., (2013), Pengembangan Bahan Ajar TIK SMP Mengacu Pada Pembelajaran Berbasis Proyek, Jurnal Invotec9 (2): 117-128

Arifin Z., (2011),Evaluasi Pembelajaran,PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Aritonang, K.T., (2008), Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Jurnal Pendidikan Penabur10: 11-21

Arsyad, A., (2008),Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia3 (3): 89-97

Dewi, R.S., Haryono, dan Utomo, S.B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa denganProblem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia2 (1) : 15-20

Dimyati, dan Mudjiono, (2013),Belajar dan Pembelajaran,Rineka Cipta, Jakarta

Faika, S., dan Side, S., (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar,Jurnal Chemica12 (2): 18-26

Gultom, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.


(4)

Haryati, S., (2012), Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, Jurnal Education37 (1): 11-26 Khotim, H.N., Nurhayati, S., dan Hadisaputro, S., (2015), Pengembangan Modul

Kimia Berbasis Masalah Pada Materi Asam Basa, Chemistry in Education4 (2): 64-69

Kusnadi, Masykuri, M., dan Mulyani, S., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa,Jurnal Inkuiri2 (2): 163-172

Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mardapi, D., (2007), Buletin BSNP : Media Komunikasi dan Dialog Standar Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.

Meltzer,D.E., (2002), The Relerationship Betweeen Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physic: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 1-6.

Nugraha, D.A., Binadja, A., dan Supartono, (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education2 (1): 27-34

Nuryanto., Utami, B., dan S, A.N.C., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Presentasi Beajar Siswa Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI Siswa SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)4 (4)87-94

Parmin, dan Peniati, E., (2012), Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Penelitian Pembelajaran, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia1 (1): 8-15

Rosita, A., Sudarmin, dan Marwoto, P., (2014), Perangkat PembelajaranProblem Based Learning Berorientasi Green Chemistry Materi Hidrolisis Garam Untuk MengembangkanSoft Skill Konservasi Siswa, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia3 (2): 134-139


(5)

Sawitri, R.N., S,W.A.E., dan Mulyani, B., (2015), Upaya Peningkatan Kemampuan Analisis dan Presentasi Belajar Siswa Melalui Strategi Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Laboratorium Pada Matei Pokok Stoikiometri Kelas X-MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)4 (4): 103-108

Selcuk, G.S., Caliskan, S., dan Sahin, M., (2013), A Comparison of Achievement in Problem-Based, Strategic and Traditional Learning Classes in Physics, International Journal on New Trends in Education and Their Implications4 (1): 154-164

Silaban, R., Silaban, S., Panggabean, F.T.M., dan Ginting, E., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi Berbasis Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL), Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Silitonga, P., M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Singarimbun, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung : 237-246

Sudrajat, A., (2013),Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru.,Disertasi, UPI, Bandung.

Sumarji, (2009), Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika dan Tegangan di SMK, Lembaran Ilmu Kependidikan32 (2) : 129-140


(6)

Sunaringtyas, K., Saputro, S., dan Masykuri, M., (2015), Pengembangan Modul Kimia Berbasis Masalah Pada Materi Konsep Mol Kelas X SMA/MA Sesuai Kurikulum 2013,Jurnal Inkuiri4 (2): 36-46

Susilo, A.B.,(2012), Pengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berpikir Kritis Siswa SMP, Journal of Primary Educational1(1) :58-63

Wahyudi, B.S., Hariyadi, S., dan Hariani, S.A., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso,Jurnal Pengajaran MIPA3 (3) : 83-92

Wasti, S., (2013), Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang, Skripsi, Fakultas Teknik, UNP, Padang.

Yanti, F.A., Sukarmin, dan Suparmi, (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika SMA/MA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa,Jurnal Inkuiri4 (3): 96-103