Sampel Persiapan Alat SUBJEK PENELITIAN 1. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan membandingkan dua kelompok dengan perlakuan yang berbeda.

3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di ruang IDT RSUP HAM Medan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan atau sampai jumlah sampel terpenuhi. 3.3. SUBJEK PENELITIAN 3.3.1. Populasi Penderita yang dilakukan BSOL di ruang IDT RSUP HAM Medan baik untuk tujuan diagnostik maupun tujuan pengobatan.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yang dipilih secara acak. 3.3.3. Kriteria inklusi dan eksklusi 3.3.3.1. Kriteria inklusi 1. Pasien yang terindikasi untuk dilakukan prosedur BSOL atas indikasi diagnostik dan terapi. 2. Pasien yang bersedia dan telah menandatangani pernyataan persetujuan untuk dilakukan prosedur tindakan BSOL. Universitas Sumatera Utara 3. Prosedur BSOL dilakukan dengan anastesi lokal di ruang IDT RSUP HAM Medan. 4. Persiapan pre bronkoskopi pasien dilakukan di ruang rawat inap RSUP HAM Medan. 5. Pelaksanaan prosedur bronkoskopi dilakukan oleh seorang Ahli Bronkoskopi yang berpengalaman yang sesuai berdasarkan kriteria American College of Chest Physicians ACCP dan teknik pelaksanaan instilasi bronkoskop sesuai rekomendasi dari ACCP.

3.3.3.2. Kriteria Eksklusi .

1. Pasien yang tidak kooperatif. 2. Terjadi komplikasi dan atau keadaan umum pasien yang memburuk saat instilasi bronkoskop berlangsung sehingga prosedur bronkoskopi tidak terselesaikan.

3.4. BESAR SAMPEL

Besar sampel dihitung berdasarkan rumus : Z α + Zβ 2 SD 2 n1= n2 = X 1 - X 2 2 n1 : Jumlah sampel kelompok I n2 : Jumlah sampel kelompok II Z ∝ : Nilai baku dari tabel Z yang besarnya tergantung dari n ilai α yang d itentukan, α = 0,05 → Zα = 1,96 Universitas Sumatera Utara Z β : Nilai baku dari tabel Z yang besarnya tergantung dari nilai β yang ditentukan, β = 0,20 → Zβ = 0,842 Myles PS dkk, 1999 SD : Simpangan baku = 0,4 MacDougall M dkk,2011 x1-x2 : Beda rerata yang bermakna  0,2 Sethi CN dkk,2005 Besar sampel untuk masing-masing kelompok : 1,96 + 0,842 2 0,4 2 n = = 31,4 ≈ 32 orang 0,2 2

3.5 . STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN

BRONKOSKOPI DI RUANGAN IDT RSUP HAM MEDAN 3.5.1. Persiapan Pasien 1. Persetujuan dan ijin tindakan bronkoskopi dari pasien dan diketahui keluarga terdekat dengan saksi petugas paramedismedis, setelah diberi penjelasan tentang tindakan dan tujuan pemeriksaan serta komplikasinya. 2. Foto toraks PA dan lateral terbaru, bila ada foto lain oblik, top lordotik, lateral foto, CT scan dan lain–lain. 3. Pemeriksaan spirometri 4. EKG terbaru danatau hasil konsultasi kardiologi. 5. Laboratorium Darah rutin, faal hemostasis, Analisa gas darah arteri . 6. Puasa sekurang–kurangnya 4 jam sebelum tindakan dilakukan. 7. Injeksi Diazepam 5 mg im 3 jam sebelum prosedur bronkoskopi dilakukan. Universitas Sumatera Utara 8. Injeksi Sulfas Atropin 0,25 mg subkutan ½ jam sebelum tindakan bronkoskopi dilakukan.

3.5.2 Persiapan Alat

1. 1 Unit Bronkoskop Serat Optik Lentur BSOL dan light source. 2. 1 Unit alat penghisap suction yang berfungsi baik. 3. Lampu kepala. 4. Aparatus instilasi lidokain. 5. Lidokain 10 spray Xylocain spray 10 ® dan Lidokain 2 Xylocain 2 ® . 6. Pot lidokain dengan semprit 10 cc. 7. Nebulizer merek GEA Medical Nebulizer model 403C dengan mouthpiece 8. Asesori tindakan bronkoskopi. 9. Pulse oxymeter. 10. Sumber O2 dan aparatusnya nasal kanul. 11. Obat–obat emergensi. 12. Alatperlengkapan emergensi. 13. Perlengkapan pencucian bronkoskop 14. Alat–alat infus. 15. Obat–obat premedikasi. Universitas Sumatera Utara 3.5.3 Cara Kerja pelaksanaan BSOL dengan Anastesi Lokal Cara SpraySemprotan dan Dilanjutkan Spray as you go 1. Persiapan pasien dilakukan di ruang persiapan dengan memeriksa keadaan umum pasien serta tanda–tanda vital pasien. 2. Premedikasi dengan diazepam 5 mg intramuskular 3 jam sebelum prosedur dan sulfas atropin 0,25 mg subkutan ½ jam sebelum prosedur berlangsung. 3. Anastesi lokal dengan Xylocain spray 10 ® 5-7 kali semprotan di daerah orofaring dan laringofaring serta pita suara dengan bantuan kaca laring. 4. Tunggu beberapa saat sampai pasien sulit menelan atau terasa mengganjal di tenggorokannya. 5. Penderita siap diperiksa dalam posisi telentang dengan pemeriksa berdiri di belakang kepala pasien. 6. Oksimeter ditempelkan pada jari telunjuk kanankiri, oksigen kanula nasal dengan arus 3 – 4 litermenit dan kedua mata ditutup dengan kain penutup untuk mencegah terkena larutan lidokaincairan pembilas. 7. Mouth–piece diletakan di antara gigi rahang atas dan rahang bawah untuk mencegah tergigitnya bronkoskop. 8. Insersi bronkoskop secara transoral. 9. Instilasi Xylokain 2 ® sebanyak 2 ml melalui bronkoskop masing-masing pada trakea, karina, bronkus utama kanan dan atau bronkus utama kiri dan atau segmen dan atau subsegmen bronkus. 10. Dipelajari pita suara, trakea, karina, bronkus utama kanankiri, bronkus lobus, bronkus segmen, bronkus subsegmen. Universitas Sumatera Utara 11. Dilakukan prosedur diagnostik dan atau terapi sesuai kebutuhan sampai prosedur selesai. Keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital di periksa kembali. 12. Penilaian Visual analogue scale dan jumlah batuk mulai saat insersi bronkoskop transoral sampai bronkoskop di keluarkan.

3.5.4. Cara Kerja Pelaksanaan BSOL dengan Anastesi Lokal Cara Nebulisasi Lidokain dan Dilanjutkan S

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kenyamanan Pasien yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

3 76 106

Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 106 101

Profil Penderita Yang Dilakukan Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Di Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) RSUP H. Adam Malik Medan

3 49 53

Penerimaan Tenaga Non PNS RSUP H. Adam Malik Semester I TA 2017

0 1 6

Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. BRONKOSKOPI 2.1.1. SEJARAH BRONKOSKOPI - Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 7

Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 20

Perbandingan Kenyamanan Pasien yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 8

Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 9