4 Gambar 1. Diagram kerangka pikir penelitian
Kerusakan Terumbu Karang
Perubahan Alam dan Aktivitas Manusia
Pemanasan Global Perubahan Iklim
Penyinaran Lebih Lama Peningkatan Intensitas Cahaya
Stres Simbion Zooxanthellae
Penurunan Pigmen Fotosintetik
Kultur zooxanthellae menggunakan Intensitas Cahaya Berbeda
Analisis Kandungan Klorofil –a dan –c
IC
1
3800 Lux,20 W IC
2
6250 Lux,40 W IC
K
7980 Lux,45 W Perubahan Warna Karang
Bleaching
IC
3
11800 Lux, 60 W
5
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian yaitu: a.
Pengaruh intensitas cahaya terhadap kandungan pigmen klorofil-a atau klorofil-c zooxanthellae Anova
H =Intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap kandungan klorofil-a atau
klorofil-c pada zooxanthellae H
1
=Intensitas cahaya berpengaruh terhadap kandungan klorofil-a atau klorofil-c pada zooxanthellae
b. Pengaruh intensitas cahaya terhadap kandungan pigmen klorofil-a atau
klorofil-c zooxanthellae Uji Lanjut H
= Tidak terdapat satu atau lebih intensitas cahaya yang memberikan pengaruh terhadap kandungan klorofil-a atau klorofil-c pada
zooxanthellae H
1
= Ada satu atau lebih intensitas cahaya yang memberikan pengaruh terhadap kandungan klorofil-a atau klorofil-c pada zooxanthellae
6
II. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Alat penelitian
No Alat Spesifikasi
Kegunaan 1
Autoklaf Wiseclave Wacs1060
Sterilisasi alat dan bahan
2 Sentrifuge
aRotina 35 Pemisahan larutan
3 Bunsen
- Sterilisasi
4 Mikropipet
Socorex 20-200 µl Mengambil larutan
5 Hot stirer plate
Stuart CB162 Menghomogenkan media
6
Erlenmeyer Pyrex 250, 300, 500 ml
Wadah larutan
7 Mikroskop
Leica EC3 Pengamatan sampel
8 Timbangan digital
0,1 G EP 1200 C dan BBL41
Menimbang bahan
9
Laminar Air Flow NUAIRE, Series 11
Preparasi sampel
10
Luxmeter Digital luxmeter
Untuk mengukur
intensitas cahaya
11 Kertas saring
0,045 µm Menyaring air
12 Spektrofotometer
Genesy 20 Mengukur klorofil
13
Lampu TL Philips 20,40 dan 60 watt
Pencahayaan
14
Tabung Reaksi 20-25 ml
Wadah sampel klorofil
15 Refraktometer
Atago 5MILL-E Mengukur salinitas
16 Inkubator
75x55 cm Menyimpan hasil isolasi
17 Vortex
Boeco Vortex Mixer V 1 Plus
Menghomogenkan Sampel Klorofil
7 Tabel 2. Bahan penelitian
No Bahan Kegunaan
1 Air laut steril
Pembuatan media
2 Thiamine B7
Meningkatkan pertumbuhan zooxanthellae
3 Pupuk conwy
Sumber nutrien bagi zooxanthellae
4 Biotine B1
Meningkatkan pertumbuhan zooxanthellae
5 NaNO
3
Meningkatkan pertumbuhan zooxanthellae
6 NaH
2
PO
4
Meningkatkan pertumbuhan zooxanthellae
7
Antibiotik Kanamycin,
Amoxsan, Streptomycin Penghambat pertumbuhan biokontaminasi
8 Karang Lunak Zoanthus sp.
Host zooxanthellae
9 Alkohol 70
Sterilisasi
10 Aquades
Pembuatan media
11
Aseton 90 Ekstrak klorofil
2.3 Prosedur Penelitian
2.3.1 Persiapan Alat dan Bahan
Tahap awal dari pembuatan media kultur zooxanthellae dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Persiapan alat dan bahan
yang dilakukan dalam penelitian meliputi sterilisasi basah, fisik, perebusan dan UV. Sterilisasi dengan UV digunakan untuk air laut. Air laut yang digunakan
berasal dari PT. Central Proteina Prima CPP, Lampung Selatan yang terlebih dahulu di UV. Sterilisasi basah yaitu strelisasi dengan menggunakan autoklaf.
Botol kultur berukuran 500 ml dan air laut dimasukkan kedalam autoklaf pada suhu 121
C selama 15 menit dengan tekanan 1 atm. Selanjutnya sterilisasi dengan perebusan yaitu air laut dan selang aerasi.
Air laut direbus sampai mendidih dan disaring menggunakan kertas saring, sedangkan selang aerasi direbus kemudian dikeringkan. Sterilisasi fisik dilakukan
dengan menggunakan alkohol 70 dan alat-alat yang disterilisasi dengan menggunakan alkohol yaitu pipet tetes, tabung ukur 15 ml, laminar air flow serta
dilakukan di ruang steril.
2.3.2 Persiapan Media Kultur Zooxanthellae
Media kultur merupakan media air laut yang diperkaya dengan pupuk conwy, biotin, thiamine, NaNO
3
, NaH
2
PO
4
serta penambahan antibiotik