Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Murid SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 060895 DI

KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2014

NOVITA AYU SIREGAR 135102049

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 060895 DI

KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2014

ABSTRAK Novita Ayu Siregar

Latar belakang : Indonesia terdapat 250.000 sekolah negeri, swasta, maupun sekolah agama. Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, jumlah anak diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah sebesar ini, anak usia sekolah perlu dijaga, dan dilindungi kesehatannya, pada usia anak sekolah penyakit yang sering dihadapi anak sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan

Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid Sekolah Dasar Negeri 060895 tahun 2014

Metologi : Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel secara total sampling. Jumlah sampel 35 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil : Berdasarkan hasil data penelitian pencapaian pendidikan kesehatan 51,4%, pelayanan kesehatan 60% dan lingkungan sekolah sehat 68%. Pelaksanaan kegiatan PHBS dilingkungan sekolah rata-rata mencapai 54%.

Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan program UKS masih berjalan dengan kurang baik. Oleh karena itu diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kegiatan program UKS di setiap Sekolah Dasar dalam wilayah kerjanya.

Kata kunci : Program UKS, PHBS, Murid Sekolah Dasar.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Murid SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru Tahun 2014 ”.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep, selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Dr.dr.Juliandi Harahap, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Evi Karota,SKp,MNS selaku Dosen Penguji I, yang telah memberikan arahan, dan masukan kepada penulis dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dr.Christoffel L Tobing,SpOG (K) selaku Dosen Penguji II, yang telah memberikan arahan, dan masukan kepada penulis dalam Karya Tulis Ilmiah ini.


(5)

6. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu 7. pengetahuan, bimbingan serta nasihat selama menjalani penyusunan karya

tulis ilmiah ini.

8. Teristimewa dan tercinta kedua orang tua, Ayahanda (Koilar Siregar), dan Ibunda (Masriani Harahap), kakak (Yetti Dynaria Siregar, SST), serta Adik peneliti (Ary Muliansyah Siregar) yang tidak henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, mendidik, membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang serta perhatian.

9. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, cinta dan kasih sayang, serta dorongan baik berupa moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan tanggapan demi kese mpurnaan karya tulis ilmiah ini, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diterima dan dilanjutkan serta memberi manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan semua pihak yang membaca.

Medan, Juli 2014 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I Pendahuluan ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II Tinjauan Pustaka ... 6

A.Usaha Kesehatan Sekolah ... 6

1. Defenisi ... 7

2. Tujuan, Sasaran dan Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ... 8

3. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ... 9

a. Pendidikan Kesehatan di Sekolah ... 10

b. Pelayanan Kesehatan ... 11

c. Pembinaan Lingkungan Kesehatan ... 12

d. M asalah Kesehatan yang Dapat Dikurangi Melalui UKS...14


(7)

iii

e. ... Ha

sil Program UKS yang Diharapkan ... 15

B.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ... 16

1. ... De fenisi ... 16

2. ... Tu juan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ... 17

3. ... Sa saran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ... 17

4. ... Str ategi dan Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ... 18

BAB III Kerangka Konsep ... 20

A.Kerangka Konsep ... 20

B.Defenisi Operasional ... 21

BAB IV Metode Penelitian ... 23

A.Desain Penelitian ... 23

B.Populasi dan Sampel ... 23

C.Tempat Penelitian Dan Waktu Penelitian ... 24

1. Tempat Penelitian ... 24

2. Waktu Penelitian ... 24

D.Etika Penelitian ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 28

H. Pengolahan Data ... 28

I. Analisa Data ... 29

BAB V Hasil dan Pembahasan 30

A. Hasil Penelitian 30

1. Analisis univariat 30


(8)

BAB VI Kesimpulan dan Saran 45

A. Kesimpulan 45

B. Saran 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 21 Tabel 5.1 Distribusi fekuensi dan persentase karakteristik Responden... 30 Tabel 5.2 Distribusi jawaban responden pelaksanaan program UKS dengan

perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar Negeri 060895 berdasarkan kegiatan pendidikan kesehatan... 31 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan program UKS

dengan perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan pendidikan Kesehatan... 32 Tabel 5.4 Distribusi jawaban responden pelaksanaan program UKS dengan

perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar berdasarkan kegiatan pelayanan kesehatan... 33 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan program UKS

dengan perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan pelayanan Kesehatan... 33 Tabel 5.6 Distribusi jawaban responden pelaksanaan program UKS dengan

perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar berdasarkan kegiatan lingkungan sekolah sehat... 34

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan lingkungan


(9)

Tabel 5.8 Distribusi jawaban responden pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar berdasarkan perilaku siswa... 36

vii

Tabel 5.9 Distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan perilaku siswa... 37 Tabel 5.10 Distribusi jawaban responden pelaksanaan program UKS dengan

perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar berdasarkan lingkungan sekolah... 38 Tabel 5.11 Distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan program UKS

dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar berdasarkan lingkungan sekolah... 39


(10)

DAFTAR SKEMA


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9

: : : : : : : : :

Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Informed Consent

Kuesioner

Lembar Konsultasi Surat Izin Data Penelitian

Surat Balasan Izin Penelitian Dinas Pendidikan Surat Balasan Izin Penelitian dari Kepala Sekolah Master Tabel


(12)

PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 060895 DI

KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2014

ABSTRAK Novita Ayu Siregar

Latar belakang : Indonesia terdapat 250.000 sekolah negeri, swasta, maupun sekolah agama. Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, jumlah anak diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah sebesar ini, anak usia sekolah perlu dijaga, dan dilindungi kesehatannya, pada usia anak sekolah penyakit yang sering dihadapi anak sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan

Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid Sekolah Dasar Negeri 060895 tahun 2014

Metologi : Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel secara total sampling. Jumlah sampel 35 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil : Berdasarkan hasil data penelitian pencapaian pendidikan kesehatan 51,4%, pelayanan kesehatan 60% dan lingkungan sekolah sehat 68%. Pelaksanaan kegiatan PHBS dilingkungan sekolah rata-rata mencapai 54%.

Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan program UKS masih berjalan dengan kurang baik. Oleh karena itu diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kegiatan program UKS di setiap Sekolah Dasar dalam wilayah kerjanya.

Kata kunci : Program UKS, PHBS, Murid Sekolah Dasar.


(13)

viii BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tindakan, sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

Terkait dalam hali tersebut pada tahun 1991 diterbitkan Surat Keputusan bersama 4 menteri, yaitu menteri kesehatan, menteri pendidikan, menteri agama dan menteri dalam negeri dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam rangka mewujudkan sekolah sehat di Indonesia (Depkes, 2007).


(14)

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Effendi (2012) tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dimana UKS sangat perlu dilakukan mengingat anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan, usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat, keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang

dicapai, pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan sehat umumnya.

Disamping itu pada usia anak sekolah penyakit yang sering dihadapi anak sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan (Depkes, 2007). Dari 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun. Menurut badan kesehatan dunia (WHO) setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare.

Berdasarkan laporan pusat promosi kesehatan diketahui bahwa 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada yang bisa dikerjakan pada kondisi sakit, bahwa aktivitas sehari-hari juga dapat dilakukan bila kondisi fisik, psikis dan lingkungan yang makin buruk (Depkes, 2007).

Atas dasar tersebut pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) perlu dilaksanakan secara optimal di sekolah, yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Akan tetapi belum semua sekolah melaksanakan program ini dengan baik, hal ini merupakan suatu kendala dan


(15)

tantangan dalam pelaksanaan UKS yang sering terbentur pada masalah tenaga guru yang belum terlatih untuk melaksanakan kegiatan tersebut (Depkes, 2007).

Berdasarkan survey yang dilakukan di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Area diketahui memiliki fasilitas sekolah permanen, memiliki 6 ruangan belajar, 1 ruangan perpustakan, ruang UKS yang tidak memiliki kriteria sebagai UKS yang baik dan tidak dimanfaatkan dengan baik, selain itu sekolah juga tidak memiliki kantin di dalam lingkungan sekolah sehingga murid terbiasa membeli makanan di luar sekolah yang belum tejamin kebersihannya,selain itu sekolah juga memiliki kamar mandi yang terpisah antara wanita dan laki-laki yang tidak terjaga kebersihannya.

Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan mengidentifikasi pelaksanaan Program UKS dan perilaku hidup bersih dan sehat murid SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru Tahun 2014.

A. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah

1. Bagaimana pelaksanaan program UKS di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru.

2. Bagaimana pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum


(16)

Untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru periode Februari-Juni 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan program UKS berdasarkan pendidikan kesehatan di sekolah SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru.

b. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan program UKS berdasarkan pelayanan kesehatan di sekolah SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru.

c. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan program UKS berdasarkan lingkungan sekolah sehat di sekolah SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru.

d. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan perilaku siswa di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru.

e. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat berdasarkan perilaku siswa di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan gambaran terhadap kondisi kegiatan pelaksanaan program UKS serta kesehatan anak didik untuk


(17)

mengambil langkah-langkah terhadap pengembangan kegiatan UKS di sekolah.

2. Bagi murid SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru

Penelitian ini digunakan juga untuk penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Murid SD Negeri 060895 sehingga para murid menyadari dan memahami pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk tetap menjaga atau meningkatkan kesehatan setiap individu.

3. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola dan penanggung jawab program UKS untuk mengembangkan program tersebut. 4. Bagi peneliti

Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian di bidang kesehatan khususnya pada murid-murid SD Negeri No. 060895 yang berhubungan dengan Pelaksanaan program UKS dengan perilaku Hidup Bersih dan Sehat.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Defenisi

Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen kesehatan, Departemen Pendidikan, dan kebudayaan dan Departeman Dalam Negeri. Pada tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes tentang kelompok kerja UKS (Effendi, 2012).

Masalah kesehatan seperti tingkat penyakit yang tinggi, keadaan gizi yang buruk, pencemaran lingkungan, kurangnya kesadaran, pengertian dan partisipasi terhadap usaha kesehatan, terdapat pula pada masyarakat sekolah. Masyarakat sekolah terdiri dari para pendidik, karyawan sekolah, orang tua murid, perlu diikut sertakan dalam mengenal masalah kesehatannya dan kemudian di ajak mencoba mengatasi sendiri dengan bimbingan petugas kesehatan.

Keikut sertaan mereka sangat menentukan berhasil tidaknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Dalam kaitan itulah disamping meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para petugas kesehatan dan pendidik dalam UKS perlu diselenggarakan penggarapan murid sedini mungkin, secara terencana, terarah, sehingga mempercepat tercapainya peri kehidupan masyarakat sekolah yang sehat. Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam ligkungan sehat, perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan kemudian hal ini dihayati serta diamalkan. Murid bukanlah semata-mata


(19)

Sebagai objek pembangun kesehatan, tetapi sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan serta secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan (Delawati, 2007).

Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya (Azwar, 2012).

Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup bersih yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah, Sedangkan menurut Departemen Kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 2012).

Program tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah (UKS) di sekolah /satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan tiga program pokok UKS di sekolah ataupun satuan pendidikan luar sekolah diperlukan program penduduk yang meliputi; ketenagaan, pendapatan, sarana prasarana, dan penelitian dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan usaha kesehatan sekolah


(20)

(UKS) dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas; tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupaten/kota, tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah (Depkes, 2007).

2. Tujuan, Sasaran dan Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan memungkinkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :

a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah

b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun sosial

c. Agar peserta didik memilki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah

d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk

narkotika, rokok, alkohol dan obat berbahaya lainnya (Effendi, 2012). Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah adalah seluruh peserta didik di sekolah / satuan pendidikan luar sekolah, guru, pengelola pendidikan, pengolaan kesehatan dan masyarakat. Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I,II dan kelas VI. Alasannya adalah kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas satu adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.


(21)

Kelas III, dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan UKS. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi, 2012).

Peranan UKS adalah sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia indonesia yang sehat fisik, mental, dan sosial serta memiliki produktivitas yang optimal dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejal dalam kandungan, balita, usia sekolah sampai usia lanjut (Effendi, 2012).

3. Ruang lingkup kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas (Depkes, 2007). Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri-program dan dikenal “Trias UKS” yang meliputi :

1. Pendidikan kesehatan 2. Pelayanan kesehatan

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat

Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada


(22)

akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.

a. Pendidikan kesehatan di sekolah (health education in school)

Pendidikan kesehatan sendiri bertujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang kesehatan, mengembangkan teknologi tepat guna tentang kesehatan, mampu bertahan hidup dari segala ancaman yang membahayakan fisik maupun mental melalui pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS), antara lain tujuan pendidikan kesehatan tersebut adalah murid mempunyai pengetahuan tentang isu kesehatan yang mampu menciptakan nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat sehingga murid memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan yang dapat merubah kebiasaan hidup ke arah yang lebih sehat, dan dapat menularkan perilaku hidup sehat, sehingga murid dapat tumbuh kembang secara harmonis dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit yang membuat murid memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar yang akhirnya murid dapat memiliki kesegaran dan kesehatan yang optimal (Effendi, 2012).

Hasil analisis kurikulum tahun 2002 menunjukkan bahwa UKS adalah

merupakan bagian dari pendidikan kesehatan yang dalam pembelajarannya dapat disampaikan terpadu dalam IPA. Oleh karena itu, pada KBK yang akan datang, UKS merupakan bagian dari sains di SD, Biologi di SLTP dan SMU (Delawati 2007).

Materi pendidikan penyuluhan dilakukan dalam kegiatan UKS di sekolak dasar meliputi kesehatan anak, gizi, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan berbagai penyuluhan yang lainnya. Pada intinya


(23)

kegiatan pendidikan UKS untuk SD/MI dimulai dengan membentuk kebiasaan gosok gigi dengan benar, mencuci tangan membersihkan kuku dan rambut serta pendidikan dokter kecil.

b. Pelayanan Kesehatan (school heath service)

Pelayanan kesehatan dilakukan agar masyarakat sekolah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melakukan upaya peningkatan hidup sehat, termasuk keikutsertaan peserta didik dalam program “dokter kecil” (Sumijatun, 2006).

Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan peningkatan (promotif), yaitu latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan antara lain : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba. Kegiatan pencegahan (preventif), memelihara kesehatan yang bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, monitoring peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit menular. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif), dengan mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah (Delawati, 2007).

Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya di bawah koordinator guru pembina UKS dengan bimbingan teknis da pengawasan puskesmas setempat.

Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasarnya dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan


(24)

pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan penembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal (Efendi, dkk, 2009).

c. Pembinaan Lingkungan sekolah sehat

Pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-unsur penunjang.

1. Program pembinaan lingkungan sekolah : Lingkungan fisik sekolah :

a. Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih b. Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah c. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah

d. Pemeliharaan kamar mandi, WC

e. Pemeliharaan kebersihan dan kerapian ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, dan tempat ibadah

f. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah).

g. Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah h. Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah

Lingkungan mental dan sikap

Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dengan


(25)

meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah, sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah.

Lingkungan sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal serta membentuk perilaku hidup sehat dan terhindar dari pengaruh negatif. Dalam usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang sehat tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pembinaan lingkungan sekolah sehat menurut (Depkes, 2007).

1. Lomba sekolah sehat, lomba kebersihan antar kelas 2. Menggambar/melukis

3. Mengarang 4. Menyanyi 5. Kerja bakti

Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan dapat dimasukkan ke dalam program pendidikan kebersihan, antara lain:

1. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan ruang kelas, yang meliputi lantai, dinding, perabot, hiasan dinding dan lemari buku

2. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan halaman, selokan, tempat penampungan sampah, ruang tempat bermain, lapangan olahraga, dan taman bunga

3. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan kamar mandi, WC, sumber air bersih (sumur)

4. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan taman dan kebun sekolah Prinsip-prinsip manajemen seperti perencanaan, pengoganisasian dan pengawasan seyogyanya diterapkan dalam pemeliharaan dan pengembangan


(26)

lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan aman. Pembentukan regu-regu kerja ditiap-tiap kelas untuk pembersihan dan pemeliharaan ruangan kelas perlu diadakan. Penyelenggaraan gotong royong yang melibatkan seluruh murid untuk pembersihan dan pemeliharaan halaman, tempat bermain, WC, kamar mandi perlu pula dilakukan. Cara ini dapat dipandang sebagai upaya pendidikan, di samping mempunyai nilai praktis ditinjau dari segi kebersihan lingkungan, juga mempunyai nilai yang tinggi bagi pembentukan rasa kekeluargaan, kerja sama dan semangat gotong royong.

Menurut Depkes (2007), Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 5 K, yaitu:

1. Keamanan 2. Keindahan 3. Kebersihan 4. Kekeluargaan 5. Ketertiban

d. Masalah Kesehatan yang Dapat Dikurangi Melalui UKS

Menurut Delawati (2007), Adapun masalah kesehatan yang dapat di cegah dengan pelaksanan UKS adalah :

1. Sanitasi dan air bersih, 2 kekerasan dan kecelakan 2. Masalah kesehatan remaja

3. Kecacingan dan kebersihan diri maupun lingkungan 4. Masalah gizi dan anemia


(27)

5. Imunisasi

6. Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba 7. Kesehatan gigi

8. Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas), 9. HIV/AIDS dan IMS lainnya

10.Gangguan kesehatan mental e. Hasil Program UKS yang Diharapkan

Dilihat dari segi siswa: 1 siswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan hidup sehat dan mampu memecahkan masalah kesehatan sederhana dengan turut berpartisipasi aktif dalam UKS, RT dan lingkungan masyarakat, 2 Siswa sehat fisik, mental maupun sosial dan siap untuk menjalani kehidupan berkeluarga yang sehat sejahtera dan mandiri. 3 Siswa memiliki daya hayat daya tangkal terhadap pengaruh buruk pergaulan bebas, penyalahgunaan napza, kenakalan remaja dan tauran, 4 Siswa memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang benar untuk menghadapi permasalahan dan tantangan kehidupan, 5 Siswa mempunyai kemampuan dan keterampilan pemeliharaan dan membina kebersihan, kelestarian lingkungan fisik di rumah dan disekolah, 6 Siswa mempunyai status kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik, 7 Siswa bebas dari penyakit napza (Depkes, 2007).

Dari segi lingkungan sekolah : semua ruangan dan kamar, WC dan pekarangan sekolah bersih, tidak ada sampah, serta tersedianya sumber air bersih bagi siswa (Effendi, 2012).


(28)

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Defenisi

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (Maryunani, 2013).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Mencegah lebih baik dari pada mengobati inilah yang menjadi dasar pelaksanaan PHBS (Rahmawati, 2012).

Perilaku Hidup Bersih di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Beberapa kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah antara lain jajan di warung/kantin sekolah karena terjamin kebersihannya:

1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun


(29)

3. Mengikuti kegiatan olahraga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik

4. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin 5. Tidak merokok

6. Memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran BB dan TB 7. Membuang sampah pada tempatnya

Dengan menerapkan PHBS di sekolah peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat (Rahmawati, 2012).

2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

3. Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sasaran PHBS meliputi :

1. Tatanan rumah tangga 2. Tatanan institusi pendidikan 3. Tatanan tempat kerja

4. Tatanan tempat-tempat umum 5. Tatanan institusi kesehatan


(30)

Sedangkan sasaran pembinaan PHBS di sekolah meliputi: siswa, warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa), masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam, dll) (Rahamawti, 2012).

4. Strategi dan manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Strategi PHBS meliputi: melakukan advokasi, melakukan bina suasanan, menggerakkan masyarakat (Depkes, 2003).

Manfaat PHBS di sekolah adalah :

1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.

2. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa

3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua

4. Meningkatakan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Rahmawati, 2012). Dari kelima sasaran PHBS tersebut dalam penelitian ini ditekankan pada tatanan institusi pendidikan dimana institusi pendidikan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. PHBS di institusi pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, yang ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih sehat. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah


(31)

penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Depkes, 2003).

Syarat-syarat sekolah ber PHBS

1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun 2. Jajan di kantin sekolah sehat

3. Membuang sampah pada tempatnya 4. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah 5. Menimbang berat badan setiap bulan 6. Tidak merokok disekolah

7. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin 8. Buang air kecil di jamban sekolah

Hal ini dapat dicapai melalui upaya yaitu salah satunya dengan penerapan PHBS di sekolah-sekolah, harapan ini tidak terwujud jika tidak ada peran serta dari pengelola UKS, sehingga kepada guru pembimbing UKS diharapkan mampu membimbing dan memberikan pengetahuan dalam pembentukan kesadaran tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat. Berdasarkan pada kondisi inilah implementasi program PHBS cukup tepat pada murid sekolah dasar (Kristiawati, 2008).

Disisi lain peran guru dalam proses belajar mengajar di SD masih cukup dominan oleh semua sekolah, guru komite sekolah akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran PHBS (Chuswatun, 2008).


(32)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antar variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2003). Adapun kerangka konsep dari pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru dapat dilihat dalam skema sebagai berikut :

Skema 1. Kerangka konsep PROGRAM UKS

1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pembinaan Lingkungan

Sekolah Sehat

PHBS 1. Perilaku Siswa 2. Lingkungan Sekolah


(33)

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

1.Defenisi Operasional N

o Variabel

Defenisi

operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Skala

1 Pendidikan kesehatan

Segala usaha dan pengajaran, pengalaman belajar

Kuesioner Kuesioner dengan menggunakan 8 pertanyaan, apabila jawaban “Sering (SR) ” skor: 3 dan apabila jawaban “ Kadang-kadang (KK)” maka skor: 2, Apabila jawaban “tidak pernah” diberi skor: 1

Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan

Nominal

2 Pelayanan Kesehatan Segala usaha yang dilakukan petugas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan untuk melindungi

peserta didik dari berbagai

penyakit.

Kuesioner Kuesioner dengan menggunakan 6 pertanyaan, apabila jawaban “Sering (SR) ” skor: 3 dan apabila jawaban “ Kadang-kadang (KK)” maka skor: 2, Apabila jawaban “tidak pernah” diberi skor: 1

Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan

Nominal

3 Lingkungan sekolah sehat Mencakup kegiatan meliputi cara menata pekarangan sekolah, menanam apotik hidup, dan tersedianya sumber air bersih

Kuesioner Kuesioner dengan menggunakan 6 pertanyaan, apabila jawaban “Sering (SR) ” skor: 3 dan apabila jawaban “ Kadang-kadang (KK)” maka skor: 2, Apabila jawaban “tidak pernah” diberi skor: 1

Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan


(34)

4 5 Perilaku siswa Lingkun gan Kecenderungan melakukan tindakan secara individu dalam perilaku sehat.

Segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar sekolah Kuesioner Kuesioner Kuesioner dengan menggunakan 12 pertanyaan, apabila jawaban “Sering (SR) ” skor: 3 dan apabila jawaban “ Kadang-kadang (KK)” maka skor: 2, Apabila jawaban “tidak pernah” diberi skor: 1

Kuesioner dengan menggunakan 8 pertanyaan, apabila jawaban “Sering (SR) ” skor: 3 dan apabila jawaban “ Kadang-kadang (KK)” maka skor: 2, Apabila jawaban “tidak pernah” diberi skor: 1

Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan

Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan

Nominal


(35)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu untuk mengidentifikasi gambaran pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru Tahun 2014 (Setiadi, 2007).

.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh murid SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru Tahun 2014, dengan jumlah seluruh murid kelas V SD yang berjumlah 35 orang dimana jumlah laki-laki 20 orang dan perempuan 15 orang.

2. Sampel

Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan tehnik pengambilan sampel dengan metode (total sampling) yaitu Seluruh murid kelas V SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru yang berjumlah 35 orang, dimana jumlah laki-laki 20 orang dan perempuan 15 orang.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di SD Negeri No. 060895 Kecamatan Medan Baru. Adapun peneliti memilih lokasi tersebut karena : tersedianya program


(36)

UKS bagi siswa tetapi masih memiliki lingkungan yang kurang kondusif, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang kurang berjalan secara aktif dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang kurang berjalan secara aktif dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.

D. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2014 dimulai dari pengajuan judul hingga penelitian.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh surat izin penelitian dari Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, Kemudian mengajukan permohonan izin penelitian kepada kepala sekolah SD Negeri 060895. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela. Peneliti membagi lembar persetujuan (Informed Consent) yang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.Untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality), maka kuesioner yang akan diberikan tidak mencantumkan nama responden akan tetapi dengan menggunakan kode tertentu pada masing-masing lembar kuesioner tersebut sehingga peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian.


(37)

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus di perhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan di lakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain- lain.

b. Anonimity ( tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan di sajikan.

c. Kerahasiaan ( confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah- masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin


(38)

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2009).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuisioner yang disusun peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep (Effendi, 2012). Kuisioner penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan kuisioner karakteristik responden (KR) meliputi jenis kelamin, umur, agama, suku.

Bagian kedua adalah kuisioner tentang pelaksanaan UKS (KPUKS) dengan bentuk skala likert yang terdiri dari 20 pertanyaan meliputi tentang UKS yakni :

1. Pendidikan kesehatan (pertanyaan 1-8)

Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sering (SR) diberi skor (3), kadang-kadang (KK) diberi skor (2), tidak pernah (TP) diberi skor (1), jika skor 1-12 maka kegiatan program UKS tidak terlaksana dengan baik dan jika skor 13-24 maka kegiatan program UKS terlaksana dengan baik.

2. Pelayanan kesehatan (pertanyaan 9-14)

Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sering (SR) diberi skor (3), kadang-kadang (KK) diberi skor (2), tidak pernah (TP) diberi skor (1). Skor terendah 5, skor tertinggi 15, jika skor 1-9 maka kegiatan program UKS tidak terlaksana dengan baik dan jika skor 10-18 maka kegiatan program UKS terlaksana dengan baik.


(39)

Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sering (SR) diberi skor (3), kadang-kadang (KK) diberi skor (2), tidak pernah (TP) diberi skor (1). Skor terendah 6, skor tertinggi 18, jika skor 1-9 maka kegiatan program UKS tidak terlaksana dengan baik dan jika skor 10-18 maka kegiatan program UKS terlaksana dengan baik.

Bagian ketiga kuesioner tentang KPHBS yang meliputi 1. Indikator perilaku siswa (pertanyaan 1-12)

Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sering (SR) diberi skor (3), kadang-kadang (KK) diberi skor (2), tidak pernah (TP) diberi skor (1). Skor terendah 12, skor tertinggi 34, jika skor 1-18 maka kegiatan program UKS tidak terlaksana dengan baik dan jika skor 19-36 maka kegiatan program UKS terlaksana dengan baik.

2. Indikator lingkungan (pertanyaan 13-20)

Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sering (SR) diberi skor (3), kadang-kadang (KK) diberi skor (2), tidak pernah (TP) diberi skor (1). Skor terendah 8, skor tertinggi 24, jika skor 1-12 maka kegiatan program UKS tidak terlaksana dengan baik dan jika skor 12-24 maka kegiatan program UKS terlaksana dengan baik.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kuisioner pelaksanaan program UKS dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas internal karena memiliki


(40)

kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya sekali dengan satu bentuk instrumen kepada satu objek saja (Azwar, 2005).

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan cronbach alfa untuk pernyataan UKS terhadap PHBS bila hasil reliabilitasnya bernilai > 0,60 (Nugraha, 2004). Dari uji reliabilitas kuesioner yang dilakukan terhadap 10 orang siswa SDN 060884 yang berada di kecamatan Medan sunggal dengan karakteristik yang sesuai dengan sampel penelitian. Nilai uji reliabilitas kuesioner UKS dengan PHBS nilai 0,62 maka kuesioner dinyatakan reabel untuk digunakan dalam penelitian ini.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari Kepala sekolah SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data. Bila peneliti sudah mendapatkan data maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian Prosedur penelitian. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur pengambilan data, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data dan data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Peneliti juga dibantu oleh guru penanggung jawab program UKS.


(41)

I. Pengolahan Data

Dalam melakukan pengolahan data, data terlebih dahulu harus di olah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Data-data yang terkumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan pengecekan kebenaran dan kelengkapan data yang telah terkumpul. Bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, periksa, diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden.

2. Coding

Coding data merupakan kegiatan pemberian kode numerik ( angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori pada setiap jawaban yang diberikan responden.

3. Transfering

Memindahkan data coding dalam bentuk tabel. 4. Tabulasi Data

Untuk menyusun dan menghitung hasil data serta pengambilan kesimpulan dan dimasukkan dalam Tabel Distribusi Frekuensi, presentasi.

J. Analisis Data

Langkah analisis yang dilakukan adalah secara univariat di mana variabel penelitian seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat hasilnya dimasukkan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Kemudian dilakukan pembahasan dengan membandingkan hasil penelitian dengan kepustakaan yang ada.


(42)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid sekolah dasar negeri 060895 Kecamatan Medan baru tahun 2014 pada tanggal 05 April 2014 dengan jumlah responden 35 orang selanjutnya penyajian hasil data penelitian meliputi karakteristik responden, deskriptif pelaksanaan kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan deskriptif pelaksanaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat).

a. Karakteristik Responden

Peneliti menggolongkan karakteristik responden berdasarkan usia berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Umur Responden Siswa Sekolah Dasar Negeri 060895 Di Kecamatan Medan Baru

Tahun 2014

Umur Frekuensi (f) Persentase (%)

10 12 34,3

11 12 34,3

12 9 25,7

13 2 5,7

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.1 hasil pelaksanaan program UKS berdasarkan karakteristik responden di sekolah dasar Negeri 060895 menunjukkan mayoritas berumur 11 dan 10 tahun masing-masing 12 orang (34,3%)


(43)

1. Pendidikan Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid sekolah dasar Negeri 060895 tahun 2014 berdasarkan pendidikan kesehatan, dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Jawaban Responden Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895

Berdasarkan Kegiatan Pendidikan Kesehatan Di Kecamatan Medan Baru

Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.2 hasil pelaksanaan program UKS terhadap kegiatan pendidikan kesehatan di sekolah dasar Negeri 060895 menunjukkan ada 20 orang (57,1%) menjawab kadang-kadang pada pertanyaan tentang informasi yang diperoleh

Pertanyaan Pilih jawaban SR (Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernak)

F % F % F %

Pelajaran tentang pendidikan k

esehatan. 8 22,8 18 51,4 9 25,7

Cara mencuci tangan yang

baik. 5 14,2 14 40 16 45,7

Bahaya narkoba. 3 8,57 14 40 18 51,4

Kebiasaan hidup bersih di

sekolah 5 14,2 12 34,2 18 51,4

Informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah.

3 8,57 20 57,1 12 34,2 Pemberantasan sarang

nyamuk. 5 14,2 10 28,5 20 57,1

Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan yang baik.

5 14,2 13 37,1 17 48,5 Penyuluhan kesehatan tentang


(44)

tentang pemberantasan nyamuk 20 orang (57,1%) menjawab tidak pernah mendapatkan informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah, dan 3 orang (8,57%) siswa menjawab sering mendapatkan informasi kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah serta tidak pernah mendapatkan informasi tentang bahaya narkoba

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pad Murid Sekolah Dasar Negeri 060895 Berdasarkan Pendidikan

Kesehatan Di Sekolah Dasar Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014 Pendidikan kesehatan Frekwensi Persentase (%)

Tidak terlaksana 18 51,4

Terlaksana 17 48,6

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.3 distribusi frekuensi pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru tahun 2014 berdasarkan pendidikan kesehatan mayoritas tidak terlaksana yaitu 18 orang (51,4%) dan minoritas terlaksana yaitu 17 orang (48,6%).

2. Pelayanan kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid sekolah dasar Negeri 060895 tahun 2014 berdasarkan pelayanan kesehatan, dapat dilihat melalui tabel berikut :


(45)

Tabel 5.4

Distribusi Jawaban Responden Pelaksaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895

Berdasarkan Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.4 hasil pelaksanaan program UKS terhadap kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah dasar Negeri 060895 menunjukkan 34 orang (97,1%) siswa menjawab kadang-kadang pada pertanyaan pernahkah dilakukan imunisasi disekolah, serta minoritas siswa menjawab tidak pernah dilakukan imunisasi disekolah yaitu sebanyak 1 orang (2,85%).

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Berdasarkan Pelayanan Kesehatan Pada Murid Sekolah Dasar

Negeri 060895 Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

Pelayanan kesehatan Frekwensi Persentase (%)

Tidak terlaksana 21 60

Terlaksana 14 40

Total 35 100

Pertanyaan Pilih jawaban SR (Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernak)

F % F % F %

Pendataan murid 12 34,2 14 40 9 25,7

Pemeriksaan kesehatan. 5 14,2 22 62,8 8 22,8

Imunisasi disekolah - - 34 97,1 1 2,85

Status kesehatan. 4 11,4 15 42,8 16 45,7

Merujuk (membawa) anak didik 1 2,85 20 57,1 14 40 Manfaat olahraga bagi


(46)

Berdasarkan tabel 5.5 distribusi frekuensi pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru tahun 2014 berdasarkan pelayanan kesehatan mayoritas tidak terlaksana yaitu sebanyak 21 orang (60%).dan minoritas terlaksana yaitu sebanyak 14 orang (40%)

3. lingkungan Sekolah Sehat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat murid sekolah dasar Negeri 060895 tahun 2014 berdasarkan lingkungan sekolah sehat dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 5.6

Distribusi Jawaban Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895 Berdasarkan Pembinaan

Lingkungan Sekolah Sehat Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.5 hasil pelaksanaan program UKS terhadap kegiatan lingkungan sekolah sehat di sekolah dasar Negeri 060895 menunjukkan mayoritas 21 orang (60%) siswa menjawab kadang-kadang pada pertanyaan pemberian penjelasan tentang cara menanam apotik hidup, dan minoritas 1 orang (2,85%) siswa menjawab sering dilakukan kegiatan gotong-royong.

Pertanyaan Pilih jawaban SR (Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernak)

F % F % F %

Cara menanam apotik hidup. 2 5,71 21 60 12 34,2

Sumber air bersih 17 48,5 5 14,2 13 37,1

Tempat pembuangan sampah 7 20 12 34,2 16 5,6 Menjaga lingkungan yang baik 4 11,4 15 42,8 16 45,7 Kegiatan gotong royong 1 2,85 17 48,5 17 48,5 Memiliki jadwal kebersihan


(47)

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895 Berdasarkan Pembinaan

Lingkungan Sekolah Sehat Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014 Pembinaan Lingkungan

sekolah sehat

Frekwensi Persentase (%)

Tidak terlaksana 24 68,6

Terlaksana 11 31,4

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.7 distribusi frekuensi pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasart Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru tahun 2014 berdasarkan lingkungan sekolah sehat mayoritas tidak terlaksana yaitu sebanyak 24 orang (68,6%). Dan minoritas terlaksana yaitu sebanyak 11 orang (31,4%).

4. Perilaku siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar Negeri 060895 tahun 2014 berdasarkan perilaku siswa dapat dilihat melalui tabel berikut :


(48)

Tabel 5.8

Distribusi Jawaban Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895 Berdasarkan Perilaku

Siswa Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.8 hasil pelaksanaan program UKS terhadap kegiatan perilaku siswa sekolah dasar Negeri 060895 menunjukkan mayoritas siswa menjawab kadang-kadang pada pertanyaan tentang kebiasaan menggosok gigi yaitu sebanyak 26 orang (74,2%) .dan minoritas siswa menjawab sering menjaga kebersihan kulit yaitu sebanyak 1 orang (2,85%).

Pertanyaan Pilih jawaban SR (Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernak)

F % F % F %

Mencuci tangan. 4 11,4 23 65,7 8 22,8

Mandi 2X sehari dengan air

bersih dan sabun 13 37,1 17 48,5 5 14,2

Kebiasaan menggosok gigi 5 14,2 26 74,2 4 11,4 Mecuci tangan dengan air dan

sabun setelah buang air besar.. 2 5,71 23 65,7 10 28,5 Menjaga kebersihan kuku 4 11,4 23 65,7 8 22,8

Mencuci rambut 8 22,8 14 40 13 37,1

Membuang sampah 9 25,7 15 42,8 11 31,4

Mempergunakan toilet 14 40 12 34,2 9 25,7 Menjaga kebersihan kulit 1 2,85 9 25,7 25 71,4 Memakai pakaian bersih 11 31,4 13 37,1 11 31,4 Mencuci tangan setiap habis

bermain diluar rumah 7 20 15 42,8 13 37,1


(49)

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Berdasarkan Perilaku Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895 Di

Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

Perilaku siswa Frekwensi Persentase (%)

Tidak terlaksana 16 45

Terlaksana 19 54

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.9 distribusi frekuensi pelaksanaan program uks dengan perilaku hidup bersih dan sehat sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru tahun 2014 berdasarkan perilaku siswa mayoritas terlaksana yaitu sebanyak 19 orang (54%), dan minoritas tidak terlaksana yaitu sebanyak 16 orang (45%).

5. Lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar Negeri 060895 tahun 2014 berdasarkan lingkungan sekolah dapat dilihat melalui tabel berikut :


(50)

Tabel 5.10

Distribusi Jawaban Pelaksaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 060895 Berdasarkan

Lingkungan Sekolah Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.10 hasil pelaksanaan program UKS terhadap kegiatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060895 menunjukkan mayoritas siswa menjawab kadang-kadang pada pertanyaan tentang menjaga lingkungan sehat dan pertanyaan tentang membuang sampah pada tempatnya serta mayoritas siswa menjawab tidak pernah melaksanakan perlombaan kebersihan kelas yaitu sebanyak 25 orang (71,4%), dan minoritas siswa menjawab sekolah sering menempelkan pesan-pesan PHBS dan pertanyaan tentang perlombaan kebersihan kelas yaitu sebanyak 1 orang (2,85%).

Pertanyaan Pilih jawaban SR (Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernak)

F % F % F %

Memanfaatkan kantin

5 14,2 23 65,7 7 20

Menempelkan pesan-pesan

PHBS 1 2,85 17 48,5 17 48,5

Menjaga lingkungan sekolah. 4 11,4 25 71,4 6 17,1 Membaca pesan-pesan PHBS 4 11,4 17 48,5 14 17,1 Lomba lingkungan sehat. 2 5,71 9 25,7 24 68,5

Kantin sekolah 3 8,57 21 60 11 31,4

Membuang sampah 4 11,4 25 71,4 6 17,1 Perlombaan kebersihan 1 2,85 9 25,7 25 71,4


(51)

Tabel 5.11

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Berdasarkan Lingkungan Sekolah Pada Murid Sekolah Dasar

Negeri 060895 Di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014 Limgkungan sekolah Frekwensi Persentase (%)

Tidak terlaksana 20 57,1

Terlaksana 15 42,9

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.11 distribusi frekuensi pelaksanaan program uks dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan Baru Tahun 2014 berdasarkan lingkungan sekolah mayoritas tidak terlaksana yaitu 20 orang (57,1%) dan minoritas terlaksana yaitu 15 orang (42,0%)

B. Pembahasan

1. Karakteristik responden

Pada penelitian ini didapatkan karakteristik responden yaitu berdasarkan umur responden, mayoritas umur responden adalah 10 dan 11 tahun masing masing sebanyak 12 orang (34,3%).

a. Pelaksanan kegiatan program UKS di SD Negeri 060895 1. Berdasarkan Pendidikan Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian pada murid sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medab baru Tahun 2014 dalam pelaksanaan program UKS yang diantaranya tentang pendidikan kesehatan terutama melalui kegiatan pelajaran UKS. Bila dilihat dari hasil penelitian tentang pencapaian kegiatan pelayanan pendidikan kesehatan masih kurang terlaksana dengan baik. Ketidak berhasilan pelaksanaan diakibatkan karena kurangnya penyediaan sarana-sarana pendidikan kesehatan


(52)

seperti : tidak tersedianya ruangan UKS, alat-alat peraga berupa phantom anatomi manusia, bahan P3K, kurangnya bahan bacaan yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan serta SD Negeri 060895 juga tidak menempatkan seorang guru sebagai penanggung jawab program UKS sehingga program kurang berjalan dengan baik.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Soekidjo (2003), yang menyatakan kunci pendidikan kesehatan di sekolah merupakan tanggung jawab guru, dimana sekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan. Guru pada umumnya lebih dipatuhi oleh murid-muridnya. Oleh karena itu lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik, sosial yang sehat akan sangat berpengaruh terhadap perilaku sehat anak-anaknya.

Selain itu Effendi (2012), mengemukakan bahwa untuk kelancaran pelaksanaan program UKS harus menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat sekolah yang terdiri dari guru, peserta didik, staf dan orang tua.

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian berdasarkan kategori pendidikan kesehatan menyatakan bahwa tidak terlaksana diakibatkan karena kurang penyediaan sarana-sarana pendidikan kesehatan seperti : Tidak tersedianya ruangan UKS, alat-alat peraga berupa phantom anatomi manusia, bahan P3K, kurangnya bahan bacaan yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan serta guru sebagai penanggung jawab sehingga program tidak terlaksana dengan baik

2. Berdasarkan pelaksanaan pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi belajar.


(53)

Pada program UKS untuk kegiatan pelayanan lingkungan sekolah sehat yang dilakukan di sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru Tahun 2014 menunjukkan tingkat kegiatan kurang dilakukan secara keseluruhan dimana lingkungan sekolah tidak kelihatan bersih dan asri dan masih ada dijumpai sampah berserakan di halaman sekolah, maupun diruangan kelas.

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian berdasarkan kategori pelayanan kesehatan menyatakan bahwa tidak terlaksana diakibatkan karena pemeriksaan kesehatan masih kurang terlaksana dengan baik ini terbukti mayoritas siswa menjawab kadang-kadang yaitu sebanyak 22 orang (62,8%).

3. Berdasarkan Pembinaan lingkungan sekolah sehat

Kurangnya pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat pada murid sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru Tahun 2014 diakibatkan karena tidak adanya guru sebagai penanggung jawab program UKS sehingga program kurang berjalan dengan baik, serta fasilitas yang kurang memadai seperti tidak adanya ruang UKS dan wastafel untuk kegiatan cuci tangan.

Effendi (2012), mengemukakan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan pelayanan kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian berdasarkan kategori lingkungan sekolah sehat menyatakan bahwa tidak terlaksana diakibatkan karena kurangnya fasilitas yang memadai seperti tidak adanya ruang UKS dan wastafel untuk kegiatan cuci tangan.

b. Pelaksanan kegiatan PHBS di SD Negeri 060895 1. Berdasarkan perilaku siswa


(54)

Hasil penelitian terhadap pelaksaan kegiatan PHBS yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 060895 dalam kegiatan program UKS sebagian terlaksana dengan baik yang ditunjukkan melalui kegiatan mencuci tangan sesudah makan, mencuci tangan sehabis bermain, menggosok gigi minimal 2 kali sehari, kegiatan memotong kuku, menjaga kebersihan kulit.

Namun pada kenyataannya juga masih ada beberapa kegiatan perilaku siswa seperti kebiasaan membuang sampah pada tempatnya masih tidak terlaksana, sebagaimana yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), bahwa proses perubahan perilaku membutuhkan latihan yang berulang sehingga dapat menimbulkan kebiasaan yang merupakan perbuatan pokok dalam kegiatan sehari-hari dimana kebiasaan yang didasari oleh pengetahuan, hal yang sama juga dikemukakan oleh Ismoyowati (2007), mengatakan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.

Selanjutnya dalam menjalankan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa dilingkungan sekolah dasar Negeri 060895 yang tidak terlaksana dengan baik, terlihat dari hasil jawaban responden mayoritas kadang-kadang yaitu sebanyak 25 orang (71,4%) untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas siswa kurang membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada di ruang kelas. Dan sekolah tidak pernah membuat perlombaan kebersihan antar ruang kelas masing-masing terlihat dari hasil jawaban responden sebanyak 25 orang (71,4%)


(55)

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian berdasarkan kategori perilaku siswa menyatakan bahwa terlaksana diakibatkan karena kebiasaan siswa di lingkungan rumah dan ini tidak terlepas dari didikan orang tua untuk selalu membiasakan pola hidup bersih dan sehat.

2. Berdasarkan lingkungan sekolah

Selanjutnya dalam menjalankan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa dilingkungan sekolah dasar Negeri 060895 yang tidak terlaksana dengan baik, terlihat dari hasil jawaban responden mayoritas kadang-kadang yaitu sebanyak 25 orang (71,4%) tidak membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada di ruang kelas. Dan siswa tidak pernah melakukan perlombaan kebersihan kelas terlihat dari hasil jawaban responden sebanyak 25 orang (71,4%).

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian berdasarkan kategori lingkungan sekolah sehat menyatakan bahwa tidak terlaksana diakibatkan karena kurangnya arahan dan bimbingan guru tentang kepedulian siswa dalam menjaga lingkungan sekolahnya dan ini terlihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan di dalam maupun diluar kelas, serta sekolah tidak pernah membuat perlombaan kebersihan antar kelas.

Mengingat pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai wujud promosi kesehatan dalam upaya mengajak dan mendorong siswa agar hidup bersih dan sehat dan perlu dilakukan pemeliharaan kesehatan secara berkesinambungan agar tercapai derajat kesehatan yang lebih baik. Sekolah yang sehat sangat kondusif untuk komunitasnya berperilaku sehat. Agar indikator PHBS memenuhi persyaratan


(56)

perlu dilakukan upaya promosi kesehatan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan jumlah sekolah sehat di Indonesia (Ismoyowati, 2007)


(57)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian yang dilakukan mengenai pelaksanaan program UKS dengan Perilaku hidup bersih dan sehat pada murid sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru menghasilkan kesimpulan dan saran dibawah ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada murid sekolah dasar Negeri 060895 di Kecamatan Medan baru, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan UKS masih kurang berjalan dan tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari 51,4% responden menyatakan pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan tidak dilaksanakan dengan baik, dan sebesar 60% kegiatan pelayanan kesehatan kurang diterima siswa, sementara dalam melakukan dan menjaga kesehatan lingkungan sekolah sehat dalam kegiatan sehari-hari di sekolah tidak terlaksana dengan baik sebesar 68%.

Dalam pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada murid sekolah dasar Negeri 060895 Kecamatan Medan baru berdasarkan indikator perilaku siswa mayoritas terlaksana yaitu sebanyak 19 orang (54%) seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih, memotong kuku jika sudah panjang, mencuci tangan sehabis bermain dengan air bersih, sebagian terlaksana dengan baik, serta sebagian besar telah mencerminkan kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kegiatan sehari-hari disekolah.

Sedangkan berdasarkan indikator lingkungan sekolah di sekolah dasar Negeri 060895 Kecamatan Medan baru mencerminkan siswa kurang mempunyai kebiasaan menjaga lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan nyaman serta kurang


(58)

membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada di ruang kelas, dengan mayoritas jawaban responden kadang-kadang yaitu sebanyak 26 orang (74,2%)

B. Saran

5. Bagi sekolah dasar Negeri No. 060895 di Kecamatan Medan baru

Dengan diketahuinya pelaksanaan program UKS yang tidak terlaksana dengan baik maka diharapkan kepada sekolah dasar Negeri 060895 untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan puskesmas

6. Bagi pada murid sekolah dasar Negeri No. 060895 di Kecamatan Medan baru Dari hasil Penelitian ini diharapkan bagi Murid sekolah dasar Negeri 060895 untuk dapat meningkatkan dan memahami pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat baik dilingkungan sekitar kita untuk tetap menjaga atau meningkatkan kesehatan setiap individu.

7. Bagi Puskesmas

Dengan kurangnya keberhasilan kegiatan program UKS di sekolah dasar Negeri 060895 diharapkan bagi puskesmas untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kegiatan program UKS di setiap sekolah dasar dalam wilayah kerjanya

8. Bagi peneliti

Dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan UKS terhadap peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan prestasi belajar murid sekolah dasar


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. (2005). Sikap Manusia, Teory Dan Penggunaan edisinya VI Jogja: Pustaka Pelajar.

Chuswatun, (2008). Perilaku-Hidup-Bersih-Sehat-Bagi Masyarakat

http//chuswatun.wordpress.com diakses tanggal 24 November 2013. Delawati, (2007). Portal Kesehatan Remaja Online SMK Negeri 2 Sukabumi.

Depkes, (2003). Majalah informasi & referensi promosi kesehatan I No. 6/tahun IX penerbit Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Depkes, (2007). Majalah informasi & referensi promosi kesehatan I No. 3/tahun IX penerbit Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Effendi, (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Masyarakat, Edisi 2 Jakarta : EGC. Effendi, M. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam

keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, (2009). Metode penelitian keperawatan dan teknih analisis data Jakarta : Salemba medika

Ismoyowati (2007). Indikator PHBS di sekolah, majalah informasi & referensi promosi kesehatan I No.1/Tahun IX Penerbit pusat promosi kesehatan Depkes RI, Jakarta

Kristiawati, (2008). perilaku-hidup-bersih-sehat. http//www.slidesphare.net diakses tanggal 29 November 2013.

Maryunani, (2013). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Jakarta : TIM Notoatmodjo, S. (2003). Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu prilaku kesehata

n. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta : PT.Rineka Cipta.

. (2003). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Nugraha A.Akt (2004), strategi jitu, ANDI yogyakarta


(60)

Rahmawati, A. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Yogyakarta : Nha Medika.

Simon, A. (2007). Jurnal Kesehatan “Lomba Sekolah berbudaya Lingkungan Sehat Sekolah dasar propinsi jawa barat tanggal 29 November 2013.


(61)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum wr. wb Dengan hormat,

Nama saya Novita Ayu Siregar, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Sehat Murid Kelas VI SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Areaˮ. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan adik-adik untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya juga memohon kesediaan adik-adik memberikan jawaban berdasarkan kuesioner dengan jujur apa adanya. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas adik. Informasi yang adik berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain. Partisipasi Adik bersifat sukarela tanpa paksaan. Untuk penelitian ini adik tidak akan dikenakan biaya apapun.

Terima kasih saya ucapkan kepada adik yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan adik dalam penelitian ini akan menyumbang sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Jika adik bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan menandatangani kolom dibawah ini sebagai bukti kesukarelaan adik.

Terima kasih atas partisipasi adik dalam penelitian ini.


(62)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat . Maka dengan ini saya secara suka rela dan tanpa paksaan mengisi kuesioner yang di berikan peneliti.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2014


(63)

Lampiran 3

KUESIONER

PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SD NEGERI 060895 KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN

2014 A. Responden

NO.Responden :

1.Diisi sendiri oleh responden

2.Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan cermat

3.Berikan tanda (√ ) pada jawaban yang dianggap paling tepat sesuai kategori yang tertera pada tabel berikut

Kuesioner tentang Pelaksanaan UKS 1. Pendidikan Kesehatan

No Pertanyaan SR

(Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernak) 1 Pernahkah guru atau tenaga kesehatan

puskesmas memberikan pelajaran tent ang pendidikan kesehatan disekolah dasar anda.

2 Pernahkan tenaga kesehatan datang kesekolah memberi penyuluhan tentang memelihara kesehatan diri dengan cara mencuci tangan yang baik.

3 Apakah tenaga kesehatan puskesmas memberikan penyuluhan tentang bah aya narkoba.

4 Pernahkan anda menerima pelajaran UKS tentang kebiasaan hidup bersih di sekolah anda.

5 Pernahkah anda mendengar informa si tentang kebiasaan hidup bersih dan


(64)

sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah.

6 Pernahkah anda menerima penjelasan tentang pemberantasan sarang nyamuk.

7 Adakah disampaikan pendidikan ke sehatan tentang cara menjaga

kebersihan diri dan penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan yang baik.

8 Pernahkah anda mendapat penyuluhan kesehatan tentang manfaat sarapan pagi untuk kesehatan agar terhindar dari penyakit.

2. Pelayanan kesehatan

No Pertanyaan SR

(Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak Pernah) 1 Apakah petugas kesehatan melakukan

pendataan murid disekolah untuk menjaring penyakit apa saja yang di derita murid bila sakit

2 Pernahkah tenaga kesehatan datang ke sekolah anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, mata telinga, darah dan feses.

3 Pernahkah dilakukan imunisasi disekolah anda.

4 Apakah petugas kesehatan melakukan pendataan murid disekolah untuk menjaring status kesehatan.

5 Pernahkah guru sekolah anda merujuk (membawa) anak didik ke puskesmas atau klinik bila sakit.

6 Pernahkan guru sekolah atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan penyuluhan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan.


(65)

3. Lingkungan sekolah sehat

No Pertanyaan SR

(Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak Pernah) 1 Apakah guru, petugas kesehatan

memberikan pelajaran cara menata pekarangan sekolah, dan cara menanam apotik hidup.

2 Apakah sumber air bersih tersedia disekolah sehingga anda tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kebsersihan di lingkungan sekolah anda.

3 Apakah ada di sekolah tersedia tempat pembuangan sampah ditiap ruang kelas. 4 Pernahkah guru mengajarkan cara menjaga

lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.

5 Apakah pernah murid dan guru melakukan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dan apakah tiap kelas memiliki jadwal kebersihan kelas. 6 Apakah anda dan teman-teman memiliki

jadwal kebersihan kelas

A. Kuisioner yang berhubungan dengan PHBS. 1. Perilaku Siswa

Berikan tanda (√ ) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

NO PERTANYAAN SR

(Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak pernah) 1 Apakah anda mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan dengan air bersih.

2 Apakah anda mandi 2X sehari dengan air bersih dan sabun.

3 Apakah anda mempunyai kebiasaan menggosok gigi 2X sehari.

4 Apakah anda selalu mecuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air besar.

5 Apakah anda memotong dan menjaga kebersihan kuku .

6 Apakah anda mencuci rambut minimal 2 hari sekali.


(66)

sampah pada tempat sampah yang tersedia disekolah.

8 Apakah anda mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan buang air kecil.

9 Apakah anda menjaga kebersihan kulit setiap hari.

10 Apakah anda memakai pakaian bersih setelah selesai mandi.

11 Apakah anda mencuci tangan setiap habis bermain diluar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun.

12 Apakah anda menyiram jamban dengan air bersih dan setiap selesai menggunakannya.

2. Lingkungan Sekolah

No Pertanyaan SR

(Sering) KK (Kadang-kadang) TP (Tidak Pernah) 13 Apakah anda memanfaatkan kantin

sekolah untuk jajan makanan yang bersih dan sehat.

14 Pernahkah pihak sekolah

menempelkan pesan-pesan tertulis yang terkait dengan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).

15 Apakah anda menjaga lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan nyaman.

16 Apakah anda membaca pesan-pesan tertulis tentang kesehatan yang terkait dengan PHBS.

17 Pernahkah sekolah anda mengikuti lomba lingkungan sehat.

18 Apakah lingkungan kantin sekolah dalam keadaan bersih.

19 Untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas pernahkah anda membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada di ruang kelas.

20 Pernahkah sekolah membuat perlombaan kebersihan antar ruang kelas masing-masing..


(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Novita Ayu Siregar

Tempat/Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 02 Juni 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dr. Mansyur Gg. Sipirok No 2EE Medan.

Riwayat Pendidikan :

Sekolah Dasar : SD Negeri 16 Padangsidimpuan Tahun 1998-2004 SMP : Madrasah Tsanawiyah Negeri Model

Padangsidimpuan Tahun 2004-2007

SMA : Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Padangsidimpuan Tahun 2007-2010

D III : Akademi Kebidanan Darmais Padangsidimpuan Tahun 2011-2013

D-IV Bidan Pendidik : Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan Program Studi Bidan Pendidik 2013-2014


(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)