BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Usaha Kesehatan Sekolah UKS 1. Defenisi
Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen kesehatan,
Departemen Pendidikan, dan kebudayaan dan Departeman Dalam Negeri. Pada tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes
tentang kelompok kerja UKS Effendi, 2012. Masalah kesehatan seperti tingkat penyakit yang tinggi, keadaan gizi yang
buruk, pencemaran lingkungan, kurangnya kesadaran, pengertian dan partisipasi terhadap usaha kesehatan, terdapat pula pada masyarakat sekolah. Masyarakat
sekolah terdiri dari para pendidik, karyawan sekolah, orang tua murid, perlu diikut sertakan dalam mengenal masalah kesehatannya dan kemudian di ajak mencoba
mengatasi sendiri dengan bimbingan petugas kesehatan. Keikut sertaan mereka sangat menentukan berhasil tidaknya Usaha Kesehatan
Sekolah UKS yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Dalam kaitan itulah disamping meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para petugas kesehatan dan
pendidik dalam UKS perlu diselenggarakan penggarapan murid sedini mungkin, secara terencana, terarah, sehingga mempercepat tercapainya peri kehidupan
masyarakat sekolah yang sehat. Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam ligkungan sehat, perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi
penerus dan kemudian hal ini dihayati serta diamalkan. Murid bukanlah semata-mata
Universitas Sumatera Utara
Sebagai objek pembangun kesehatan, tetapi sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan serta secara sadar dan bertanggung
jawab dalam pembangunan kesehatan Delawati, 2007. Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak
sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi- tingginya Azwar, 2012.
Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup bersih yang
dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah, Sedangkan menurut Departemen Kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal Effendi, 2012.
Program tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah UKS di sekolah satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga program
pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan tiga program
pokok UKS di sekolah ataupun satuan pendidikan luar sekolah diperlukan program penduduk yang meliputi; ketenagaan, pendapatan, sarana prasarana, dan penelitian
dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan usaha kesehatan sekolah
Universitas Sumatera Utara
UKS dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas; tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupatenkota, tim pembina UKS
kecamatan, tim pembina UKS di sekolah Depkes, 2007.
2. Tujuan, Sasaran dan Peran Usaha Kesehatan Sekolah UKS
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan memungkinkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :
a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah
b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun
sosial c.
Agar peserta didik memilki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah d.
Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah e.
Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat berbahaya lainnya Effendi, 2012.
Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah adalah seluruh peserta didik di sekolah satuan pendidikan luar sekolah, guru, pengelola pendidikan, pengolaan kesehatan
dan masyarakat. Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I,II dan kelas VI. Alasannya adalah kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam
lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan
ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas satu adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Kelas III, dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan
dalam program pembinaan UKS. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan
dan pemeriksaan kesehatan yang cukup Effendi, 2012. Peranan UKS adalah sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional
adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia indonesia yang sehat fisik, mental, dan sosial serta memiliki produktivitas yang optimal dengan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejal dalam kandungan, balita, usia sekolah sampai usia lanjut Effendi, 2012.
3. Ruang lingkup kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah UKS
Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas Depkes, 2007. Ruang
lingkup UKS tercermin dalam Tri-program dan dikenal “Trias UKS” yang meliputi : 1.
Pendidikan kesehatan 2.
Pelayanan kesehatan 3.
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan
dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah.
Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada
Universitas Sumatera Utara
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya
pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.
a. Pendidikan kesehatan di sekolah health education in school
Pendidikan kesehatan sendiri bertujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang kesehatan, mengembangkan teknologi tepat guna tentang
kesehatan, mampu bertahan hidup dari segala ancaman yang membahayakan fisik maupun mental melalui pendidikan keterampilan hidup sehat PKHS, antara lain
tujuan pendidikan kesehatan tersebut adalah murid mempunyai pengetahuan tentang isu kesehatan yang mampu menciptakan nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip
hidup sehat sehingga murid memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan yang dapat merubah kebiasaan hidup ke arah yang lebih
sehat, dan dapat menularkan perilaku hidup sehat, sehingga murid dapat tumbuh kembang secara harmonis dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit yang membuat murid memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar yang akhirnya murid dapat memiliki kesegaran dan kesehatan yang optimal
Effendi, 2012. Hasil analisis kurikulum tahun 2002 menunjukkan bahwa UKS adalah
merupakan bagian dari pendidikan kesehatan yang dalam pembelajarannya dapat disampaikan terpadu dalam IPA. Oleh karena itu, pada KBK yang akan datang, UKS
merupakan bagian dari sains di SD, Biologi di SLTP dan SMU Delawati 2007. Materi pendidikan penyuluhan dilakukan dalam kegiatan UKS di sekolak
dasar meliputi kesehatan anak, gizi, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan berbagai penyuluhan yang lainnya. Pada intinya
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pendidikan UKS untuk SDMI dimulai dengan membentuk kebiasaan gosok gigi dengan benar, mencuci tangan membersihkan kuku dan rambut serta pendidikan
dokter kecil.
b. Pelayanan Kesehatan school heath service
Pelayanan kesehatan dilakukan agar masyarakat sekolah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melakukan upaya peningkatan hidup sehat,
termasuk keikutsertaan peserta didik dalam program “dokter kecil” Sumijatun, 2006.
Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan peningkatan promotif, yaitu latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif
peserta didik dalam pelajaran kesehatan antara lain : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba. Kegiatan pencegahan preventif,
memelihara kesehatan yang bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, monitoring peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit menular.
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan kuratif, dengan mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, imunisasi, melaksanakan
P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah Delawati, 2007.
Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya peningkatan promotif, pencegahan preventif, pengobatan kuratif, dan pemulihan
rehabilitatif yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya di bawah koordinator guru pembina
UKS dengan bimbingan teknis da pengawasan puskesmas setempat. Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasarnya dilaksanakan
dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan promotif berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan preventif berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit,
dan kegiatan penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan penembuhan dan pemulihan kuratif dan rehabilitatif berupa kegiatan
mencegah cedera atau kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal
Efendi, dkk, 2009.
c. Pembinaan Lingkungan sekolah sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-unsur penunjang.
1. Program pembinaan lingkungan sekolah :
Lingkungan fisik sekolah : a.
Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih b.
Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah c.
Pengadaan dan pemeliharaan air limbah d.
Pemeliharaan kamar mandi, WC e.
Pemeliharaan kebersihan dan kerapian ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, dan tempat ibadah
f. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun
sekolah termasuk penghijauan sekolah. g.
Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah h.
Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dengan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah, sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah.
Lingkungan sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal serta membentuk
perilaku hidup sehat dan terhindar dari pengaruh negatif. Dalam usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang sehat tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pembinaan lingkungan sekolah sehat menurut Depkes, 2007.
1. Lomba sekolah sehat, lomba kebersihan antar kelas 2. Menggambarmelukis
3. Mengarang 4. Menyanyi
5. Kerja bakti Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan dapat dimasukkan ke dalam
program pendidikan kebersihan, antara lain: 1. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan ruang kelas, yang meliputi
lantai, dinding, perabot, hiasan dinding dan lemari buku 2. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan halaman, selokan, tempat
penampungan sampah, ruang tempat bermain, lapangan olahraga, dan taman bunga
3. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan kamar mandi, WC, sumber air bersih sumur
4. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan taman dan kebun sekolah Prinsip-prinsip manajemen seperti perencanaan, pengoganisasian dan
pengawasan seyogyanya diterapkan dalam pemeliharaan dan pengembangan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan aman. Pembentukan regu-regu kerja ditiap-tiap kelas untuk pembersihan dan pemeliharaan ruangan kelas perlu diadakan.
Penyelenggaraan gotong royong yang melibatkan seluruh murid untuk pembersihan dan pemeliharaan halaman, tempat bermain, WC, kamar mandi perlu pula dilakukan.
Cara ini dapat dipandang sebagai upaya pendidikan, di samping mempunyai nilai praktis ditinjau dari segi kebersihan lingkungan, juga mempunyai nilai yang tinggi
bagi pembentukan rasa kekeluargaan, kerja sama dan semangat gotong royong. Menurut Depkes 2007, Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang
merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 5 K, yaitu: 1. Keamanan
2. Keindahan 3. Kebersihan
4. Kekeluargaan 5. Ketertiban
d. Masalah Kesehatan yang Dapat Dikurangi Melalui UKS
Menurut Delawati 2007, Adapun masalah kesehatan yang dapat di cegah dengan pelaksanan UKS adalah :
1. Sanitasi dan air bersih, 2 kekerasan dan kecelakan
2. Masalah kesehatan remaja
3. Kecacingan dan kebersihan diri maupun lingkungan
4. Masalah gizi dan anemia
Universitas Sumatera Utara
5. Imunisasi
6. Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba
7. Kesehatan gigi
8. Penyakit infeksi malaria, gangguan saluran nafas,
9. HIVAIDS dan IMS lainnya
10. Gangguan kesehatan mental
e. Hasil Program UKS yang Diharapkan
Dilihat dari segi siswa: 1 siswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan hidup sehat dan mampu memecahkan masalah
kesehatan sederhana dengan turut berpartisipasi aktif dalam UKS, RT dan lingkungan masyarakat, 2 Siswa sehat fisik, mental maupun sosial dan siap untuk
menjalani kehidupan berkeluarga yang sehat sejahtera dan mandiri. 3 Siswa memiliki daya hayat daya tangkal terhadap pengaruh buruk pergaulan bebas, penyalahgunaan
napza, kenakalan remaja dan tauran, 4 Siswa memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang benar untuk menghadapi permasalahan dan tantangan kehidupan,
5 Siswa mempunyai kemampuan dan keterampilan pemeliharaan dan membina kebersihan, kelestarian lingkungan fisik di rumah dan disekolah, 6 Siswa mempunyai
status kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik, 7 Siswa bebas dari penyakit napza Depkes, 2007.
Dari segi lingkungan sekolah : semua ruangan dan kamar, WC dan pekarangan sekolah bersih, tidak ada sampah, serta tersedianya sumber air bersih
bagi siswa Effendi, 2012.
Universitas Sumatera Utara
B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
1. Defenisi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya Maryunani, 2013.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. Mencegah lebih baik dari pada mengobati inilah yang menjadi dasar pelaksanaan PHBS Rahmawati, 2012.
Perilaku Hidup Bersih di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat. Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga,
ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30 dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk
menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan
sekolah, keluarga maupun masyarakat. Beberapa kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah antara lain jajan di warungkantin sekolah karena
terjamin kebersihannya: 1.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 2.
Menggunakan jamban di sekolah serta menjaga kebersihan jamban
Universitas Sumatera Utara
3. Mengikuti kegiatan olahraga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan
kebugaran dan kesehatan peserta didik 4.
Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin 5.
Tidak merokok 6.
Memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran BB dan TB 7.
Membuang sampah pada tempatnya Dengan menerapkan PHBS di sekolah peserta didik, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah, maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat Rahmawati, 2012.
2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS.
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran
serta aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
3. Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Sasaran PHBS meliputi : 1.
Tatanan rumah tangga 2.
Tatanan institusi pendidikan 3.
Tatanan tempat kerja 4.
Tatanan tempat-tempat umum 5.
Tatanan institusi kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan sasaran pembinaan PHBS di sekolah meliputi: siswa, warga sekolah kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa,
masyarakat lingkungan sekolah penjaga kantin, satpam, dll Rahamawti, 2012.
4. Strategi dan manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Strategi PHBS meliputi: melakukan advokasi, melakukan bina suasanan, menggerakkan masyarakat Depkes, 2003.
Manfaat PHBS di sekolah adalah : 1.
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit. 2.
Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua 4.
Meningkatakan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan 5.
Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain Rahmawati, 2012. Dari kelima sasaran PHBS tersebut dalam penelitian ini ditekankan pada
tatanan institusi pendidikan dimana institusi pendidikan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintahswasta atau perorangan yang digunakan untuk
kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. PHBS di institusi pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering
menyerang anak usia sekolah, yang ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih sehat. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
Universitas Sumatera Utara
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat Depkes, 2003.
Syarat-syarat sekolah ber PHBS 1.
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun 2.
Jajan di kantin sekolah sehat 3.
Membuang sampah pada tempatnya 4.
Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah 5.
Menimbang berat badan setiap bulan 6.
Tidak merokok disekolah 7.
Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin 8.
Buang air kecil di jamban sekolah Hal ini dapat dicapai melalui upaya yaitu salah satunya dengan penerapan
PHBS di sekolah-sekolah, harapan ini tidak terwujud jika tidak ada peran serta dari pengelola UKS, sehingga kepada guru pembimbing UKS diharapkan mampu
membimbing dan memberikan pengetahuan dalam pembentukan kesadaran tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat. Berdasarkan pada kondisi inilah implementasi
program PHBS cukup tepat pada murid sekolah dasar Kristiawati, 2008. Disisi lain peran guru dalam proses belajar mengajar di SD masih cukup
dominan oleh semua sekolah, guru komite sekolah akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran PHBS Chuswatun, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP