menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul Moleong, 2007: 224
Dengan demikian, dalam studi penelitian kualitatif secara umum akan digunakan pengambilan sampel purposif selaras dengan tujuan
penelitian. Selain itu, penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Maksudnya, sampel yang akan
digunakan dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh sebanyak-banyaknya informasi dari berbagai sumber.
Penelitian status identitas remaja dengan latarbelakang etnis jawa dan tionghoa ini menggunakan subjek utama yaitu remaja putri
yang mempunyai latarbelakang keluarga dengan etnis yang berbeda, yaitu etnis jawa dan tionghoa ayah beretnis tionghoa dan ibu beretnis
jawa atau sebaliknya. Subjek utama pada penelitian ini berjumlah tiga orang remaja putri bernama RSS, UPY dan BNG. RSS, UYR dan
BNG merupakan remaja putri yang masih duduk di bangku perkuliahan. RSS dan UYR berumur 21 tahun sedangkan BNG
berumur 19 tahun. Penelitian ini juga menggunakan subjek pendukung untuk lebih menguatkan hasil temuan di lapangan, subjek pendukung
itu adalah teman terdekat atau orang tua.
3.3 Unit Analisis
Unit analisis atau satuan kajian yang digunakan dalam penelitian ini memfokuskan pada komponen-komponen identitas remaja menurut
Santrock. Terdapat sepuluh komponen dalam identitas remaja, yaitu
sebagai berikut identitas karir, identitas politik, identitas religius, identitas hubungan, identitas pencapaian intelektual, indentitas seksual,
indentitas etnis atau budaya, minat, kepribadian, dan identitas fisik. Tabel 3. 1 Unit Analisis Penelitian Status Identitas Remaja
Unit Analisis
Sub Unit Analisis Subjek
Utama Sekunder I Orang
Tua Sekunder
II Teman
Status Identitas
Remaja
Komponen Identitas 1. Identitas Karir
2. Identitas Politik 3. Identitas Politik
4. Identitas Religius 5. Identitas Hubungan
6. Identitas Pencapaian Intelektual
7. Identitas Etnis atau Budaya
8. Minat 9. Kepribadian
10. Identitas Fisik √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
Faktor Pembentuk
Identitas 1. Keluarga
2. Etnis dan Budaya 3. Gender
√ √
√ √
√ √
√ √
√
3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Wawancara interview Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara sebagai metode pengambilan data utama. Menurut Iin Rahayu dan Tristiadi 2004: 63, wawancara adalah percakapan
langsung dan tatap muka face to face dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara
interviewer dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Struktur wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah model wawancara bebas terpimpin semi-structured interviews. Yaitu
wawancara yang dilakukan sesuai dengan interview guide atau pedoman wawancara yang telah disiapkan oleh peneliti. Akan tetapi,
bentuk –bentuk pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada subjek
tidaklah harus mengikat dan permanen. Pertanyaan –pertanyaan
bebas dapat diajukan oleh pewawancara sesuai dengan selera situasi yang ada. Artinya, variasi-variasi pertanyaan sangat memungkinkan
dilakukan oleh peneliti jika ingin memperdalam informasi yang diperoleh melakukan probing, dengan catatan wawancara tetap
terkendali dan tidak keluar dari tujuan pokok yang ingin digali oleh peneliti. Menurut Iin dan Tristiadi 2004:87-103 ada beberapa
persiapan yang perlu dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan wawancara diantaranya ialah:
a. Membuat interview guide
b. Menentukan subjek interviewee
c. Menjalin hubungan baik rapport dengan orang yang akan
diwawancarai
d. Melatih kemahiran dalam mengajukan pertanyaan–pertanyaan
dan kecakapan memancing jawaban yang adequate. e.
Mengatur waktu dan tempat wawancara dengan interviewee f.
Try out preliminer terhadap pedoman wawancara yang telah disusun
g. Pelaksanaan wawancara.
h. Pelaporan dan pencatatan hasil wawancara.
3.4.2 Observasi
Selain melakukan wawancara, pengambilan data penelitian ini juga dilakukan melalui observasi. Observasi ini digunakan untuk
melengkapi instrumen utama pengambilan data. Karena menurut penjelasan Iin dan Tristiadi 2004: 1, observasi adalah pengamatan
yang betujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga akan diperoleh suatu pemahaman atau sebagai alat re-
checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sedangkan menurut Hadi 2004: 151
observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti.
Oleh karena itulah, dalam penelitian ini penulis sekaligus peneliti wawancara dan observasi sebagai instrumen yang digunakan
untuk mengambil data di lapangan. Harapannya, dengan mengkombinasikan dua instrumen penelitian ini, peneliti akan
mendapatkan data yang luas serta mendalam dari subjek penelitian.
3.5 Metode Analisis Data