Gambar 4.5 Peta Lokasi Lingkungan Tempat Tinggal Subjek R Berdasarkan Etnis dan Budaya
Keterangan : : Rumah Subjek R : Warga Etnis Jawa
: Warga Etnis Tionghoa
1.6 Proses Penelitian
4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Proses penelitian skripsi mengenai status identitas remaja dengan
latar belakang keluarga etnis Jawa dan Tionghoa dimulai pada tanggal 22 Juli 2012. Sebelum proses penelitian di lapangan berjalan, peneliti rutin
melakukan konsultasi pada dosen pembimbing penelitian. Konsultasi dimaksudkan untuk memantapkan persiapan kebutuhan di lapangan yang
meliputi intrumen penelitian, diskusi mengenai subjek penelitian, hingga proses penelitian. Hingga akhirnya peneliti memutuskan untuk terjun di
lapangan pada tanggal 22 Juli 2012.
Pada tahap awal peneliti menyebar berbagai informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan peneliti kepada orang-orang terdekat. Hal
ini dimaksudkan untuk memperoleh subjek penelitian yang diinginkan. Pada awalnya peneliti cukup kesulitan untuk mendapatkan subjek
penelitian. Hingga akhirnya peneliti mendapatkan subjek penelitian dari seorang teman. Mula-mula peneliti rutin melakukan komunikasi kepada
subjek dengan tujuan supaya terjalin kedekatan yang baik. Setelah proses komunikasi berjalan dengan baik, peneliti memutuskan untuk bertemu
dengan subjek untuk membuat janji wawancara penelitian. Selama wawancara dengan subjek, peneliti juga meminta bantuan
kepada subjek untuk dapat dipertemukan dengan orang tua dan atau teman terdekat subjek untuk dapat dijadikan sebagai subjek sekunder dalam
penelitian ini. Setelah subjek setuju, maka peneliti langsung meminta kontak dari subjek sekunder tersebut. Peneliti mengulangi proses yang
sama dengan sebelumnya dalam mendekati subjek sekunder tersebut ditambah bantuan dari subjek utama penelitian.
Selain proses wawancara, penelitian ini juga menggunakan observasi untuk mendapatkan data dan gambaran yang lebih jelas
mengenai fenomena yang sedang diangkat. Observasi dilakukan sekaligus dengan proses wawancara jika proses tersebut dilakukan di kampus
subjek, namun jika proses wawancara dilakukan di rumah subjek maka peneliti memilih hari lain untuk melakukan observasi dengan subjek utama
penelitian. Hingga akhirnya pada tanggal 31 Juli peneliti telah selesai
dalam melakukan seluruh rangkaian proses penelitian mengenai status identitas remaja dengan latar belakang keluarga etnis Jawa dan Tionghoa.
4.2.2 Kendala dalam Penelitian Proeses pengambilan data yang dilakukan kurang lebih memakan
waktu tiga minggu. Kendala yang dialami peneliti adalah sulitnya untuk dapat menemukan subjek pada rentang umur remaja yang mempunyai
latar belakang keluarga yang berbeda etnis dan budaya, yaitu Jawa dan Tionghoa. Subjek merasa tidak banyak remaja yang mau terbuka untuk
membuka jati dirinya sebagai remaja campuran. Terkadang ada yang tidak bersedia dijadikan subjek penelitian karena khawatir akan membahasa isu-
isu suku, ras, dan agama. Belum lagi ditambah faktor masalah keluarga yang akhirnya tidak dapat menjadikan orang tua sebagai subjek sekunder
penelitian, karena biasanya pernikahan antar etnis Jawa dan Tionghoa selalu diawali dengan konflik antar keluarganya.
Keinginan untuk mendapatkan variasi subjek berdasarkan jenis kelamin juga sangat menyulitkan, rata-rata selalu menemukan subjek
dengan jenis kelamin perempuan. Oleh karena itu pada akhirnya subjek hanya dapat menggunakan tiga remaja perempuan sebagai subjek utama
penelitian dan empat orang subjek sekunder. Kendala dan rintangan yang ditemui peneliti selama proses penelitian akan menjadi sebuah kisah dan
pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti.
4.2.3 Koding Proses yang harus dilakukan ketika data penelitian sudah
terkumpul adalah proses analisis data. Sebelum melakukan analisis data, maka peneliti melakukan koding. Koding disini dimaksudkan dengan
memberikan kode-kode pada data yang telah didapat di lapangan. Hal tersebut dilakukan agar data-data yang telah didapatkan di lapangan dapat
dengan mudah dan jelas diorganisasikan agar sistemastis, lengkap, dan detail sehingga dapat memunculkan gambaran yang baik mengenai topik
yang diangkat. Proses selanjutnya yaitu dengan mempelajari data dan menandai kata kunci serta gagasan yang ada dalam data, menemukan
tema-tema yang berasal dari data, kemudian melakukan penafsiran data yaitu berpikir dengan mengkategorikan data agar bermakna, mencari, dan
menemukan pola-pola hubungan serta membuat temuan menjadi lebih umum.
Pernyataan subjek sebagai penguat data diketik dengan satu spasi dan menjorok sebanyak enam spasi. Setiap kutipan wawancara yang
menggunakan bahasa Jawa atau bahasa Inggris ditulis miring lalu diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kalimat terjemahan tersebut
diletakkan disamping kutipan asli dengan diawali tanda kurung buka dan diakhiri dengan tanda kurung tutup serta diikuti dengan kode wawancara.
Adapun kode dalam penelitian ini sebagai berikut: 1
Kode P : Subjek Utama Satu
2 Kode PA
: Subjek Sekunder Satu
3 Kode PB
: Subjek Sekunder Dua 4
Kode Q : Subjek Utama Dua
5 Kode QA
: Subjek Sekunder Tiga 6
Kode R : Subjek Utama Tiga
7 Kode RA
: Subjek Sekunder Empat 8
Kode W : Percakapan
9 Kode enam digit angka menunjukkan tanggal pelaksanaan
wawancara. Contoh: Q. W12. 240712 wawancara pada subjek utama dua,
percakapan kedua belas pada tanggal 24 Juli 2012.
1.7 Temuan Penelitian