1.10 Sistematika Penulisan
BAB I
: Pada Bab ini diuraikan masalah yang melatarbelakangi diajukannya penelitian ini. Uraian dimulai dari latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian kegunaan penelitian kerangka pemikiran,
metodologi penelitian, dan lokasi penelitian dilangsungkan.
BAB II : Tinjauan Pustaka, berisi teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan permasalahan yang sedang diteliti. Teori-teori yang dikemukakan pada bab ini akan diuraikan lebih lanjut dan diterapkan
dalam penganalisaan sehingga melahirkan kesimpulan yang benar dalam penelitian ini.
BAB III : Diuraikan mengenai variable-variabel yang digunakan pada penelitian,
variable dependen: peranan kerjasama ekonomi Indonesia dan Jepang dan variable dependen: dibidang eksplorasi sumber daya
alam.
BAB IV :
Bab ini, berisi analisa proses penanganan krisis kelistrikan di sumatera utara melalui IJ-EPA.
BAB V :
Dalam bab ini ditarik sejumlah kesimpulan yang akan membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
DAFTAR ISI LEMBAR
PENGESAHAN………………………………………………………………..i DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………...ii BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………1 1.1 Latar
Belakang……………………………………………………………………….1 2
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………………….13
1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………………………………13
1.4 Perumusan Masalah………………………………………………………………….13
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….14
1.6 Kegunaan Penelitian…………………………………………………………………14
1.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ………………………………………………….15
1.7.1 Kerangka
Pemikiran……………………………………………………………...15 1.7.2
Hipotesis…………………………………………………………………… ……24
1.8 Metode dan Teknik Pengumpulan Data……………………………………………...25
1.8.1 Metode Penelitian………………………………………………………………….25
1.8.2 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………26
1.9 Lokasi dan Lama Penelitian………………………………………………………….26
1.10 Sistematika
Penulisan……………………………………………………………26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hubungan Internasional 2.1.1 Paradigma dalam Hubungan Internasional
2.1.1.1 Paradigma Pluralis Pluralism 2.2 Kerjasama Internasional
2.2.1 Kerjasama Bilateral 2.3 Ekonomi Politik Internasional
2.3.1 Bantuan Luar negeri 2.3.2 Investasi
2.3.3 Teori saling ketergantungan interdepedensi 2.4 Energi
2.4.1 Jenis Energi 2.4.2 Sumber Energi
2.4.3 Energi Panas Bumi 2.5 Energi Listrik
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Economic Partnership Agreement EPA
3.2 Indonesia Japan Economic Partnership Agreement IJ-EPA latar Belakang IJ-EPA
Tinjauan Umum Tujuan IJ-EPA
Bidang Kerjasama IJ-EPA 3.2.4.1 Trade In Goods perdagangan
3.2.4.2 Rules of Origin peraturan dasar 3.2.4.3 Custom Procedure prosedur ekspor impor dan bea cukai
3.2.4.4 Trade in Service perdagangan Jasa 3.2.4.5 Investment investasi
3.2.4.6 Movement of natural Person pergerakan alami manusia
3.2.4.7 Government Procurement pengadaan pemerintah 3.2.4.8 Intellectual Proverty Rights hak milik intelektual
3.2.4.9 Competition Policy kebijakan mengenai persaingan usaha
3.2.4.10 Energy and Mineral Resources sumber daya energi dan mineral
3.2.4.11 Cooperation kerjasama 3.3 Gambaran Sumatera Utara
3.3.1 Sumber daya Alam di Sumatera Utara 3.4 Krisis Listrik di Sumatera Utara
3.4.1 Latar belakang krisis listrik 3.4.2 Proyek PLTPB Sarulla
3.5 Energi Terbarukan 3.5.1 Prioritas Panas bumi
3.5.2 Diplomasi dan Pendekatan Energi Jepang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Ketahanan Energi nasional 4.1.1 Energi Terbarukan
4.1.2 Prioritas panas Bumi 4.2 Keterlibatan IJ-EPA Dalam Upaya Mengatasi Krisis Listrik di Sumatera Utara
4.3 Pelaksanaan Proyek PLTPB Sarulla 4.3.1 Konsorsium Proyek PLTPB Sarulla
4.3.1.1 Latar Belakang
4.3.1.2 Rencana Kedepan 4.3.2 Dampak Negatif dan Positif
4.4 Prospek kerjasama IJ-EPA dalam mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………28
“PERANAN KERJASAMA EKONOMI ANTARA INDONESIA DAN JEPANG IJ-EPA DALAM EKSPLORASI SUMBER DAYA ALAM DI
INDONESIA” Studi Kasus: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla
di Sumatera Utara PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Oleh: Widiana Puspitasari
Nim.44304011
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL BANDUNG
2008
35
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hubungan Internasional
Hubungan Internasional berasal dari kontak dan interaksi diantara negara- negara di dunia, terutama dalam masalah politik. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman isu-isu Internasional mengalami perkembangan, negara ataupun aktor non-negara mulai menunjukkan ketertarikannya akan isu-isu
Internasional diluar isu politik, seperti isu ekonomi, lingkungan hidup, sosial dan kebudayaan.
Hubungan Internasional dapat dilihat dari berkurangnya peranan negara sebagai aktor dalam politik dunia dan meningkatnya peranan aktor-aktor non-
negara bahkan batas-batas wilayah secara geografis tidak dihiraukan. Hubungan Internasional bersifat sangat kompleks, karena didalamnya
terdapat bermacam-macam bangsa yang memiliki kedaulatan masing-masing, sehingga memerlukan mekanisme yang lebih menyeluruh dan rumit daripada
hubungan antar kelompok manusia di dalam suatu negara, namun pada dasarnya, tujuan utama studi Hubungan Internasional adalah mempelajari perilaku
Internasional, yaitu perilaku para aktor negara dan non-negara. Dalam buku Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Anak Agung
Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani menyatakan bahwa : “Studi tentang Hubungan Internasional banyak diartikan sebagai suatu
studi tentang interaksi antar aktor yang melewati batas-batas negara. Terjadinya Hubungan Internasional merupakan suatu keharusan
sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan bertambah
kompleksnya kehidupan manusia dalam masyarakat Internasional, sehingga interdepedensi tidak memungkinkan adanya suatu negara
yang menutup diri terhadap dunia luar” Perwita dan Yani, 2005:3-4.
Berakhirnya Perang Dingin mengakhiri system bipolar dan berubah pada multipolar
atau secara khusus telah mengalihkan persaingan yang bernuansa militer kearah persaingan atau konflik kepentingan ekonomi diantara negara-
negara didunia pasca Perang Dingin, isu-isu Hubungan Internasional yang sebelumnya lebih terfokus pada isu-isu high politics isu politik dan keamanan
meluas ke isu-isu low politics isu-isu HAM, ekonomi, lingkungan hidup, terorisme.
Menurut Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani dalam bukunya Pengantar Ilmu Hubungan Internasional menyatakan bahwa :
“Dengan berakhirnya Perang Dingin dunia berada dalam transisi. Hal itu berdampak pada situasi Hubungan Internasional yang
mengalami perkembangan yang pesat. Hubungan Internasional kontemporer tidak hanya memperhatikan politik antar negara saja,
tetapi juga subjek lain meliputi terorisme, ekonomi, lingkungan hidup, dan lain sebaginya. Selain itu, Hubungan Internasional juga semakin
kompleks. Interaksi tidak hanya dilakukan negara saja, melainkan juga aktor-aktor lain, yaitu aktor non-negara juga memiliki peranan yang
penting dalam Hubungan Internasional” Perwita dan Yani, 2005:7-8.
Dengan demikian, Hubungan Internasional kontemporer dapat dimaknai sebagai interaksi yang melibatkan fenomena sosial, yang menyangkut aspek
ideology, politik, hukum, ekonomi, soaial, budaya, dan pertahanan keamanan yang melintasi batas nasional suatu negara antara aktor-aktor baik yang bersifat
pemerintah maupun non-pemerintah, termasuk kajian mengenai kondisi-kondisi relevan yang mengitari interaksi tersebut. Aksi diartikan segala sesuatu yang
dilakukan aktor, sedang kondisi dimaksudkan segala sesuatu yang melingkupi