Setelah selesai mengebor dua sumur yang sudah ada di Silangkitan, Tapanuli Utara, kini Sarulla Operation Ltd atau SOL yang mengelola PLTPB
Sarulla melakukan perencanaan teknis guna mencapai target uji kapasitas produksi. Target tersebut dilakukan setelah melihat beberapa aspek yang
mempengaruhi lingkungan, termasuk pembebasan lahan untuk pipa injeksi. Project Supports manager SOL mengatakan mereka menargetkan uji
kapasitas produksi pada Februari hingga April. Setelah itu dilakukan, akan dilanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya. PLTPB Sarulla direncanakan rampung
dan menghasilkan listrik hingga 335 megawatt MW pada 2013. Pada 2009, pembangkit itu ditargetkan dapat menghasilkan arus listrik
sebesar 110 MW. Produksinya diharapkan dapat membantu krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara sekitarnya belakangan ini.
Sehingga dengan adanya pasokan listrik ini bisa meningkatkan Investasi di wilayah Sumatera Utara yang akhir-akhir ini terjadi penurunan akibat kekurangan
pasokan listrik. Sehingga para Investor dapat menanamkan investasinya di Sumatera Utara
apalagi dengan adanya kerjasama bilateral yaitu IJ-EPA, yang mana salah satu bidang kerjasamanya di bidang energi dan Investasi. Dengan adanya pasokan
listrik ini para pengusaha local maupun Investor akan tetap melakukan usahanya di Sumatera Utara.
Walaupun pada saat ini Proyek Sarulla belum selesai namun pihak masyarakat maupun pengusaha-pengusaha local maupun luar, menyambut Proyek
ini dengan Optimis, mengingat Proyek ini bias memenuhi seluruh pasokan listrik
di Sumatera Utara, dan Geothermal sendiri yang ramah lingkungan, serta para investor luar khususnya Jepang mendapatkan keuntungan dari Proyek ini
mengingat perusahaan Jepang Kyushu, Itochu menguasai setengah dari saham kepemilikan Proyek Sarulla.
102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari Pembahasan mengenai peranan IJ-EPA dalam mengatasi Krisis Listrik di Sumatera Utara, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan
adanya kerjasama Indonesia dan Jepang melalui IJ-EPA memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di dalam negeri khususnya Sumatera Utara,
dimana saat ini di wilayah Sumatera Utara sedang terjadi krisis listrik yang mengakibatkan penurunan perekonomian di Sumatera Utara, dengan adanya IJ-
EPA maka Krisis Listrik di Sumatera Utara dapat berangsur-angsur teratasi dimana salah satu program IJ-EPA yaitu di bidang investasi, dan kerjasama energi
terealisasikan dalam bentuk kerjasama Investor Jepang dan Indonesia yang tergabung dalam konsorsium menandatangani Proyek PLTPB Sarulla.
Dimana proyek ini kedepannya akan mampu memenuhi persediaan listrik di Sumatera Utara, mengingat cadangan energi Geothermal panas bumi sangat
besar dan terdapat di wilayah Sumatera Utara, dan energi ini ramah lingkungan serta pembangunan dan pendanaan proyek ini merupakan proyek geothermal
terbesar di dunia, sehingga menarik minat Investor untuk melakukan investasi di Proyek Sarulla ini.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini yaitu terbukti adanya Kerjasama Ekonomi Indonesia dan
Jepang melalui IJ-EPA berperan dalam upaya mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara dalam bentuk Pembangunan Proyek PLTPB Sarulla.
5.2 Saran
Saran-saran yang Substansial, dapat dikemukakan antara lain, untuk meningkatkan peranannya dalam mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara, IJ-
EPA perlu untuk terus melakukan upaya-upayanya semaksimal mungkin untuk menerapkan berbagai langkah-langkah penyelesaian krisis listrik. Berbagai
langkah-langkah seperti Investasi dalam pembangunan Proyek Pembangkit listrik harus terus dilakukan terhadap wilayah Sumatera utara untuk menjamin pasokan
listrik di Sumatera Utara. IJ-EPA juga harus melakukan langkah-langkah dan upayanya secara maksimal dalam mengupayakan mengatasi krisis listrik di
Sumatera Utara mengingat energi listrik merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan roda perekonomian diantara kedua Negara.
Saran-saran yang bersifat Metodologis, antara lain Peneliti menyadari dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan dalam hal penyajian data
yang valid dan akurat. Oleh karena itu, bagi yang hendak melakukan penelitian dengan menggunakan objek penelitian yang sama, diharapkan dapat lebih
menyajikan data-data yang valid dan akurat. Metode Penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif
analitis dan studi kepustakaan. Oleh karena itu, bagi yang hendak melakukan penelitian menggunakan Objek penelitian yang sama, diharapkan juga untuk
menggunakan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang berbeda