tanduk yang jantan besar dan kuat, melingkar seperti spiral. Domba ini diduga berasal dari persilangan antara Domba Merino dan Domba Cape dengan domba
lokal sekitar tahun 1864. Namun, sekarang sudah tidak ada bekas-bekas dari karakteristik wol Domba Merino.
Pada Domba Priangan, kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Domba ini sudah terkenal sebagai
salah satu domba yang mempunyai angka reproduktivitas tinggi di dunia Salamena 2003.
Sementara itu, domba juga banyak digunakan sebagai hewan percobaan. Penggunaan domba sebagai hewan laboratorium disebabkan domba memiliki
ukuran dan berat badan yang mendekati ukuran tubuh manusia. Selain itu domba juga merupakan hewan domestik yang relatif lebih cepat beradaptasi dengan
lingkungan laboratorium Adam dan McKinley 1995. Selanjutnya data fisiologis normal pada domba dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 1 Data fisiologis normal domba Parameter
Nilai Kardiovaskuler
Frekuensi jantung
50-80 detakmnt
Tekanan arterial
rata-rata 70
mmHg Stroke
volume 74
mldetak Hematologi
Plasma volume 37
mlkg Volume
darah 49
mlkg Packed
cell volume
20-45 Haemoglobin
9-15 gr100
ml Jumlah leukosit
4-12 ribu per mm
3
Jumlah sel darah merah 9-15 juta per mm
3
Suhu rektal
38-39.5
o
C Frekuensi
nafas 15-40 nafasmenit
Sumber: Hecker 1983
2.2 Darah
Darah merupakan media cair dengan suspensi sel yang diproduksi oleh jaringan hematopoitika yang disirkulasikan ke seluruh tubuh dari jantung melalui
sistem arteri dan vena. Volume darah mamalia berkisar antara 7-8 dari berat
EFEKTIF DIFER
Ovis ar FITAS PE
RENSIAS ries
YAN
A
FAK IN
EMBERIA I LEUKO
G MENG
ARMANDO
KULTAS K NSTITUT P
AN MULT OSIT PAD
GALAMI S
SKRIPSI
O RAMAD
KEDOKTER PERTANIA
BOGOR 2008
TIVITAMI A DOMBA
STRES TR
DHONI. S
RAN HEWA AN BOGOR
IN DAN K A PRIAN
RANSPOR
S
AN R
KAJIAN NGAN
RTASI
ARMANDO RAMADHONI S. Efektifitas Pemberian Multivitamin dan Kajian Diferensiasi Leukosit pada Domba Priangan Ovis aries yang
Mengalami Stres Tranportasi. Dibawah bimbingan ARYANI S
SATYANINGTIJAS dan ANDRIYANTO ABSTRAK
Domba merupakan salah satu sumber protein hewani yang cukup potensial dan relatif dapat dijangkau oleh masyarakat. Seiring dengan banyaknya
permintaan terhadap daging domba, perpindahan domba dari satu daerah ke daerah lain juga meningkat. Proses transportasi ini dapat menyebabkan terjadinya
stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak stres transportasi terhadap gambaran leukosit darah dan melihat efektifitas pemberian multivitamin
untuk mengatasi stres yang terjadi saat transportasi. Penelitian pendahuluan dilakukan pada 5 ekor domba untuk mengetahui gambaran leukosit domba normal
Kontrol Negatif selama 12 jam. Selanjutnya 12 ekor domba jantan yang terdiri atas 3 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri atas 4 ekor domba yaitu
kelompok Kontrol Positif KP, kelompok A yang diberi multivitamin A PA dan kelompok B yang diberi multivitamin B PB dengan perlakuan stres transportasi
selama 12 jam sejauh 250 Km. Pengamatan untuk melihat gambaran diferensiasi leukosit dilakukan dengan membuat preparat ulas darah pada saat pra transportasi
jam ke-0, selama transportasi jam ke-4, 8 dan 12 dan setelah transportasi jam ke 24, 48 dan 72. Hasil pengamatan menunjukan bahwa secara keseluruhan nilai
rasio N:L indeks stres hewan yang mengalami transportasi lebih tinggi daripada hewan normal rasio N:L 0,75. Perlakuan KP mengalami puncak stres pada jam
ke-0, PA pada jam ke-12 dan PB pada jam ke-8. Ini dapat dikatakan bahwa kelompok PA cenderung lebih efektif menahan stres daripada kelompok yang
lain.
Kata kunci: stres tansportasi, diferensiasi leukosit, multivitamin dan domba.
Efektivitas Pemberian Multivitamin dan Kajian Diferensiasi Leukosit pada Domba Priangan Ovis aries yang Mengalami
Stres Transportasi
SKRIPSI
OLEH : ARMANDO RAMADHONI S
B04104065
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan
pada Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
Judul : Efektifitas Pemberian Multivitamin dan Kajian Diferensiasi Leukosit pada Domba Priangan Ovis aries yang Mengalami Stres Transportasi.
Nama :ARMANDO RAMADHONI S NRP :B04104065
Di setujui oleh:
Dr. drh. Aryani S Satyaningtijas, M.Sc
drh. Andriyanto
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dr. Nastiti Kusumorini
Wakil Dekan
Tanggal lulus:
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah................, Segala puji hanya bagi Allah SWT, Rabb Semesta Alam yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
sahabat dan ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada : 1. Papa, mama adikku Rozi dan Rahmi untuk kasih sayang, doa,
airmata dan tiap tetesan keringat. 2. Keluarga Bogor Papa, Mama, bang Opi, ka Liza, Rizki
3. Dr.drh. Aryani S Satyaningtijas MSc. terima kasih atas bimbingan dan motivasi yang ibu berikan
4. Drh. Andriyanto, terima kasih banyak, akhirnya penelitian ini selesai. 5. Drh. Retno Wulansari Msi, PhD sebagai dosen penguji atas saran dan
pencerahan dari ibu. 6. Dr. Drh. Widiyanto Dwi Surya sebagai pembimbing akademik
7. Teman-teman sepenelitian Fitri, Yulia. Sahabat yang pernah, sedang dan yang akan mewarnai kehidupan penulis. Muhamad Assegaf yang
telah, sedang dan akan mengarungi pertualangan membesarkan Rahmah GROUP
8. Inisial ZaHRa untuk ‘warna’ yang diberikan dalam kehidupan penulis. 9. Sunrise, Mychick, hasan sebagai calon pengusaha muda. Ayo
berjuang bersama. Asteroidea 41, 40, 39, 42, 43 Penulis yakin skripsi ini tiada luput dari segala keterbatasan. Semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor,
Agustus 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 19 Mei 1986 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Orang tua penulis adalah Bapak Katarnida dan Ibu Merieti. Penulis
menyelesaikan pendidikan menengah di SMUN 2 Payakumbuh. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Fakultas Kedokteran Hewan FKH-IPB melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB USMI pada tahun 2004. Selama kuliah penulis aktif dalam organisasi internal kampus yaitu Himpunan Profesi Ornithologi dan
Unggas, Badan Eksekutif Mahasiswa BEM KM FKH IPB dan Imakahi.
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi dan protein penduduk Indonesia
dibutuhkan sumber protein hewani yang banyak. Protein hewani sangat berperan penting dalam pertumbuhan, kecerdasan, dan kesehatan manusia Salamena
2003. Sampai saat ini, rata-rata konsumsi protein hewan penduduk Indonesia sangat rendah yaitu 6 gramkapitatahun. Angka ini sangat jauh bila dibandingkan
dengan negara maju yang mempunyai rata-rata konsumsi protein hewani mencapai 50-80 gramkapitatahun Salamena 2003.
Mengingat kebutuhan protein tersebut, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pengadaan sumber protein asal hewan di Indonesia. Salah satu
sumber protein hewani yang sangat potensial adalah daging domba. Domba merupakan ternak yang pertama kali didomestikasi, mulai dari Daerah Kaspia,
Iran, India, Asia Barat, Asia Tenggara, dan Eropa sampai ke Afrika. Di Indonesia, domba terkelompok menjadi domba ekor tipis, domba ekor gemuk, dan domba
priangan Salamena 2003. Domba juga memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi, sumber protein dan gizi masyarakat. Komoditas
ternak domba seperti daging, susu, wool, berpotensi memberikan peluang usaha yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap protein hewani yang berasal dari domba seringkali aspek kesejahteraan hewan tersebut tidak
diperhatikan. Salah satunya pada saat pengiriman domba dari suatu tempat ke tempat yang lain. Proses transportasi domba yang kurang baik dapat
mengakibatkan domba menderita stres, cacat pada hewan, bahkan ada yang menyebabkan kematian pada hewan tersebut.
Keadaan stres pada domba dapat mengakibatkan gangguan fisiologis sistem yang bekerja dalam tubuh hewan. Salah satu dampak fisiologis yang dapat
terjadi adalah peningkatan jumlah leukosit domba yang mengalami stres Salamena 2003. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada kondisi
fisiologis hewan dan dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, keadaan ini juga
dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis karena dapat menyebabkan turunnya bobot badan domba dan berkurangnya kualitas daging yang dihasilkan.
Telah banyak upaya yang dilakukan untuk meminimalkan kejadian stress transportasi pada domba, salah satunya dengan pemberian multivitamin. Oleh
karena itu, penelitian tentang efektifitas pemberian multivitamin dalam mengurangi dampak stres yang disebabkan oleh transportasi dilakukan dengan
melihat perubahan pada differensial leukositnya.
1.2 Tujuan