Stres Efektifitas Pemberian Multivitamin dan Kajian Diferensiasi Leukosit pada Domba Priangan (Ovis aries) yang Mengalami Stres Transportasi.

lain, bahkan mampu memfagosit 100 bakteri Guyton dan Hall 1997. Menurut Melvin dan William 1993, monosit mempunyai enzim yang berguna untuk membantu proses fagosit runtuhan sel jaringan dari reaksi peradangan yang kronik.

2.3 Stres

Stres adalah respon tubuh non spesifik terhadap setiap tuntutan beban Hawari 2001. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi di sekitar tubuh akan membuat tubuh mengadakan berbagai proses penyesuaian untuk mempertahankan bentuk dan fungsi alat-alat tubuh. Gejala stres muncul jika perubahan yang terjadi telah melewati ambang yang dapat ditolerir oleh tubuh. Menurut Frandson 1996, stres dapat diartikan sebagai respon fisiologis, biokimia, tingkah laku ternak terhadap faktor fisik, kimia, dan biologis. Intensitas stres dipengaruhi oleh jarak dan lama perjalanan, tingkah laku ternak, bentuk pengangkutan, tingkat kepadatan, waktu pengangkutan, keadaan iklim, penanganan pada saat perjalanan, efektifitas istirahat setelah perjalanan, dan sifat kerentanan terhadap stres. Stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat mengakibatkan penurunan efektifitas sistem imun, sistem saraf, dan endokrin Fowler 1999. Pada hewan yang mengalami stres dapat timbul berbagai respon adaptasi, proses ini terdiri dari tiga tahap: 1 Fase alami, pada fase ini terjadi respon dari tubuh berupa reaksi imun dan sekresi adrenalin, 2 fase perlawanan, pada fase ini stres berhasil diadaptasi atau berlanjut, 3 fase kelelahan, fase ini pada akhirnya akan membawa kepada kematian Archer et al 1997. Secara lebih lanjut dapat dinyatakan tiga bentuk stres, yaitu: eustress, neutral stress, dan distress. Eustres merupakan rangsangan yang memberikan keuntungan bagi hewan, contohnya stres yang menyebabkan tubuh mengeluarkan kemampuan terbaik tubuh untuk merespon stres, atau dapat disebut sebagai motivasi. Neutral stres menimbulkan respon-respon yang tidak mempengaruhi kesejahteraan, kesenangan dan kesejahteraan hewan. Distress adalah stres yang membahayakan dan dapat mengganggu reproduksi dan kesejahteraan hewan. Kejadian distres pada manusia dapat disebabkan oleh depresi yang dapat mengganggu kesehatan. Semua jenis stres ini dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan penyakit di dalam tubuh seperti perubahan aktifitas tingkah laku, gangguan kardiovaskuler, hipertensi, penurunan konversi makanan, gangguan lambung, usus, kegagalan reproduksi, ketidakseimbangan elektrolit, urtikaria maupun kekebalan tubuh Archer et al 1997. Fowler 1999 mangklasifikasikan penyebab stres adalah 1 stressor somatik yang berupa suara keras, cahaya warna mencolok, transportasi, panas, dingin, tekanan, efek kimia, dan obat. 2 stressor psikologik dapat berupa perkelahian, teror, dan restraint. 3 stressor tingkah laku meliputi populasi kandang yang padat, teritori, dan hirarki. 4 stressor yang lain adalah malnutrisi, toksin, parasit, agen infeksius, pembedahan, dan imobilisasi fisik atau kimia. Tanda-tanda stres dapat dilihat dari gejala fisik: 1 rambut berwarna kusam dan rontok, 2 pandangan mata menjadi kabur, 3 telinga berdenging, 4 kemampuan berfikir dan mengingat menurun, 5 ekspresi wajah tegang, 6 jantung berdebar, konstriksi pembuluh darah, 7 gangguan saluran pencernaan, 8 kadar gula meningkat Hawari 2001. Menurut Permadi dkk 1981 untuk mengukur tingkat stres pada ternak dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap gambaran darah yaitu dengan mengamati kadar hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah eritrosit dan leukosit. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa stres yang memicu sekresi kortisol akan menyebabkan perubahan gambaran hematologi. Menurut Kannan et al 2000 stres yang disebabkan oleh transportasi dapat menyebabkan penurunan jumlah limfosit dan peningkatan jumlah neutrofil. Kadar neutrofil akan kembali seperti semula setelah 12 jam setelah transportasi Grandin 1990. Fisiologi stres Menurut Borell 2001, stres merupakan kondisi secara umum yang berupa ancaman terhadap hewan sehingga tubuh perlu melakukan penyesuaian terhadap kondisi tersebut. Selama proses penyesuaian terhadap kondisi stres terjadi perubahan kondisi fisiologis dan tingkah laku hewan sampai proses adaptasi tercapai terhadap perubahan yang terjadi. Kondisi stres diawali dengan adanya sinyal yang diterima oleh tubuh mengenai adanya suatu ancaman. Untuk mengantisipasi kondisi ini beberapa mekanisme neurofisiologi tubuh diaktifkan untuk merespon perubahan yang t R p n G m s a c O s y d m h k m t m k terjadi supa Rangsangan pusat, siste neurotransm Gambar 8 In str Pada mensekresik sebagai resp aktif tubuh cara mening Otak memb saraf yang d yang terdapa dapat meng meningkatka Fisher 198 hipofise ante kemudian da merupakan terjadi 3 men 1 jam setelah Prose meningkatka konsentrasi 30 menit aya tidak te n yang diter em endokr miter, dan res nteraksi antara res Borrel 20 a saat terja kan katekola pon cepat ter untuk mamp gkatkan cura erikan respo dapat meng at pada inti gaktifkan s an konsentra 82. Menuru erior untuk m apat merang stimulus sek nit setelah A h ACTH dir es transport an konsentr kortisol men setelah tra erjadi kerusa rima oleh re rin, dan s septor dapat a sistem sara 001. adinya ceka amin epine rhadap kondi persiapkan d ah jantung da on terhadap aktifkan sek paraventricu saraf simpa asi katekolam ut Robert d mensekresik gsang kortek kresi kortiso ACTH disekr regulasikan i tasi merupa rasi kortiso ningkat dari ansportasi. akan yang eseptor ditra sistem imu disajikan pa f pusat, sistem aman stres, efrin dan no isi stres. Kat diri dalam m an meningka stres dengan kresi cortico ular hipotha atetik, siste min plasma an Roberts kan adrenoco s adrenal un ol utama. P resikan, dan intravena Ch akan salah ol plasma. i saat awal t Konsentras lebih parah anformasikan un. Mekani ada Gambar m endokrin d tubuh aka orepineprin tekolamin be mengatasi str atkan tekana n memberik otropin-relea alamus John m adrenom dan mening 1996, CR orticotropin ntuk mengelu Peningkatan konsentrasi hastain dan satu penyeb Menurut K transportasi i kortisol Ewing et n kepada si isme kerja 8. dan sistem im an merespo dari medu erperan seba res, contohn an darah Bo kan rangsang ashing horm nson et al 19 medullari y gkatkan teka RF dapat m hormon AC uarkan korti kadar kortis kortisol pun Ganjam 198 bab stres y Kannan et sampai pada turun 1 ja al 1999. istem saraf a hormon, mun terhadap on dengan ula adrenal agai respon nya dengan orrel 2001. gan kepada mon CRH 992. CRH ang dapat anan darah merangsang CTH yang sol. ACTH sol plasma ncak terjadi 86. yang dapat al 2000, a jam ke 0 am setelah t k p o s m m s D b d H t b h 2 k d d d b m b G transportasi kortisol berp profil leuko oleh stres. S stimulasi p menghamba menyebabka sel di limpa Dari peneliti bahwa indek dan persenta Hewan yang tinggi jika d bahwa nilai hewan diata

2.4 Biologi M