dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis karena dapat menyebabkan turunnya bobot badan domba dan berkurangnya kualitas daging yang dihasilkan.
Telah banyak upaya yang dilakukan untuk meminimalkan kejadian stress transportasi pada domba, salah satunya dengan pemberian multivitamin. Oleh
karena itu, penelitian tentang efektifitas pemberian multivitamin dalam mengurangi dampak stres yang disebabkan oleh transportasi dilakukan dengan
melihat perubahan pada differensial leukositnya.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal yang didapat diuraikan sebagai berikut:
a. Memperoleh data dasar kondisi gambaran diferensiasi leukosit normal dan dalam keadaan stres transportasi pada Domba Priangan.
b. Mengetahui pengaruh stres transportasi terhadap gambaran diferensiasi leukosit Domba Priangan.
c. Mengetahui efektivitas pemberian multivitamin dalam menanggapi stres transportasi dengan melakukan pengamatan pada gambaran diferensiasi
leukosit.
1.3 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah: a. Mengurangi dampak stres transportasi terhadap daging Domba Priangan
yang dihasilkan. b. Mengetahui efektifitas pemberian multivitamin untuk meminimalkan efek
stress transportasi pada domba sehingga dihasilkan produk asal Domba Priangan yang berkualitas baik.
c. Memperoleh data dasar pengaruh pemberian multivitamin pada Domba Priangan yang mengalami stres transportasi.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domba
Menurut
Devendra dan McLerory 1982,
domba memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kerajaan :
Anamalia Filum
: Chordata
Kelas :
Mammalia Ordo
: Artiodactyla
Familia : Bovidae
Subfamily :
Caprinae Genus
: Ovis
Species : Aries
Nama Species
: Ovis aries
Domba termasuk dalam famili Bovidae. Menurut Salamena 2003, di
Indonesia terdapat beberapa jenis domba, yaitu: 1 Domba ekor tipis yang
banyak terdapat di Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Domba ini memilki berat potong sekitar 20-30 kg. Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan
betina tidak bertanduk. 2 Domba ekor gemuk banyak terdapat di Jawa Timur
dan Madura, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara. Di Sulawesi Selatan dikenal sebagai Domba Donggala. Tanda-tanda yang merupakan karakteristik khas
domba ekor gemuk adalah ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil
tidak berlemak. Warna bulu putih, tidak bertanduk. Bulu wolnya kasar. Domba ini dikenal sebagai domba yang tahan terhadap panas dan kering. Bentuk tubuh
domba ekor gemuk lebih besar dari pada domba ekor tipis. Domba ini merupakan domba tipe pedaging, berat jantan dewasa antara 40 – 60 kg, sedangkan berat
badan betina dewasa 25 – 35 kg. Tinggi badan pada jantan dewasa antara 60 – 65
cm, sedangkan pada betina dewasa 52 – 60 cm. 3 Domba Priangan terdapat di
Priangan, yaitu di Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya. Domba ini dipelihara khusus untuk diadu. Domba Priangan bertubuh besar, dahi cekung,
Gambar 1. Domba Garut Anonim 2007b
tanduk yang jantan besar dan kuat, melingkar seperti spiral. Domba ini diduga berasal dari persilangan antara Domba Merino dan Domba Cape dengan domba
lokal sekitar tahun 1864. Namun, sekarang sudah tidak ada bekas-bekas dari karakteristik wol Domba Merino.
Pada Domba Priangan, kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Domba ini sudah terkenal sebagai
salah satu domba yang mempunyai angka reproduktivitas tinggi di dunia Salamena 2003.
Sementara itu, domba juga banyak digunakan sebagai hewan percobaan. Penggunaan domba sebagai hewan laboratorium disebabkan domba memiliki
ukuran dan berat badan yang mendekati ukuran tubuh manusia. Selain itu domba juga merupakan hewan domestik yang relatif lebih cepat beradaptasi dengan
lingkungan laboratorium Adam dan McKinley 1995. Selanjutnya data fisiologis normal pada domba dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 1 Data fisiologis normal domba Parameter
Nilai Kardiovaskuler
Frekuensi jantung
50-80 detakmnt
Tekanan arterial
rata-rata 70
mmHg Stroke
volume 74
mldetak Hematologi
Plasma volume 37
mlkg Volume
darah 49
mlkg Packed
cell volume
20-45 Haemoglobin
9-15 gr100
ml Jumlah leukosit
4-12 ribu per mm
3
Jumlah sel darah merah 9-15 juta per mm
3
Suhu rektal
38-39.5
o
C Frekuensi
nafas 15-40 nafasmenit
Sumber: Hecker 1983
2.2 Darah