4.3 Gambaran Umum Institut Pertanian Bogor IPB
4.3.1 Kondisi Geografis
Pada saat ini IPB memiliki 5 Lima lokasi kampus yaitu kampus IPB Baranangsiang, kampus IPB Gunung Gede, Kampus IPB Taman Kencana,
kampus IPB Cilibende yang berada di Kota Bogor dan kampus IPB Darmaga. Kampus IPB Darmaga merupakan kampus induk yang terletak di Desa Babakan,
Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Sebelah Barat Kampus IPB Darmaga berbatasan dengan sungai Cihideung
Desa Cihideung Ilir, Sebelah Utara dibatasi oleh sungai Ciapus dan Cisadane, sebelah timur berbatasan dengan pemukiman Desa Babakan dan sebelah selatan
dibatasi oleh jalan raya yang menghubungkan Kota Bogor dengan Jasinga. Dari
data statistik Bapeda Kabupaten Bogor, tanah di areal kampus IPB Dramaga termasuk jenis Latosol, dimana kedalaman efektif lebih dari 90 cm dengan tekstur
sedang. Ketinggian berkisar antara 145-400 m dpl. Keadaan topografi umumnya terdiri dari lapangan datar sampai sedikit bergelombang dengan lereng-lereng
pada daerah yang berbatasan dengan sungai. Suhu rata-rata per tahun sebesar 25-33 derajat celcius dengan kelembaban nisbi rata-rata 80-86 persen.
4.3.2 Sejarah Ringkas IPB
Merujuk Buku Corak Dunia Pertanian Indonesia IPB dari Masa ke Masa 1963-2005,
tahap perkembangan IPB diawali dengan adanya lembag-lembaga Pendidikan Menengah dan Tinggi Pertanian dan Kedokteran Hewan yang dimulai
pada awal abad ke-20. Sebelum Perang Dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School,
Middelbare Bosbouw School, dan Nederlandsch Indische Veeartsen School.
Pada tahun 1940, Pemerintah Hindia Belanda Mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian dengan nama Landbouw Hogeschool yang pada
masa pendudukan Jepang 1942-1945 ditutup. Namun pada masa itu Nederlandsch Indische Veeartsen School
tetap berjalan. Hanya namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku Sekolah Dokter Hewan Bogor pada tahun 1946
ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan PTKH.
Pada tahun
1947 lanbouw Hogeschool
dibuka kembali dengan nama Faculteit Voor Landbouw Watenschappen
sebagai kelanjutan landbouw Hogeschool,
yang mempunyai Jurusan Pertanian dan Kehutanan. Bersama dengan itu dibentuk Faculteit der Diergeneeskunde yang sebelumnya adalah Perguruan
Tinggi Kedokteran Hewan PTKH. Secara organik kedua faculteit yang ada di Bogor tersebut bernaung dibawah Universiteit Van Indonesie yang kemudian
berubah nama menjadi Universitas Indonesia. Pada tahun 1950 Fakulteit Voor Landbouw Watenschappen berubah nama
menjadi Fakultas Pertanian Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk jurusan
Perikanan Darat, Sedangkan Faculteit der Diergeneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia yang pada tahun 1960
berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dan selanjutnya pada tahun 1962 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan
Universitas Indonesia. Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan keputusan Menteri
Pendidikan Tinggi Dan Ilmu Pengetahuan PTIP Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia
melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan Keputusan No. 2791 tahun 1965. Terakhir, pada tahun 2000, dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 154 tanggal 26 Desember 2000 Lembaran Negara tahun 2000 Nomor 272 Institut Pertanian Bogor ditetapkan sebagai Badan
Hukum Milik Negara BHMN yang bersifat nirlaba. Sebagai Badan Hukum Milik Negara, IPB mempunyai kewenangan
melakukan semua perbuatan hukum sebagaimana layaknya badan hukum pada umumnya. Selanjutnya IPB bersifat nirlaba karena kegiatan operasionalnya tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. Dengan penetapannya sebagai BHMN tersebut:
1. Kelembagaan IPB menjadi mandiri dalam manajemen program maupun sumber daya.
2. Kekayaan IPB merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
3. Untuk membiayai kegiatannya, IPB memperoleh dana dari pemerintah, masyarakat, pihak luar negeri, serta usahadan tabungan
Institut. Penerimaan tersebut, bukan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP.
Tujuan, Visi dan Misi IPB adalah: 1. Tujuan IPB:
Sesuai Pasal 6 PP No. 154 tahun 2000 tentang Penetapan IPB sebagai BHMN, tujuan IPB adalah:
a. Menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
b. Memberikan inovasi ilmu pengetahuan dan teknoligi serta seni yang ramah lingkungan dan mendukung pembangunan nasional
dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia. c. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap
menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional maupun global.
d. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia.
2. Visi IPB: Memperhatikan kompetensi utamanya di bidang pertanian tropika dan
sejalan dengan perubahan statusnya menjadi BHMN, IPB menetapkan visi, seperti yang dituangkan dalam transition plan IPB BHMN 2001-
2005 Plan for Transition, 2000 sebagai berikut: ”Menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya
manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika”.
3. Misi IPB: Untuk mewujudkan visi IPB tersebut di atas dirumuskan misi IPB
sebagai berikut: