maka sektor bangunan harus dinaikkan outputnya sebesar 1 unit. Sektor terbesar lainnya menurut penyebarannya berturut-turut adalah sektor keuangan sebesar
1,399, sektor dagbesran sebesar 1,308, sektor komunikasi sebesar 1,135, sektor jasa-jasa sebesar 1,115 dan sektor jasa IPB sebesar 1,028 . Berdasarkan nilai-nilai
koefisien penyebaran tersebut, sektor-sektor yang mempunyai nilai koefisien penyebaran lebih dari satu menunjukkan tingginya daya penyebaran ke depan
sektor tersebut, dengan kata lain mampu menarik pertumbuhan output sektor hulu sebesar nilai-nilai tersebut. Dengan demikian mendorong pertumbuhan hinterland
yang menguntungkan spread effect, tercermin dari adanya arus barang dan jasa yang besar.
Selanjutnya pada tabel diatas juga ditunjukkan bahwa sektor yang mempunyai derajat kepekaan tertinggi di Kabupaten Bogor adalah sektor jasa-jasa
sektor 22 sebesar 1,804 yang berarti bahwa akibat kenaikan satu unit permintaan akhir seluruh sektor menyebabkan output sektor jasa-jasa meningkat sebanyak
1,804 unit. Sektor terbesar kedua adalah sektor komunikasi sektor 20 yaitu sebesar 1,591, artinya jika ingin meningkatkan sektor komunikasi sebesar 1,591
unit, maka harus dinaikkan permintaan akhir seluruh sektor sebesar satu unit. Atau dengan kata lain sektor yang mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi
terhadap sektor-sektor lainnya di Kabupaten Bogor dimiliki oleh sektor jasa-jasa dan komunikasi. Berdasarkan nilai-nilai derajat kepekaan tersebut, sektor-sektor
yang mempunyai nilai derajat kepekaan lebih dari satu
mengindikasikan bahwa sektor tersebut mempunyai ketergantungan kepekaan yang tinggi terhadap sektor
lain.
ke depan sektor tersebut, dengan kata lain mampu mendorong perkembangan output sektor hilir sebesar nilai-nilai tersebut.
Sektor jasa IPB mempunyai daya penyebaran 1,028 artinya bahwa untuk menaikkan output sektor-sektor lain secara keseluruhan sebesar 1,028, maka
sektor jasa IPB harus dinaikkan outputnya sebesar satu unit. Derajat kepekaan sektor jasa IPB adalah sebesar 0,877 ini berarti bahwa akibat kenaikan satu unit
permintaan akhir seluruh sektor menyebabkan output sektor jasa IPB meningkat sebanyak 0,877 unit.
4.5.4 Pengganda Output dan Pengganda Pendapatan
Analisis pengganda multiplier analysis adalah bertujuan untuk melihat berbagai pengaruh dari adanya perubahan terhadap permintaan akhir final
demand terhadap peningkatan sektor itu sendiri, sebagai akibat adanya
transferawal, dampak industri serta dampak karena adanya konsumsi. Analisis pengganda multiplier analysis merupakan dampak dari
stimulus ekonomi terhadap berbagai perubahan kegiatan ekonomi yang terjadi. Analisis ini secara spesifik bertujuan untuk melihat dampak perubahan
peningkatanpenurunan permintaan akhir suatu sektor ekonomi terhadap sektor lain pada tiap satu satuan perubahan jenis pengganda. Stimulus ekonomi yang
dimaksud disini adalah berupa pendapatan maupun output. Adapun dampak peningkatan sektor jasa IPB terhadap output akhir di
Kabupaten Bogor sebagaimana terlihat pada Tabel 20 berikut ini: Tabel 20. Dampak Peningkatan Sektor Jasa IPB terhadap Output Akhir
di Kabupaten Bogor.
Sektor Dampak Pengganda Output
Peningkatan Sektor Jasa IPB 10 Tabaman 156,68
Peternakan 303,66 Prtn_lain 140,34
Listrik 469,24 Gas 169,53
Airtmbg 231,44 Immt 22,90
Itpj 21,72 In_kayu 2,02
In_kimia 282,12 In_lain 5.689,39
Bangunan 1.398,23 Dagbesran 1.291,17
Hotel 18,64 Restoran 555,39
Ak_rel 4,77 Ak_dlm_kt 272,66
Ak_antr_kt 427,11 Js_pnjg_ak 71,96
Komunikasi 316,37 Keuangan 3.122,79
Jasa-Jasa 131,92 Jasa IPB
24.803,68 Total 39.903,73
Sumber: Data Hasil Diolah
Pengganda output bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor didalam perekonomian suatu wilayah terhadap
output sektor yang lain baik langsung maupun tidak langsung. Tabel 20 menunjukkan bahwa dengan peningkatan sektor jasa IPB 10 atau sebesar Rp.
24.355,41 memberikan multiplier effect total pengganda ouput semua sektor sebesar total Rp.
39.903,73. Angka ini mengandung arti bahwa peningkatan permintaan akhir sektor jasa IPB satu satuan, akan meningkatkan output pada
semua sektor sebesar 39.903,73 satuan. Hal ini berarti bahwa pengaruh kenaikan
permintaan akhir sektor jasa IPB terhadap perubahan output sektor lain secara langsung dan tidak langsung sangat berpengaruh. Lima sektor yang mempunyai
multiplier effect koefisien pengganda output terbesar masing-masing adalah: 1
Jasa IPB sebesar 24.803,68, 2 industri lain sebesar 5.689,39, 3 keuangan sebesar 3.122,79, 4 bangunan sebesar 1.398,23, 5 dagbesran sebesar 1.291,17.
Pengganda pendapatan adalah besarnya peningkatan pendapatan pada suatu sektor akibat dari meningkatnya permintaan akhir output sektor tersebut
sebesar satu unit Rp. Apabila permintaan akhir terhadap output sektor tertentu meningkat sebesar satu satuan, maka pendapatan masyarakat yang bekerja pada
sektor tersebut akan meningkat sebesar nilai pengganda pendapatan sektor yang bersangkutan.
Pengganda pendapatan adalah dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan dalam permintaan akhir pada sektor tertentu terhadap pendapatan
sektor tersebut. Pengganda pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan masyarakat dari setiap sektor kegiatan yang membangun struktur perekonomian
dalam wilayah Kabupaten Bogor selama tahun 2003 sebagaimana diperlihatkan oleh Tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Dampak Peningkatan Sektor Jasa IPB terhadap Pendapatan di Kabupaten Bogor.
Sektor Dampak Pengganda Pendapatan
Peningkatan Sektor Jasa IPB 10 Tabaman 0,0000
Peternakan 4,8711 Prtn_lain 14,6132
Listrik 34,0976 Gas 0,0000
Airtmbg 19,4843 IMMT 0,0000
ITPJ 4,8711 In_kayu 0,0000
In_kimia 41,4042 In_lain 1234,8193
Bangunan 382,3799 Dagbesran 224,0698
Hotel 2,4355 Restoran 99,8571
Ak_rel 0,0000 Ak_dlm_kt 41,4042
Ak_antr_kt 65,7596 Js_pnjg_ak 9,7422
Komunikasi 17,0488 Keuangan 323,9270
Jasa-Jasa 102,2928 Jasa IPB
7162,9261 Total 9786,0038
Sumber: Data Hasil Diolah Pengganda pendapatan adalah besarnya peningkatan pendapatan pada
suatu sektor akibat dari meningkatnya permintaan akhir output sektor tersebut sebesar satu unit Rp. Apabila permintaan akhir terhadap output sektor tertentu
meningkat sebesar satu satuan, maka pendapatan masyarakat yang bekerja pada sektor tersebut akan meningkat sebesar nilai pengganda pendapatan sektor yang
bersangkutan. Dari Tabel 21 diatas terlihat bahwa dampak pengganda pendapatan sektor jasa IPB 10 atau sebesar 7162,9261. Apabila peningkatan permintaan
akhir sektor jasa IPB sebesar satu satuan maka pendapatan rumah tangga disemua
sektor ekonomi akan meningkat sebesar 9786,0038 satuan baik langsung maupun
tidak langsung. Terlihat bahwa sektor ini mampu menciptakan pendapatan tambahan bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Sementara itu sektor - sektor yang
mempunyai pengganda pendapatan dalam kelompok lima besar adalah: 1 jasa IPB sebesar 7162,9261, 2 industri lain sebesar 1234,8193, 3 bangunan sebesar
382,3799, 4 keuangan sebesar 323,9270, 5 dagbesran sebesar 224,0698.