Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua analisis. Analisis usahatani digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan usahatani
jagung manis. Analisis efisiensi pemasaran digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran jagung manis. Kedua analisis tersebut digunakan untuk
menguji hipotesis mengenai keuntungan usahatani dan sistem pemasaran jagung manis. Adapun metode analisis usahatani dan pemasaran yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Keuntungan Usahatani Jagung Manis
Keuntungan usahatani jagung dikaji dengan dua indikator, yaitu keuntungan usahatani jagung dan RC rasio. Keuntungan usahatani jagung dalam
penelitian ini adalah nilai produksi yang diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani. Rasio penerimaan atas biaya
menunjukkan berapa besar penerimaan yang akan diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan dalam produksi, dengan kata lain analisis rasio penerimaan
atas biaya produksi dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan kegiatan usahatani, artinya dari angka rasio penerimaan atas biaya tersebut
dapat diketahui apakah suatu usahatani menguntungkan atau tidak.
Secara matematis, rumus umum persamaan keuntungan adalah sebagai berikut:
n i
Pxi Xi
Py Y
1
. .
π - BTT
dimana :
π
= Keuntunganprofit usahatani jagung manis Y
= Jumlah produksi jagung manis Py
= Harga per satuan produksi jagung manis Xi
= Faktor produksi usahatani jagung manis Pxi
= Harga per satuan faktor produksi usahatani jagung manis BTT
= Biaya tetap total usahatani jagung manis
Untuk melihat penerimaan usahatani per satuan biaya yang dikeluarkan digunakan indikator Revenue Cost Ratio RC, dimana RC merupakan
perbandingan antara penerimaan total usahatani dengan biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Nilai nisbah biaya dan
penerimaan dapat diperoleh dari rumus :
TC TR
C R
dimana : TR
= Total Revenue Penerimaan total TC
= Total Cost Biaya total
Pengambilan keputusan dari hasil análisis usahatani adalah sebagai berikut: a.
Jika RC 1, maka usahatani yang dilakukan menguntungkan, karena penerimaan lebih besar dari biaya total.
b. Jika RC 1, maka usahatani yang dilakukan tidak menguntungkan,
karena penerimaan lebih kecil daripada biaya total. c.
Jika RC = 1, maka usahatani yang dilakukan tidak menguntungkan dan tidak juga merugi impas, karena penerimaan total sama dengan biaya
total.