Budidaya Tanaman Jagung Manis

dan ke bawah sepanjang ± 25 cm, batang berwarna hijau samapi keunguan, berbentuk bulat dengan penampang melintang 2-2,5 cm Suprapto, 1998. Jagung manis dalam pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi. Jagung manis dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai pegunungan yang memiliki ketinggian 800-1200 m dpl. Temperatur yang dikehendaki antara 21-30ºC dengan suhu optimal antara 23- 27ºC Warisno, 1998 cit. Kristiani, 2010. Memerlukan curah hujan yang sebanyak 2500-5000 mmthn dengan intensitas sinar matahari yang cukup dan kemasaman tanah pH untuk tanaman jagung manis adalah 5,5-7,5 dengan pH optimum 6,8 Nurmala, 1997. Suprapto dan Marzuki 1999 menyatakan bahwa tanaman jagung tidak luput dari serangan hama dan penyakit, seperti tanaman lainnya. Penyakit berbahaya pada tanaman jagung diantaranya adalah penyakit bulai dan penyakit karat yang umumnya disebabkan oleh jamur, sedangkan hama yang sering menyerang tanaman jagung diantaranya adalah lundi, lalat bibit, ulat tanah, penggerek batang, ulat tentara, dan ulat tongkol. Hama dan penyakit tersebut dapat diberantas dengan menggunakan fungisida, pestisida, dan insektisida. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan pengolahan tanah sempurna, pergiliran tanaman, dan tanam serempak. Pada saat timbul serangan hama dan penyakit, pestisida memegang peranan yang cukup penting karena dapat membunuh hama dalam waktu singkat dan mudah diaplikasikan Najiyati, 2000. Jagung manis siap dipanen ketika tanaman berumur antara 60 – 70 hari. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghasilkan produksi jagung manis. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis dapat ditempuh dengan pemberian pupuk dan pengaturan jarak tanam. Pupuk terbagi menjadi dua macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik Rahmi dan Jumiati, 2007. Fachrudin 2002 dalam Idham 2004 menyatakan bahwa berimbangnya antara pertumbuhan vegetatif dan generatif pada awal fase generatif dapat memperbaiki organ reproduktif secara keseluruhan. Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari terutama oleh penduduk perkotaan, karena rasanya yang enak dan manis banyak mengandung karbohidrat, sedikit protein dan lemak. Budidaya jagung manis berpeluang memberikan untung yang tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien Sudarsana, 2000. Jagung manis mengandung kadar gula yang relatif tinggi, karena itu biasanya dipungut muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis ini adalah bila masak bijinya menjadi keriput dan bermanfaat sebagai bahan makanan, makanan ternak, bahan baku pengisi obat dan lain-lain Harizamrry, 2007. Jagung manis merupakan sumber sayuran yang kaya vitamin A, B, E dan banyak mineral. Kandungan serat yang tinggi dapat berperan dalam pencegahan penyakit pencernaan. Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang disukai oleh masyarakat karena rasanya yang enak, mengandung karbohidrat, protein dan vitamin yang tinggi serta kandungan lemak yang rendah. Jagung manis mengandung kadar gula, vitamin A dan C yang lebih tinggi dibanding jagung biasa, serta memiliki kadar lemak yang lebih rendah dibanding jagung biasa Iskandar 2007. Pada Tabel 2 dapat diperlihatkan kandungan zat gizi jagung manis tiap 100 g bahan. Tabel 2. Kandungan zat gizi jagung manis tiap 100 g bahan Zat gizi Jumlah Energi kal 96,00 Protein g 3,50 Lemak g 1,00 Karbohidrat g 22,80 Kalsium mg 3,00 Fosfor mg 111,00 Besi mg 0,70 Vitamin A SI 400,00 Vitamin B mg 0,15 Vitamin C mg 12,00 Air g 72,70 Sumber : Iskandar, 2007 Jagung manis dikenal dengan nama sweetcorn banyak dikembangkan di Indonesia. Jagung manis banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis, aroma lebih harum, dan mengandung gula sukrosa serta rendah lemak sehingga baik dikonsumsi bagi penderita diabetes Putri, 2011. Jagung manis memberikan keuntungan relatif tinggi bila dibudidayakan dengan baik Sudarsana, 2000. Umur produksi jagung manis lebih singkat genjah, sehingga dapat menguntungkan dari sisi waktu Palungkun dan Asiani, 2004. Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat dan peluang pasar yang besar belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan petani dan pengusaha Indonesia karena berbagai kendala. Produktivitas jagung manis di dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan negara produsen akibat sistem budidaya yang belum tepat Palungkun dan Asiani, 2004. Produktivitas jagung manis di Indonesia rata-rata 8,31 tonha Muhsanati, Syarif, Rahayu, 2006. Hampir semua bagian dari tanaman jagung manis memiliki nilai ekonomis. Beberapa bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan diantaranya, batang dan daun muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua setelah panen untuk pupuk hijau kompos, batang dan daun kering sebagai kayu bakar, buah jagung muda untuk sayuran, perkedel, bakwan dan berbagai macam olahan makanan lainnya Purwono dan Hartono, 2007.

2. Konsep Usahatani

Menurut Soekartawi 2002, ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif apabila petani atau produsen mampu mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki sebaik-baiknya, dan dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran output yang lebih tinggi dari masukan input. Analisis usahatani sangat penting bagi petani, karena bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang akan terjadi, serta mengukur apakah kegiatan usahataninya selama ini menguntungkan atau tidak. Pendapatan atau keuntungan merupakan faktor yang memotivasi petani dalam melakukan kegiatan berusahatani. Keuntungan yang tinggi akan merangsang petani untuk lebih mengembangkan usahataninya agar mendapatkan produksi yang optimal. Selanjutnya Soekartawi 1995 menyatakan bahwa pendapatan atau keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya produksi. Penerimaan adalah perkalian antara jumlah produksi jagung yang dihasilkan dengan harga jual jagung, sedangkan biaya adalah perkalian antara jumlah penggunaan faktor produksi dengan harga faktor produksi selama proses produksi usahatani. Biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jagung meliputi biaya benih, biaya pupuk,biaya obat-obatan, biaya tenaga kerja, pajak, dan biaya penyusutan peralatan usahatani jagung. Secara matematis menghitung keuntungan digunakan persamaan sebagai berikut Soekartawi, 1995 :      n i x i y BTT P X YP 1 π dimana : π = Keuntungan Y = Jumlah produksi yang dari usahatani i i = 1,2,3,.......,n Py = Harga per satuan produksi Xi = Faktor produksi Pxi = Harga per satuan faktor produksi BTT = Biaya tetap total Usahatani dapat diketahui menguntungkan atau tidak secara ekonomi melalui analisis Return Cost Ratio RC rasio. RC merupakan perbandingan nisbah antara penerimaan dan biaya. Usahatani dikatakan menguntungkan jika penerimaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya produksi, dimana perbandingan antara penerimaan dan biaya produksi selalu lebih besar dari satu.

3. Teori Pemasaran

Menurut Sunarto 2006, pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Mubyarto 1989, pemasaran adalah suatu kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barangjasa dari produsen kepada konsumen. Menurut Swasta dan Irawan 1985, sistem pemasaran merupakan kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang atau faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk kerjasama serta pengaruh hubungan perusahaan dengan pasar. Dalam proses penyampaian barangjasa dari produsen ke konsumen diperlukan berbagai kegiatan atau tindakan-tindakan yang dapat memperlancar proses penyampaian barang atau jasa yang bersangkutan. Kegiatan-kegiatan tersebut dinamakan fungsi-fungsi pemasaran. Fungsi- fungsi pemasaran dikelompokkan menjadi tiga fungsi yaitu :