237
Makrom olekul
Protein transport dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion tertentu dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin
dalam sel darah merah mengikat oksigen pada saat darah memasuki paru- paru dan membawanya ke jaringan periferal. Pada jaringan tersebut
oksigen dilepaskan untuk proses oksidasi bahan makanan.
Plasma darah mengandung lipoprotein yang membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein yang terdapat pada membran sel juga merupakan
protein transpor, berfungsi mentransportasikan glukosa, asam amino, dan nutrien lain melewati membran sel.
Sebagian protein dalam sel tersimpan dalam bentuk bahan makanan. Contohnya dalam biji-bijian, protein digunakan untuk pertumbuhan
embrio tanaman. Albumin adalah protein utama dalam putih telur. Kasein merupakan protein terbesar dalam air susu. Semua protein tersebut
merupakan protein bahan makanan.
Beberapa protein dalam sel dan organisme mempunyai fungsi untuk kontraksi. Contohnya, protein aktin atau miosin merupakan protein
serabut yang berfungsi kontraksi otot. Tubulin adalah protein pembentuk mikrotubul yang merupakan komponen penting pada flagela dan silia
untuk bergerak.
Beberapa protein berfungsi sebagai serabut atau pelindung, untuk memberikan kekuatan dan proteksi sel. Komponen utama dari jaringan
tendon dan kartilago merupakan protein serat kolagen yang memiliki kekuatan atau kekenyalan tinggi. Kulit merupakan protein kolagen. Rambut
dan kuku mengandung protein yang tidak larut dalam air, disebut keratin. Komponen utama sutra dan jaring labah-labah merupakan protein fibroin.
Beberapa protein berfungsi menjaga serangan organisme lain. Immunoglobin atau antibodi merupakan protein khusus yang dibuat oleh
jaringan limfosit untuk mengenali dan mengendapkan atau menetralkan bakteri, virus, atau protein asing dari jenis lain. Fibrinogen dan trombin
merupakan protein yang bertanggung jawab terhadap pembekuan darah.
Gambar 8.24
Labah-labah sedang m erajut prot ein dalam bent uk serat .
Sumber:www.bairnet.com
Kata Kunci
• Prot ein t ransport
• Protein bahan makanan
• Prot ein kont rakt il
• Prot ein st rukt ural
• Prot ein regulat or
• Prot ein pert ahanan
Sumber: nobelpriza.org
Sekilas Kimia
Fischer m em berikan kont ribusi yang besar bagi ilmu pengetahuan,
khususnya tentang
protein
. Dia berjasa dalam penemuan asam
amino golongan baru, yakni asam amino siklik yang meliputi
prolin
dan
oksiprolin
. Fischer juga m eneliti sint esis prot ein m elalui perolehan
berbagai asam amino yang memiliki struktur optis aktif.
Hermann Emil Fischer 1852–1919
238
Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII
Fen ilalan in Gugus fenil
H
2
N – C – C OH
O H
CH
2
5. Denaturasi dan Renaturasi Protein
katan-ikatan yang lemah pada protein dapat pecah atau rusak akibat perlakuan tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan suatu protein terlepas dari
ikatannya. Peristiwa ini dinamakan denaturasi protein. Jika protein dipanaskan, kalor dapat memecahkan beberapa ikatan
lemah, seperti ikatan hidrogen, gaya van der Waals, maupun antaraksi hidrofob antargugus asam amino dalam rantai protein lihat Gambar 8.25.
Perubahan pH juga dapat merubah struktur protein sebab akan merubah muatan dari gugus rantai samping asam amino. Pada akhirnya, dapat
memengaruhi ikatan ionik maupun ikatan hidrogen. Pereaksi seperti larutan urea 8,0 M, dapat merusak, baik ikatan hidrogen maupun antaraksi hidrofob.
Protein yang terdenaturasi dapat diubah kembali membentuk struktur semula, jika molekul protein masih larut dalam larutan urea.
Jika sedikit demi sedikit konsentrasi urea diturunkan melalui proses dialisis, protein terdenaturasi secara perlahan akan melakukan renaturasi
kembali ke dalam bentuk semula.
6. Identifikasi Protein dan Asam Amino
a. Tes Xantoprotein
Pereaksi xantoprotein adalah larutan asam nitrat pekat. Jika larutan HNO
3
pekat dimasukkan ke dalam larutan protein secara hati-hati, akan terbentuk endapan putih, dan berubah menjadi kuning jika dipanaskan.
Gejala ini akibat nitrasi pada inti benzena yang terdapat dalam protein.
Gambar 8.26
Kulit ikan t erkena asam nit rat akan berw arna kuning, hal ini akibat
adanya nit rasi.
Gambar 8.27
Tript ofan m em berikan hasil yang posit if dengan t es Hopkins-cole
karena m engandung gugus indol. Gugus indol
H
2
N – C – C OH
O H
CH
2
Trip t ofan
C = CH NH
Gambar 8.25
Zat put ih t elur sedang m enjalani denat urasi. Pada suhu t inggi
st rukt ur prot ein akan rusak.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Pereaksi xantoprotein positif terhadap protein yang mengandung asam amino dengan gugus samping fenil, seperti asam amino tirosin, fenilalanin,
dan triptofan.
b. Tes Hopkins-Cole
Pereaksi Hopkins-cole dibuat dari asam oksalat dan serbuk magnesium dalam air. Pereaksi ini positif terhadap protein yang mengandung asam
amino dengan gugus samping indol, seperti pada asam amino triptofan.
Kata Kunci
• Denat urasi prot ein
• Renat urasi prot ein
239
Makrom olekul
Dalam pereaksi ini, asam oksalat direduksi menjadi asam glioksilat dengan bantuan katalis serbuk magnesium:
HOOC – COOH
Mg
⎯⎯→ HOOC – COH
Asam oksalat Asam glioksilat
Asam glioksilat yang terbentuk mengkondensasi asam amino triftofan membentuk senyawa berwarna. Setelah H
2
SO
4
pekat dituangkan, akan terbentuk dua lapisan dan beberapa saat kemudian terbentuk cincin ungu
di antara batas kedua lapisan itu.
c. Tes Millon
Pereaksi Millon adalah campuran larutan raksa nitrat dan raksa nitrat dalam asam nitrat. Jika pereaksi Millon ditambahkan ke dalam
larutan protein, akan dihasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah akibat pemanasan.
Gambar 8.28
Tirosin m em berikan hasil yang posit if dengan t es Millon karena
m engandung gugus fenol.
Gambar 8.29
Larut an prot ein m em berikan hasil yang posit if t erhadap pereaksi
biuret dengan t erbent uknya w arna ungu.
Pereaksi ini positif untuk protein yang mengandung asam amino dengan gugus samping senyawa fenol sebab terjadi reaksi antara senyawa
raksaII dengan gugus hidroksifenil membentuk senyawa berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil positif.
d. Tes Biuret
Larutan protein memberikan hasil yang positif terhadap pereaksi biuret. Tes Biuret dilakukan dengan cara menuangkan larutan natrium
hidroksida pekat ke dalam larutan protein. Kemudian, larutan CuSO
4
ditambahkan setetes demi setetes yang akan terbentuk warna ungu.
e. Tes Nitroprusida
Natrium nitroprusida dalam larutan amonia akan menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus – S H bebas
merkapto. Jadi, protein yang mengandung sistein akan memberikan hasil positif. Gugus –S–S– pada sistein apabila direduksi terlebih dahulu
dapat juga memberikan hasil positif.
Gugus m erkap t o
H
2
N – C – C OH
O H
Sist ein
CH
2
SH
Gugus fenol
H
2
N – C – C OH
O H
CH
2
Tirosin
OH
b erw arn a ungu
Sumber:iws.ccccd.edu
NaOH CuSO
4