16
yang bermutu, serta partisipasi masyarakat yang tinggi, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Komponen-komponen pendidikan yang bermutu
Sumber : Bafadal, 2003 : 20 Kelima komponen di atas dapat terwujud apabila didukung adanya
dana dan rencana pengembangan sekolah yang sesuai.
B. Subsidi Sekolah School Grant
1. Pengertian Subsidi Sekolah School Grant Subsidi sekolah School Grant adalah program pemerintah lewat
Dinas Pendidikan yang berwujud dana yang diperuntukkan bagi sekolah yang memiliki potensi pengembangan dimasa mendatang.
2. Tujuan Subsidi diberikan dengan maksud sebagai dana stimulan bagi
sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah untuk menunjang kegiatan pendidikan. Karena sekolah merupakan pihak yang paling mengetahui
Buku dan Sarana Belajar
Penampilan Fisik Sekolah
Manajemen
Kegiatan Belajar Mengajar
Pendidikan yang Bermutu
Partisipasi Masyarakat
17
kebutuhannya, misalnya saja kebutuhan akan kelengkapan fasilitas belajar mengajar seperti buku-buku panduan, perlengkapan keterampilan,
perlengkapan olah raga, perlengkapan kesenian dan buku pegangan guru. Oleh karena itu diharapkan dana ini dapat dimanfaatkan sekolah secara
mandiri sesuai dengan kebutuhannya dalam upaya meningkatkan mutu sekolah dan yang lebih utama lagi adalah mutu dari pendidikan pada
sekolah tersebut. Selain dari pada kegiatan ini diharapkan juga mampu mendorong sekolah-sekolah lain untuk membuat program pengembangan
di sekolahnya masing-masing. 3. Sasaran
Sasaran subsidi sekolah adalah SMP dengan kategori sekolah potensial, yaitu sekolah yang memiliki rata-rata nilai Ujian Akhir Nasional
UAN berkisar antara 5,50 – 6,49 dengan prioritas sekolah rintisan program Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah MPMBS.
Namun demikian sekolah rintisan MPMBS yang telah menerima BOMM 4 empat kali atau telah menerima bantuan dana BOMM 3 tga kali dan
Subsidi Sekolah 1 satu kali tidak berhak lagi menerima subsidi ini. 4. Jenis-jenis Kegiatan
Kegiatan yang dapat didanai oleh dana subsidi sekolah meliputi program-program fisik rehabilitasi ringan dan non fisik sebagai berikut :
a. Fisik Gedung Sekolah Meliputi rehabilitasi ringan.
18
b. Non Fisik 1. Program Kesiswaan
Meliputi imtaq, kreativitas siswa, olahraga, seni dan budaya, lomba akademik dan non akademik, pencegahan penyalahgunaan
narkoba, pembangunan karakter bangsa, internalisasi nilai-nilai dan sebagainya.
2. Peningkatan Prestasi Belajar Meliputi pemberian beasiswa prestasi, pengadaan buku pelajaran,
pengadaan alat-alat PBM dan sebagainya. 3. Program yang Berkaitan dengan Peningkatan Kualitas Guru
Meliputi penelitian tindakan kelas, pengiriman guru pada berbagai seminar pendidikan, peningkatan kreativitas guru, pelatihan guru
dengan pola demand-driven dan sebagainya. 4. Program yang Berkaitan dengan Pengembangan Sekolah
Meliputi sekolah sehat, pengembangan RPS Rencana Pengembangan Sekolah dan sebagainya.
Besarnya subsidi yang diberikan kepada setiap sekolah penerima adalah sebesar 30 juta 1 paket, Rp 60 juta 2 paket, atau Rp 90 juta 3
paket tergantung pada program sekolah yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan mutu sekolah yang dituangkan dalam proposal
yang diajukan. Mulai tahun 2006 besarnya subsidi ditingkatkan menjadi Rp 50 juta per paket. Besarnya subsidi yang diterima oleh sekolah
19
ditetapkan oleh Tim Teknis Peningkatan Mutu TTK berdasarkan kriteria penilaian proposal tertentu.
Adanya subsisi tersebut hasil yang diharapkan meliputi : a. Terjadinya peningkatan mutu sekolah, baik fisik maupun non fisik.
b. Terjadinya peningkatan kualitas lulusan. c. Meningkatnya pemberdayaan sekolah terhadap sumber daya yang
dimiliki, termasuk Komite Sekolah dan masyarakat sekitar. Sekolah-sekolah penerima subsidi dinyatakan berhasil apabila :
a. Sekolah telah melaksanakan program sesuai dengan proposal yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemberian Subsidi SPPS.
b. Sekolah telah mengelola dana subsidi dengan transparan, bertanggung jawab dan melakukan administrasi dengan baik.
c. Sekolah mengalami perbaikan mutu dalam bidang akademik maupun nonakademik misalnya peningkatan nilai rata-rata rapor, peningkatan
nilai UN, peningkatan peringkat kejuaran lomba, dan peningkatan peringkat sekolah di KabupatenKota masing-masing.
d. Sekolah telah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah.
Adapun langkah-langkah penetapan penerima subsidi sekolah dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :
20
Gambar 2.2 Langkah-langkah Penetapan Penerima Subsidi Sekolah
Sumber : Bantuan Sekolah Potensial, Depdiknas, 2005 : 10
5. Penganggaran a. Konsep Penganggaran
Pengangaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran budget. Budget merupakan rencana operasional yang
dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
Penetapan Quota Subsidi
Oleh Dit. PLP
Pembentukan Tim Sekolah
Penyusunan Proposal Oleh
Sekolah
Penilaian Proposal
Penyusunan Daftar Calon
Penerima Subsidi Oleh
TTK
Penyaluran Subsidi ke
Sekolah Penerima
Subsidi Sosialisasi dan
Pelatihan Tingkat Pusat Oleh Dit. PLP
Sosialisasi Subsidi Sekolah Kepada
Seluruh SMP Potensial Oleh TTK
Revisi Proposal Oleh Sekolah
Penandatanganan SPPS Oleh Satker
Peningkatakan Mutu Pendidikan Popinsi
Dekon dan Sekolah Penerima Subsidi
Sosialisasi Tingkat Propinsi Oleh Satker
Dekonsentrasi Propinsi
Dinas Pendidikan KabKota Membentuk
TTK
Penetapan Daftar Rangking Sekolah
Calon Penerima Subsidi Oleh Dinas
Pendidikan KabKota
Penerbitan SK Penerima Subsidi Oleh Satker
Peningkatan Mutu Pendidikan Propinsi
Dekon Diketahui Kadinas Pendidikan
21
lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu lembaga
Fattah, 2002: 47. Penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah positif untuk
merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi. Pada dasarnya, penyusunan
anggaran merupakan negoisasi atau perundingankesepakatan antara puncak pimpinan dengan pimpinan di bawahnya dalam menentukan
besarnya alokasi biaya untuk penganggaran. Hasil akhir dari suatu negoisasi merupakan suatu pernyataan tentang pengeluaran dan
pendapatan yang diharapkan dari setiap sumber dana. b. Karakteristik dan Fungsi Anggaran
1. Karakteristik anggaran Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi
penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh besarnya dana yang diterima oleh lembaga
dari setiap sumber dana. Dalam pembahasan pembiayaan pendidikan, sumber-sumber biaya itu dibedakan dalam tiap
golongan, pemerintah, masyarakat, orang tua dan sumber-sumber lain. Fattah, 2002: 47-48.
Besarnya biaya pendidikan yang bersumber dari pemerintah ditentukan berdasarkan kebijakan keuangan pemerintah
di tingkat pusat dan daerah setelah mempertimbangkan skala
22
prioritas. Dari pemerintah pusat, sekolah memperoleh dana BOS Bantuan Operasional Sekolah yang untuk tahun 2007 setiap
peserta didik SMP memperoleh Rp 354.000,0 tiga ratus lima puluh empat ribu rupiah setahun. Besarnya penerimaan dari
masyarakat baik dari perorangan maupun lembaga, yayasan, berupa uang tunai, barang, hadiah atau pinjaman bergantung pada
kemampuan masyarakat setempat dalam berperan memajukan pendidikan. Besarnya dana yang diterima dari orangtua siswa
berupa iuran komite sekolah dan sumbangan pengembangan institusi yang langsung diterima oleh sekolah didasarkan atas
kemampuan orangtua peserta didik. Selain dana BOS, pemerintah juga menyalurkan banduan dana untuk renovasi bangunan sekolah,
media pembelajaran, school grant untuk peningkatan mutu pendidikan, dan lain-lain.
Sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai. Dari
seluruh penerimaan biaya, sebagian diperuntukkan untuk membiayai kegiatan administrasi, ketatausahaan, sarana dan
prasarana pendidikan, dan sebagian diberikan kepada sekolah melalui beberapa saluran. Selain anggaran rutin terdapat anggaran
proyek yang setiap tahun disalurkan oleh Departemen Pendidikan dengan kebutuhan sekolah-sekolah. Anggaran rutin pemerintah
23
pusat dibiayai seluruhnya dari penerimaan pajak, sedangkan anggaran proyek dibiayai dari surplus.
2. Fungsi Anggaran Anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan dan
pengendalian, juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi
yang kuat atau yang lemah. Oleh karena itu, anggaran juga dapat berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Di samping itu, anggaran juga dapat pula dijadikan alat untuk mempengaruhi dan
memotivasi pimpinan atau manajer dan karyawan untuk bertindak efisien dalam mencapai sasaran-sasaran lembaga yang diharapkan
Fattah, 2002: 49. c. Prinsip-Prinsip dan Prosedur Penyusunan Anggaran
Apabila anggaran menghendaki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun pengendalian, maka anggaran harus disusun
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1.
Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi.
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan
anggaran 3.
Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
24
4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai
yang paling bawah. Keempat butir di atas dapat tercapai jika organisasi dan
manajemennya berbentuk kategori sehat. Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara
efisien, mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala prioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan
tahapan-tahapan yang sistematis. Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: Fattah, 2002: 49-50.
1. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran.
2. Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang.
3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial.
4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi finansial.
5. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan persetujuan dari pihak yang berwenang.
6. Melakukan revisi usulan anggaran. 7. Persetujuan revisi usulan anggaran
8. Pengesahan anggaran.
25
Berdasarkan teori-teori yang ada mengenai subsidi sekolah School Grant yang dilakukan di SMP se-Kabupaten Kendal, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa adanya keterkaitan antara subsidi sekolah dengan mutu pendidikan disekolah. Dana dari subsidi sekolah ini dapat
dimamfaatkan untuk menunjang fasilitas pendidikan seperti menyediakan kelengkapan buku-buku perpustakaan, kelengkapan alat-
alat olah raga, alat kesenian, alat keterampilan dan buku pegangan guru sehingga mutu pendidikan di sekolah dapat meningkat pula.
C. Rencana Pengembangan Sekolah