Tujuan: Pelaksanaan : Pelaksanaan Embryo Transfer ET di Lokasi Perbibitan Ternak Rakyat

2 Memberikan arahan tatacara pengelolaan ternak bersama pada kandang koloni kelompok Saiyo Sakato. 3 Memberikan arahan tentang tata cara pemberian pakan ternak, memvariasikan jenis rumputhijauan yang diberikan agar dapat menambah nilai gizi yang tidak tersedia pada jerami. 4 Kepada kelompok juga disarankan untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi kompos sehingga sanitasi kandang dapat terjaga. 2. Pembinaan dan Pengawasan Mutu Bibit ternak Pembinaan dan Pengawasan Mutu Bibit Ternak di laksanakan di 10 KabupatenKota yang merupakan kawasan sapi potong antara lain: Kabupaten 50 Kota, Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

c. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

1. Dalam rangka Pembinaan 2 kelompok Aksi Perbibitan yang diarahkan kepada kelompok khusus penghasil bibit yang berkualitas hasil yang telah dicapai:  dua kelompok telah memulai mengisi kartu rekording per individu ternak.  Telah mengikut-sertakan anggota kelompok pada pelatihan komputerisasi recording ternak di Propinsi.  Telah memulai menyiapkan buku2 catatan ADM Kelompok. 2. Dalam rangka Pembinaan dan Pengawasan Mutu Bibit tenak hasil pemeriksaan semen beku baik berasal dari BIB Tuah Sakato maupun dari BIB lainnya yang disebarkan di 10 KabKota tersebut motilitas cukup baik ditandai dengan gerak pada saat pemeriksaan di lapangan dengan menggunakan mikroskop.

5. Pelaksanaan Embryo Transfer ET di Lokasi Perbibitan Ternak Rakyat

Teknologi ET merupakan aplikasi bioteknologi reproduksi ternak yang dapat mengahsilkan bibit ternak sapi yang berkualitasmurni dalam jangka pendek untuk meningkatkan mutu genetik ternak jika dibandingkan dengan IB dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ternak murni sekitar 20-25 tahun sementara untuk membeli ternak sapi yang murni genetiknya sebagai replacement membutuhkan biaya yang sangat besar. Pendanaan kegiatan ini melalui APBD Propinsi Sumatera Barat.

a. Tujuan:

 Meningkatkan mutu genetic ternak sapi yang ada dipeternakan rakyat.  Meningkatkan penyediaan bibit ternak unggul  Meningkatkan pendapatan masyarakat.  Memenuhi kebutuhan ketersediaan bibit unggul sebagai replacemen di BIB Tuah Sakato.

b. Pelaksanaan :

Kegiatan ini diawali dengan persiapan-persiapan yang cukup memakan waktu baik untuk Kabupaten, Propinsi maupun BET sebagai penghasil MudigahEmbryo dan 6 Tim pelaksana TE itu sendiri: Koordinasi kegiatan mutlak dibutuhkan dan masing- masing pihak Propinsi, BET dan KabupatenKota dimana masing-masing pihak bekerja sesuai Tupoksi, sehingga kerjasama operasional ini dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan TE juga sangat ditentukan oleh :  Kualitas embryo yang akan ditransfer,  Keterampilan petugas, respon sapi resipien terhadap sinkronisasi  Kualitas pakan yang diberikan peternak Menyebarkan leaflet IB  Pembinaan terhadap peternak tentang pemeliharaan ternak yang di TE Langkah-langkah yang dilaksanakan. - Persiapan a. Calon resipien dan pemeriksaan reproduksi calon recipient dipersiapkan oleh 5 KabupatenKota; Kab. Agam, 50 Kota, Tanah Datar, Kota Payakumbuh dan Padang Panjang. b. Koordinasi pelaksanaan ke seluruh stick holder dilaksanakan oleh Propinsi. c. Embrio dipersiapkan oleh BET. d. Sarana prasarana kegiatan dipersiapkan. - Pelaksanaan Transfer Embrio Pelaksanaan TE dilakukan oleh Tim Ahli dari BET Cipelang dan Tim dari Propinsi yang tergabung dengan serta petugas KabKota. Pelaksanaan TE secara massal dilaksanakan pada Awal September selama seminggu dan kegiatan ET ini juga diteruskan oleh petugas sesuai dengan ketersediaan Embryo yang ditinggalkan oleh BET. Dari target 100 ekor akseptor yang diperiksa diperoleh 84 ekor resipien dan hasil pemeriksaan akhir saat pelaksanaan TE hanya 25 ekor yang dapat di transfer dengan perincian sebagai berikut : 1. Kab. Agam : Akseptor 16 di dapat di TE 8 ekor 2. Kab. 50 Kota : Akseptor 29 di dapat di TE 9 ekor 3. Kab. Tanah Datar : Akseptor 6 di dapat di TE 2 ekor 4. Kota Payakumbuh : Akseptor 22 di dapat di TE 4 ekor 5. Kota Pg. Panjang : Akseptor 6 di dapat di TE 2 ekor

c. Hasil Yang dicapai: