Pertanyaan Penelitian Permasalahan Penelitian
jasmani jika ditinjau dari perspektif sosialisasi, di mana setiap orang disiapkan untuk melakoni fungsinya masing-masing.
Pada dasarnya dalam proses sosialisasi ada pihak yang lebih berperan seperti keluarga, dan juga media. Studi ini lebih tertarik pada keluarga, karena persoalan ini terkait dengan
pembentukan diri anak sejak awal terjadi pada kalangan keluarga. Pengalihan nilai dan pembentukan sikap sekaligus, bahkan bisa juga terjadi proses pengawetan yang berlaku secara
turun temurun. Kondisi ini sangat kentara terjadi di Indonesia, yang dikenal dengan budaya patriarkat yang lebih banyak mengunggulkan laki-laki sebagai pembuat keputusan. Meskipun
demikian secara empirik tampaknya peranan media, termasuk juga peranan klub olahraga dan penilaian usia dini penting mendapat perhatian, meski pihak keluargalah terutama ayah atau ibu
bahkan sibling saudara sekandung sangat kuat pengaruhnya, seperti unit analisis angkat besi, di mana internal motivation yang tinggi terjadi akibat dari keberhasilan tiga kakak kandungnya
dalam prestasi olahraga. Dalam proses sosialisasi seperti di atas dapat terbangun ekspektasi, di samping nilai
ekonomi, sehingga lebih kompleks kelihatannya pada olahraga kompetitif dalam memilih sebagai keputusan untuk jalan hidup. Dari banyak bukti-bukti yang ada di lapangan, munculnya
atlet yang dibesarkan oleh keluarga, cenderung menunjukkan indikasi bahwa pihak orang tua ayah atau ibu memegang peranan. Namun demikian peranan lembaga pendidikan formal juga
memberikan pengaruh positif, karena tersusun kurikulum yang terencana untuk pendidikan jasmani. Pengaruh faktor lain seperti media masa yang menonjolkan atlet sebagai modeling ikut
serta memutuskan agar anak melakukan olahraga.