Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama

202 Tabel 3.11 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013-2015 Tahun Total Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Rp. Total Pengeluaran Belanja + Pengeluaran Pembiayaan Rp. Persentase 2013 396.347.075.110,00 1.077.063.507.376,00 36,80 2014 447.624.303.624,69 1.117.715.617.028,02 40,05 2015 479.391.467.244,00 1.056.929.251.766,22 45,36 Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015 Pada Tabel 3.10 digambarkan bahwa belanja pemenuhan kebutuhan aparatur selama Tahun 2013 – 2015 secara nominal mengalami peningkatan setiap tahunnya yang merupakan konsekuensi dari salah satunya yaitu kebijakan kenaikan gaji setiap tahun. Namun pada Tabel 3.10 digambarkan bahwa selama Tahun 2010 – 2015 proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total belanja daerah berada pada kisaran 36 – 46 persen. Terakhir, pada tahun 2015 berada pada angka 45,36 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam kebijakan penggunaan anggaran daerah sudah cukup baik. Namum demikian diharapkan kedepan Pemeritah Kabupaten Ogan Ilir dapat lebih mengupayakan untuk menurunkan proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur.

C. Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar 203 prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya Gambaran tentang realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Ogan Ilir pada 3 tiga tahun terakhir, tertuang pada tabel berikut : Tabel 3.12 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2013-2015 NO URAIAN Rata-rata 2013 2014 2015 Pertumbuhan A Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 328.354.873.598,00 351.135.735.350,00 381.611.185.404,00 7,80 2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDHWKDH 2.738.100.000,00 3.684.400.000,00 3.670.312.000,00 17,09 3 Belanja Bunga 4 Belanja Bagi Hasil 187.358.500,00 B Belanja Langsung 5 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. 9.868.905.000,00 11.532.958.500,00 6 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 282.500.000,00 20.000.000,00 -92,92 7 Belanja Jasa Kantor khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya 21.925.527.478,00 37.490.427.863,00 44.088.893.533,00 44,30 8 Belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya 1.157.396.000,00 1.277.745.800,00 805.590.000,00 -13,28 10 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya 1.357.263.500,00 1.323.802.000,00 1.557.610.000,00 7,60 C Pembiayaan Pengeluaran Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah 11.598.936.556,00 6.598.852.000,00 879.754.469,00 -64,89 Pembayaran pokok utang 7.680.653.123,00 120.240.084.187,33 91.895.643.655,16 720,96 JUMLAH A+B+C 384.964.155.255,00 521.958.405.700,33 536.041.947.561,16 19,14 REALISASI Rp Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015

3.2.2 Analisis Pembiayaan

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplusdefisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dilakukan melalui: