Pembiayaan Daerah Kinerja Pelaksanaan APBD

190 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Belanja Langsung lebih besar dibandingkan dengan Belanja Tidak Langsung pada tahun 2010, 2011 dan 2015, untuk itu ke depan harus menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir , agar lima tahun ke depan Belanja Langsung khususnya belanja Modal dari Sektor Pendidikan, Kesehatan dan layanan publik.

C. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan dapat bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah baik penerimaan maupun pengeluaran untuk tahun 2010-2015 diarahkan pada: 1. Penambahan Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir pada Bank Sumsel Babel cabang Indralaya, PDAM Tirta Ogan dan PD Petrogas Ogan Ilir. 2. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah mengarah kepada akurasi, efisiensi, efektivitas dan profitabilitas pembiayaan daerah. 3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, maka kebijakan yang diambil adalah memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA Tahun Lalu, atau melakukan Rasionalisasi Realisasi Belanja Daerah. 4. Melakukan Pembayaran Utang Pokok kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran sebelumnya. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Struktur Pembiayaan Daerah APBD terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan daerah APBD terdiri dari : penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, pencairan dana cadangan dan penerimaan piutang daerah. Sedangkan pengeluaraan pembiayaan daerah APBD terdiri dari : Pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah, pembayaraan pokok utang dan pembayaraan pinjaman daerah. Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 – 2015 adalah sebagaimana Tabel 3.6 berikut: 191 Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015 r 99.101.518.023,92 137.377.026.602,00 57.266.989.970,00 121.937.708.352,59 57.488.805.058,00 73.757.757.146,88 13,74 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA 14.382.722.177,00 29.356.249.789,00 64.352.580.273,00 131.064.856.141,59 61.570.576.128,00 35.812.927.196,12 46,43 2 Pencairan Dana Cadangan - - - - - 3 Penerimaan Piutang Daerah 3.232.737.670,00 - - 12.181.472.100,00 - 51.477.393.464 17.615.459.847,00 29.356.249.789,00 64.352.580.273,00 143.246.328.241,59 61.570.576.128,00 19.017.640.977,28 36,47 1 Pembentukan Dana Cadangan - - - - - 2 Penyertaan Modal Pemda 998.898.000,00 1.448.898.000,00 3.999.999.444,00 11.598.936.556,00 6.598.852.000,00 879.754.469,00 56,26 3 Pembayaran Utang Pokok 115.718.079.870,92 165.284.378.391,00 3.085.590.859,00 9.709.683.333,00 112.460.529.186,00 91.895.643.655,16 239,86 4 Pembayaran Pinjaman Daerah - - - - - 116.716.977.870,92 166.733.276.391,00 7.085.590.303,00 21.308.619.889,00 119.059.381.186,00 92.775.398.124,16 116,9 Pengeluaran Pembiayaan Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Realisasi Tahun Rp Uraian Pembiayaan Netto Penerimaan Pembiayaan Jumlah Penerimaan Pembiayaan 192

3.1.2 Neraca Daerah

Analisis Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Neraca Daerah memberikan informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban utang, dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah, dalam rangka pengelolaan sumber- sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif. Kinerja Neraca Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir selama kurun waktu Tahun 2010 – 2015 yang dapat dilihat pada Tabel 3.7 Untuk mengetahui kondisi rasio keuangan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, dilakukan analisis terhadap rasio likuiditas, solvabilitas, dan rasio aktivitas. Secara lengkap, perkembangan rasio keuangan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.7 Tabel 3.7 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Rasio Likuiditas 1.1 Rasio Lancar 0,25 12,53 11,40 0,73 0,48 0,43 1.2 Rasio Quick 0,19 11,62 11,05 0,69 0,46 0,39 2 Solvabilitas 2.1 Rasio Total Utang terhadap Total Aset 0,15 0,00 0,01 0,06 0,07 0,12 2.2 Rasio Utang terhadap Modal 0,17 0,00 0,01 0,06 0,08 0,13 Berdasarkan tabel di atas, rasio keuangan yang dianalisis terdiri atas rasio likuiditas, dan solvabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas yang digunakan dalam analisis yaitu :