Fx,y disebut fungsi homogen jika Fx,y = G Fungsi Fx,y disebut fungsi homogen berderajat-n jika memenuhi syarat Ftx,ty = t

Persamaan differensial tingkat satu derajat satu Mx,y dx + Nx,y dy= 0 disebut persamaan differensial homogen jika Mx,y dan Nx,y fungsi homogen berderajat sama. Definisi:

1. Fx,y disebut fungsi homogen jika Fx,y = G

y x atau Fx,y = H x y

2. Fungsi Fx,y disebut fungsi homogen berderajat-n jika memenuhi syarat Ftx,ty = t

n Fx,y. Contoh: 1. Fx,y = x y x  adalah fungsi homogen, karena Fx,y = x x x y x x  = 1 1  x y = H x y 2. Fx,y = x + y = 1 + x y = y x + 1 3. Fx,y = 1 – xy, bukan fungsi komogen karena 1-xy tidak dapat dinyatakan dengan bentuk G y x atau H x y 4. Fx,y = 3x 2 – 2xy + y 2. Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 31 Adalah fungsi homogen karena dapat dinyatakan dalam dengan H x y atau G y x 5. Fx,y = y sin x, bukan fungsi homogen. 6. Fx,y = y x   2 1 , bukan fungsi homogen. 7. Fx,y = x + y, fungsi homogen berderajat 1, karena: Ftx,ty = tx + ty = tx+y = t 1 Fx,y 8. Fx,y = y x x  2 , fungsi homogen berderajat 0, karena Fx,y = 2 ty tx tx  = 2 ty tx tx  = 2 y x t x t  = t o 2 y x x  = t o Fx,y 9. Dengan cara yang sama, Fx,y = x 3 – 2x 2 y + 3xy 2 adalah fungsi homogen berderajat 3 dan Gx,y = x 2 2 y x  fungsi homogen berderajat 2. Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 32 10. Fx,y = sin x+y bukan fungsi homogen, karena Ftx,ty  t n Fx,y Jika Mx,ydx + Nx,ydy = 0 diketahui sebagai persamaan differensial homogen, maka selesaian umumnya dapat ditentukan dengan cara menyatakan Mx,y dan dan Nx,y dalam bentuk M x y atau M y x . Demikian pula untuk Nx,y. Dengan kata lain Mx,y dan Nx,y dibagi dengan koefisien differensial yang berpangkat tertinggi. Setelah dilakukan pembagian, selanjutnya gunakan transformasi yu = x atau xv = y. Jika yang digunakan transformasi yu = x maka dx = ydu + udy. Sebaliknya jika yang digunakan transformasi xv = y maka dy = xdv + vdx. Akhirnya dx atau dy tidak keduanya disubstitusikan dalam persamaan differensial semula sehingga, Mx,y dx + Nx,y dy = 0  M y x dx + N y x dy = 0 atau M x y dx + N x y dy = 0. Dengan memilih transformasi dy = xdv + vdx maka  M x y dx + N x y xdv + vdx = 0.  Mv dx + Nvxdv + vdx = 0. Bentuk terakhir persamaan di atas adalah persamaan differensial yang dapat direduksi ke persamaan variabel terpisah. Setelah Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 33 variabelnya dipisahkan dan dengan mengintergralkan masing-masing bagian didapat selesaian umum persamaan yang dicari. Perhatikan contoh berikut: Tentukan selesaian umum persamaan: 1. y 2 – x 2 dx + xy dy = 0 Persamaan di atas adalah persamaan differensial homogen, karena Mx,y dan Nx,y adalah persamaan homogen yang berderajat sama yaitu dua.  2 2 x y - 1 dx + 2 x xy dy = 0 Dengan transformasi xv = y dan dy = xdv + vdx, diperoleh  v 2 – 1dx + vxdv + vdx = 0  v 2 + v 2 – 1dx + vxdv = 0  x dx + 1 2 2  v vdv = 0   x dx +  1 2 2  v vdv = C  Ln │x│+ ¼ Ln │2v 2 – 1│= ln C  x 4 2v 2 -1 = C  x 4 2 2 2 2 x x y  = C  2x 2 y 2 – x 4 = C 2. 3x – 2y dx dy - 3y = 0 dengan y1 = 1 Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 34 Persamaan di atas adalah persamaan differensial homogen, karena Mx,y dan Nx,y adalah fungsi homogen berderajat sama yaitu satu.  3x – 2ydy – 3ydx = 0  3 y x – 2dy – 3dx = 0 Dengan transformasi x = uy dan dx = udy + ydu  3u – 2dy – 3udy + ydu = 0  3u – 2 – 3udy – 3ydu = 0  2 y dy + 3 du = 0   2 y dy +  3 du = C  2 Ln │y│+ 3u = C  Ln y 2 = C-3u  y 2 = e c-3yx Karena y1 = 1 maka 1 2 = e c-311 didapat C = 3 sehingga selesaiannya dinamakan selesaian khusus integral khusus yaitu y 2 = e 3-3yx Latihan soal 1. Selidiki apakah fungsi berikut homogen, jika homomogen tentukan derajatnya. a. fx,y = x + 2y b. fx,y = e xy c. fx,y = xy y x 3 2 2  Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 35 d. fx,y = sinx+y + cos 2 xy e. fx,y = xy – y 2 + 3x 2 f. fx,y = 2 2 y x x  g. fx,y = x + y cosx. 2. Tentukan selesaian persamaan differensial homogen berikut ini. a. xy + y 2 dx – x 2 dy = 0 dengan y2 = 1 b. dx dy = xy y x 3 2 2  c. 2x-5y dx + 4x-y dy = 0, dengan y1 = 1 d. x-y dx + x dy = 0, dengan y0 = 0 e. x 3 +y 3 dx – 3xy 2 dy = 0 f. x dy – y dx - dy y x 2 2  = 0 g. dx dy = x y - tgn x y h. y’ = 3 2 2 y x xy  dengan y2 = 1 jawab : 2x 2 - y 2 = cy 6 karena y2 = 1 maka C = 7. i. y’ = y x y x   2 2 dengan y1 = 3 j. dt dx = 2 2 t x xt  k. y 2 dx + x 2 –y 2 dy = 0 dengan y2 = 0

2.4 Persamaan Mx,y dan Nx,y Linear, tetapi Tidak Homogen